┋42

2K 520 156
                                    

❛ 𝙨𝙚𝙙𝙚𝙧𝙝𝙖𝙣𝙖 ❜

❛ 𝙨𝙚𝙙𝙚𝙧𝙝𝙖𝙣𝙖 ❜

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

“ikut aku, yuk!”

donghyun menatap yunseong dengan kening menyernyit.

“kemana?”

“jajan, hehe.”

“gak bimbel?”

“engga, libur.”

si manis memicingkan matanya tak percaya. yunseong yang menyadari sorot mata jernih itu, memutar bola matanya dengan malas.

yunseong lekas mengambil ponselnya dari dalam saku, mengotak-atiknya, kemudian menunjukkan layarnya ke arah donghyun.

“tadi ketua kelas ngasih kabar di grup, hari ini bimbel libur, masih gak percaya?”

donghyun mengedikkan bahunya acuh, “yaudah ayok, jajan di mana?” tanyanya.

“tempat favorit aku nongkrong.”

yunseong menarik lengan donghyun menuju parkiran untuk mengambil motornya, kemudian keluar dari area sekolah.

donghyun pikir tempat favorit yunseong itu jauh dari area sekolah, ternyata hanya sekitar beberapa meter jaraknya.

si manis keum itu menengadahkan kepalanya, membaca tulisan pada papan besar yang terpasang di atas kedai sederhana itu.

‘warung kopi bi minah’

iya, yunseong membawanya ke warung kopi, dan ini kali pertama donghyun tahu seperti apa dalamnya.

ia pikir, warung kopi hanya menjual kopi seperti apa nama kedainya, tenyata lumayan banyak jenis makanan di dalamnya.

“widih, bawa siapa tuh, seong?”

di ujung kursi, ada sekitar tiga orang anak lelaki berseragam sama seperti keduanya. mungkin teman sepermainan yunseong jika donghyun lihat dari cara berpakaian mereka yang tak kalah acak-acakannya dengan yunseong.

“kepo banget sih lo. dek bentar, ya.”

donghyun mengangguk, memperhatikan yunseong yang berjalan ke arah teman-temannya. hanya untuk sekedar menyapa dan memberi tos ala anak lelaki.

“lucu juga, pacar lo?”

donghyun masih bisa mendengar pertanyaan teman yunseong dari jaraknya duduk. sedikit merasa malu ketika ketiganya terus memperhatikan donghyun dengan lamat.

“doain aja, jangan diliatin terus, punya gue.”

“mundur aja gue mah kalo saingannya lo, seong.”

“eh, gue kesana dulu, ya.”

setelah menyalami ketiga temannya, yunseong kembali menghampiri donghyun di ujung kursi yang lain, kemudian duduk di sampingnya.

kalopsia, hwangkeum✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora