[2] Worsen

6.6K 546 37
                                    

Jimin dan Jungkook tengah membantu Seokjin yang tengah memasak untuk sarapan. Mereka memang sengaja untuk tidak membangunkan Taehyung, karena Jimin mengatakan Taehyung kembali kambuh saat malam.

Namun Jimin tidak menceritakan kejadian tadi malam saat didapur, Taehyung sendiri yang memintanya karena ia takut hyung nya akan merasa sedih.

"Jimin-ah tolong ambilkan merica dilemari yang sebelah kanan," Ucap Seokjin yang sedang asyik mengaduk-aduk nasi goreng dihadapannya.

"Ah, baik hyung!" Jimin langsung mengambilkan apa yang diperintah Seokjin.

"Jimin-ah, ambilkan daun selada di kulkas! Pilih yang masih segar ya!"

"Ah ndeee!" Jimin kembali melesat menuju kulkas, mengambil daun selada yang dimaksud Seokjin. Dan ia memilih yang masih segar tentunya.

"Ini hyung!"

"Ah, gomawo!"

Jimin baru akan duduk sebentar karena lelah sejak tadi mondar-mandir, namun suara Seokjin terdengar lagi,

"Jimin-ah bisa kau potongkan daun seladanya?"

Jimin sudah hendak memprotes namun dia teringat, ini adalah makanan kesukaan Taehyung jadi ia memilih melaksanakan perintah Seokjin. Ia bangkit dan memotong-motong seladanya dengan rapih.

3 menit kemudian

"Jimin-ah tolong ambilkan kecap dilemari bawah!"

Jimin baru selesai memotong daun selada, bahkan ia belum duduk sama sekali namun perintah datang lagi. Mau tak mau ia kembali melaksanakan perintah Seokjin dengan mengambilkan bahan yang dimintanya.

"Ini hyung,"

"Gomawo!"

Jimin menghela nafas, cukup melelahkan juga menjadi asisten Seokjin. Ia jadi membayangkan bagaimana hari-hari biasa Seokjin melakukan semuanya sendiri, ah pasti sangat melelahkan.

Eh, ngomong-ngomong, Jimin teringat sesuatu. Kemana Jungkook?

"Jungkook-ah!"

"Nde!" Suara menyahut itu berasal dari meja makan. Dapat dilihatnya Jungkook yang tengah duduk manis seolah tengah menunggu makanan akan dihidangkan untuknya. Dengan memasang senyum tanpa dosa diwajah kelincinya itu.

"Kau, apa yang kau lakukan? Kau tidak membantu sama sekali, huh?" Jimin berucap kesal.

"Tanyakan saja pada Seokjin hyung," Jungkook mengangkat bahu dengan wajah sok polosnya.

"Hyung?" Jimin memanggil Seokjin dengan nada memelas. Bagaimana mungkin Seokjin menjadikannya pelayan dan malah membiarkan Jungkook duduk tenang bak anak raja.

Seokjin dengan santai memindahkan nasi goreng khimci yang telah jadi ke mangkuk besar. Ia membawanya ke meja makan dan duduk bersama Jimin dan Jungkook. Ia menahan tawanya melihat wajah memelas dari Jimin.

"Dia tidak tau apa-apa. Apa yang kusuruh lain yang diambilnya. Bahkan saat aku menyuruhnya mengambil garam, ia malah mengambil gula. Untung belum sempat hyung masukan." Seokjin terkekeh diakhir ucapannya.

Sementara Jimin hanya mampu memandang Jungkook tak percaya sambil geleng-geleng.

"Dan lagi, hyung menyuruhnya memotong bawang. Namun bayangkan, dia memotong bawang menggunakan pisau daging." Tawa Seokjin pecah.

"Kau ini, sebelas dua belas dengan Taehyung." Ucap Jimin sambil berdecak.

"Eh, ngomong-ngomong Taehyung, apa anak itu belum bangun?" Tanya Seokjin.

something i can't get || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang