37#Ending

1K 32 11
                                    

Matahari sudah menyinsing, memamerkan cahayanya yang berkilauan. Pagi ini begitu cerah, tapi tidak dengan Zanna. Sejak kejadian itu, setiap hari Zanna tidak bisa tersenyum dengan benar, Zanna sering melamun dan berdiam diri di kamarnya. Tapi, saat Ajun berkunjung, Zanna akan menampilkan wajahnya yang ceria.

David yang terus terfikir tentang hal itu memutuskan untuk bertanya pada Zanna. David berdiri di ambang pintu melihat Zanna yang sudah siap dengan pakaiannya. Hari ini Zanna dan Ajun akan pergi ke butik untuk mengambil baju pernikahan mereka.

David menghampiri Zanna yang sedang duduk di depan meja rias, Zanna yang sadar akan kedatangan abangnya pun menoleh. David duduk di samping Zanna dan menatap adiknya dengan tatapan penuh dengan pertanyaan.

"Ada apa, Bang?"

David hanya diam dan terus menatap Zanna, Zanna memiringkan kepalanya bingung dengan David yang hanya diam dan terus memperhatikannya.

"Ada yang mau abang omongin?" tanya Zanna penasaran.

"Lo yakin tetap mau lanjutin pernikahan ini? abang perhatiin lo gak bahagia, belakangan ini lo terus ngelamun. Ada apa, coba cerita sama abang."

Zanna terdiam, tidak langsung menjawab pertanyaan abangnya. Tidak mungkin Zanna harus jujur pada David, tapi Zanna juga tidak bisa mengelak dari pertanyaan yang di berikan oleh abangnya.

"Zanna cuma khawatir kalau nanti udah nikah gak bisa jadi istri yang terbaik buat Ajun."

"Lo gak harus mikir kayak gitu, Ajun nerima lo apa adanya. Selama ini dia nggak pernah nuntut lo untuk jadi yang sempurna, kan?" Zanna mengangguk setuju dengan perkataan David.

"Abang mau nanya, lo jawab pertanyaan abang dengan jujur. Lo cinta sama Ajun?"

Pertanyaan yang diberikan David membuat hati Zanna tertohok, David tahu semua tentang Zanna. David menanyakan itu hanya untuk memastikan apakah adiknya benar-benar ingin menikah dengan Ajun atau hanya demi melarikan diri dari cintanya yang lama.

Air mata Zanna mulai berlinang, ia berusaha menahannya agar tidak tumpah.

"Zanna udah pernah jatuh cinta, Bang, dan cinta itu cuma sekali. Anggap aja pernikahan Zanna sama Ajun ini adalah kompromi."

David menarik nafasnya dalam, bagaimana adiknya bisa bahagia jika pernikahan bisa ia anggap sebagai kompromi. Pernikahan itu bukan hanya tentang menyatukan dua orang saja, namun itu mencakup segalanya. Apakah kedua pasangan akan bahagia? jika hanya salah satu, itu tidak akan membuat sebuah pernikahan menjadi utuh.

"Zanna, pernikahan itu nggak bisa dijadiin kompromi. Pernikahan itu sperti sebuah rumah, jika rumah tidak memiliki tiang yang kokoh rumah itu akan cepat rubuh."

Air mata Zanna tidak dapat di tahan lagi, Zanna memeluk David dan menangis dalam pelukannya.

"Zanna nggak tahu harus gimana, Zanna bingung, Bang. Disisi lain Zanna masih mencintai Dafa dan disisi lain, Zanna nggak mau menyakiti Ajun dengan membatalkan pernikahan ini. Ajun udah baik banget sama Zanna, dia mau menerima Zanna walaupun dia tahu Zanna tidak mencintainya," Zanna melepaskan pelukannya.

"Zanna harap abang bisa ngerti kenapa Zanna ngambil keputusan kayak gini. Zanna cuma perlu dukungan dari abang."

David tersenyum dan mengusap air mata di pipi Zanna. David mengerti apa yang di maksudkan Zanna, David hanya perlu berada disisi Zanna saat ini dan terus mendukung apapun keputusannya.

"Yaudah, jangan nangis lagi, nanti cantiknya hilang lagi, nanti pas Ajun datang ngeliat lo kayak gorila habis ngamuk kan gak lucu." Zanna memukul bahu David pelan, disaat seperti ini David masih bisa mengejeknya.

Gagal Move On [Selesai✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang