4.Invisible Danger

2.7K 357 14
                                    

Kastil Pemimpin Vampire

"Yang mulia kita harus membicarakan hal ini dengan pemimpin kaum Werewolf!" Ujar salah satu kepala keluarga.

Saat ini seluruh kepala keluarga Vampire tengah mengadakan rapat untuk membicarakan makhluk yang kini tengah meneror mereka.

Sosok yang dipanggil Yang Mulia itu menghela nafas pelan manik merahnya menatap kepala keluarga itu dengan dingin.

"Siapa yang menyeruhmu untuk bicara" meski nada yang digunakan adalah tenang, tapi semua vampire yang ada disana dibuat merinding.

Kepala keluarga yang berbicara tadi sontak langsung bungkam.

"Ma-maafkan saya Yang Mulia"ucapnya

Kini pandangan Yang Mulia teralih pada seluruh kepala keluarga yang ada di hadapannya.

"Untuk sekarang jangan bicarakan hal ini dengan para Anjing-anjing liar itu. Ini adalah perintah"ujarnya dengan datar tetapi tegas.

"Kami mengerti Yang Mulia!"

"Oh ya,dan satu lagi..sebaiknya kalian memasang pelindung di sekitar mansion masing-masing, karena bisa saja pelindung yang saya pasang untuk melindungi kerajaan kita tidak cukup kuat menahan kekuatan makhluk aneh itu"lanjut Yang Mulia.

"Lalu apa yang harus kita lakukan dengan para Werewolf? Bisa saja mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang kita. Karena saat ini yang menjadi ancaman kita adalah makhluk itu dan bukan mereka" seorang kepala keluarga bertanya.

Yang mulia yang mendengar itu menyeringai.

"Mereka bukanlah ancaman bagi kita. Karena justru mereka sendirilah yang akan menghancurkan kaum mereka sendiri" jawabnya santai.

Semuanya saling menatap satu sama lain lantaran bingung dengan ucapan pemimpin mereka.

Yang Mulia masih mempertahankan seringai-nya. Begitu melihat seluruh Kepala Keluarga kebingungan.

"Tidak lama lagi. Agar kaum Vampire akan menjadi penguasa dunia ini lagi" gumam Yang Mulia dengan nada yang sangaaat pelan dan hampir terdengar seperti bisikan.

Malam harinya
Di Mansion Eternalia

Terlihat Yunho yang sedang berdiam diri di balkon kamarnya, sambil menatap hutan yang kebetulan dekat dengan mansion milik mereka.

"Entah kenapa...aku merasakan ada hawa nafsu untuk membunuh yang sangat besar, sedangkan di sisi lain ada hawa marah, dendam dan kehilangan yang sangat mendalam" ucapnya entah kepada siapa. Karena dia berada disana seorang diri..lalu dengan siapa dia bicara?

"Merasakan hawa ini membuatku tidak tenang. Apakah...dengan munculnya makhkuk yang dibicarakan ayah, itu berarti adalah akhir bagi kami semua?"tanyanya pada kehampaan.

Mungkin jika saudara-saudaranya yang lain ada di sana. Ia pasti sudah dicap gila atau tidak waras.

"Jika itu benar-benar terjadi...kumohon setidaknya salah satu dari keluargaku agar tetap hidup"lanjutnya sembari menatap bulan purnama yang tengah bersinar terang, menerangi langit malam yang gelap.

===

"Kumohon setidaknya salah satu dari mereka agar tetap hidup...."

Deg!

"Mingi ada apa?"tanya Yeosang begitu melihat adiknya yang tiba-tiba terkejut.

"Eh? Tidak ada hyung"jawab Mingi kemudian melanjutkan aktivitasnya yaitu menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa untuk melakukan perintah Siwon.

"Kau yakin?"Yeosang masih tidak percaya.

Mingi memberikan senyumannya
"Aku menjawab sejujurnya hyung"

Yeosang sebenarnya masih ingin bertanya, tapi diurungkanlah niatannya tersebut begitu mendengar si bungsu memanggil dirinya.

"Yeosang hyung! Bisakah kau membantuku" mohon Wooyoung.

Yeosang beranjak dari ranjang milik Mingi kemudian mendatangi Wooyoung.

"Mingi kalau kau butuh bantuan panggil saja hyung atau Hongjoong hyung"ucap Yeosang sebelum pergi.

Mingi menganggukan kepalanya mengerti.

Setelah Yeosang pergi, Mingi menghela nafasnya.

"Suara siapa yang aku dengar tadi? Kenapa.. kenapa suara itu tidak begitu asing bagiku?" Tanya Mingi pada dirinya sendiri.

Entah kenapa air mata Mingi mulai mengalir dari kelopak matanya.

"Dan kenapa...aku juga merasakan kesedihan yang begitu mendalam begitu mendengar kalimat itu?"

Ia pun menangis dalam diam dan tidak tahu kenapa ia menangis.

===

Sementara di dalam hutan. Makhluk yang menjadi bahaya itu sedang berdiam diri di salah satu pohon.

"Sebentar lagi, aku pasti bisa membalaskan dendam ibu dan ayah..dan aku bisa menghancurkan dua kaum lemah itu untuk selamanya"geramnya penuh dengan amarah terlihat dari sorot matanya ada nafsu membunuh yang sangat besar.

Mungkin dalam keadaanya saat ini, ia akan membunuh apapun yang ada di hadapannya.

Ya...apapun itu

☆•••♧•••☆

Werewolf And Vampire [DISCONTINUED]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن