Epilog

5.3K 351 204
                                    

Pria berjas putih itu berjalan dengan santai namun penuh wibawa. Sesekali ia tersenyum ketika beberapa orang menyapanya. Sebelah tangannya ia masukan kedalam saku. Beberapa orang melihatnya dengan tatapan kagum, entah karena wajah tampannya atau karena wibawanya sebagai dokter.

Pria itu memasuki sebuah ruangan yang tak lain adalah ruangannya sendiri. Ia duduk dibalik meja kerjanya, mengamati berkas pemeriksaan pasien-pasiennya. Ia adalah dokter spesialis.

Meskipun belum senior, sudah banyak yang mengaguminya karena keahliannya. Selain itu, kehangatan dan ketulusannya kepada pasien juga merupakan daya tarik dokter muda itu.



Cklek,

Pintu ruangannya terbuka. Seorang pria masuk kedalamnya, dan duduk didepan dokter itu.

"Apakah ini dengan Dokter Jung Hoseok?" Tanya pria itu.

Pria itu— Hoseok, mengangguk ramah, "Iya, tentu. Ada yang bisa saya bantu, tuan?"

"Emmh, begini saya tau anda sedang sibuk. Apalagi anda merupakan salah satu dokter favorit disini. Tapi jika anda tidak keberatan?"

"Ya, apa itu?" Tanya Hoseok ramah. Sesekali ia masih membaca berkas penting ditangannya.

"Tidak mungkin kau lupa, Pak Dokter."

Hoseok tertawa kecil, kemudian meletakkan berkas-berkas yang ia pegang, "Haha, sudahlah. Hentikan drama ini, Namjoon."

"Ah, kau tidak seru. Aku hanya ingin membuktikan kata orang-orang, kalau Dokter Hoseok itu sangat ramah dan baik." Ucap pria itu yang tak lain adalah Namjoon.

Ya, kini Hoseok telah mencapai impiannya sebagai seorang dokter. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dan kini ia bekerja dirumah sakit yang sama seperti Namjoon. Semua tidak disengaja, mungkin takdir yang telah merencanakan semuanya.

 Semua tidak disengaja, mungkin takdir yang telah merencanakan semuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi—" Namjoon menunjukan layar ponselnya, menampilkan kalender yang dimana ada pengingat disalah satu tanggal disana, "Kau tidak lupa, kan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi—" Namjoon menunjukan layar ponselnya, menampilkan kalender yang dimana ada pengingat disalah satu tanggal disana, "Kau tidak lupa, kan?"

Hoseok tertawa kecil, lalu membalik sebuah kalender di meja. Dimana disana sebuah tanggal telah dilingkari dengan tinta merah.

something i can't get || kthWhere stories live. Discover now