ketiga murid tingkat akhir yang hanya tinggal menunggu wisuda sekolah itu sedang berada di rumah hangyul. bermodal wifi rumah dan laptop milik si tuan rumah, ketiganya sepakat untuk melihat hasil pengumuman snmptn hari ini bersama.
sihoon telah melihat hasil miliknya sendiri tadi, dia lulus. jika hangyul, lelaki lee itu tak ikut serta snmptn, lebih memilih untuk mendaftar sbmptn.
yunseong?
kini giliran dia mengecek hasilnya sendiri. tapi, sihoon bahkan baru memasukkan password akun yunseong saat hendak melakukan log in, si hwang berteriak mengejutkannya dan hangyul.
“gimana kalo gue gak lulus, ya?”
“gyul, gyul, kalo gue gak lulus gimana?”
“gue kudu ikut sbm gak sih?”
“sihoon―”
hangyul menyumpal mulut sahabat baiknya itu dengan kue kering yang ibunya suguhkan untuk mereka.
“bacot banget lo anjir, kek anak perawan aja,” cibir hangyul.
yunseong mengunyah kue kering itu dengan raut wajah yang keruh, tak terima dengan seruan hangyul untuknya.
“ck, loadingnya lama banget sih?! perasaan tadi pas gue cepet,” gerutu sihoon.
“si yunseong tuh amal ibadahnya kurang, yang. gitu tuh jadinya.”
“gak ada hubungannya ya, tai! wifi rumah lo nya aja kali belum dibayar tagihannya,” timpal yunseong tak terima.
si hwang meminum jusnya dengan rakus. aslinya dia gugup sekali, bahkan tak berani melihat layar laptop di atas meja tamu rumah hangyul.
“mungkin banyak yang cek hasil snmptn hari ini, servernya jadi agak lambat gini,” kata sihoon, sambil menggeser-geser mouse di tangannya dengan random.
“gimana kalo gue gak―”
“hwang yunseong lo bacot sekali lagi gue jejelin mouse mulut lo ya!”
