6.The Beginning

2.4K 361 31
                                    

Malam kini telah terganti dengan fajar. Sinar mentari kembali lagi menerangi permukaan bumi yang tadinya gelap.

"Anak-anak kalian dimana!"suara teriakan seorang wanita memecahkan keheningan yang terjadi pada Mansion Eternalia.

Tanpa perlu pengulangan ke empatnya langsung menuju ke asal suara tersebut.

"Kenapa ibu memanggil kami?"tanya Seonghwa selaku perwakilan dari yang lainnya.

"Apa kalian baik-baik saja selama ibu pergi?" Tanya Soeun dengan suara yang penuh dengan kasih sayang. Akan tetapi masih terdengar nada khawatir di dalamnya.

"Kami baik-baik saja ibu. Ibu tidak perlu khawatir"giliran Yunho yang bicara.

Terdengar hembusan nafas lega dari Soeun.

"Apa terjadi sesuatu bu?"tanya Jongho melihat ekspresi Soeun yang menyiratkan ketakutan yang sangat amat besar.

Soeun sedikit terkejut mendengar perkataan Jongho, tapi dia segera memberikan senyuman manisnya.

"Tidak ada. Maaf kalau ibu mengganggu kalian sepagi ini"

'Seandainya kalian tahu bahwa ibu benar-benar ketakutan dan sangat mengkhawatirkan kalian' ungkap Soeun dalam hati.

Sayangnya, ia nampaknya lupa dengan satu hal yang sangat penting kalau salah satu anaknya memiliki kekuatan untuk membaca pikiran/isi hati seseorang.

'Apa maksud ibu?'

"Oh ya bu! Dimana ayah?"tanya San menyadari kalau ayah mereka tidak ada di sini.

"Ayah kalian masih ada urusan di kastil, nanti malam atau lusa ia akan kembali. Kalian jangan khawatir"jawab Soeun.

"Sudah dulu ya. Ibu ingin istirahat"Soeun meninggalkan mereka dan segera menuju ke kamarnya.

Setelah Soeun menghilang dari pandangan mereka, Yunho buka bicara.

"Apa hanya perasaanku atau memang sikap ibu agak berbeda hari ini ya?"tanyanya kepada saudaranya yang lain.

"Itu bukan perasaanmu saja, kami juga merasakan hal yang sama"sahut Jongho.

"Mungkin ibu hanya kelelahan. Biarkan dia beristirahat dan kita tidak boleh mengganggunya"

Yunho,San,Jongho mengangguk dengan serempak.

"Kalian boleh kembali ke kegiatan kalian tadi"lanjut Seonghwa.

Semuanya langsung bubar.

San Pov

Setelah meninggalkan yang lain, aku berjalan menyusuri lorong menuju ke kamarku. Karena sedari tadi aku memang berada di kamar.

Saat aku sedang berjalan tiba-tiba aku mendengar sebuah suara.

"Aku harap kalau dia tidak tertidur untuk selamanya"

Itulah suara yang ia dengar. San langsung menoleh ke arah sekitarnya dan menyadari kalau hanya ada dia saja di sana.

"Siapa kau?"tanya San pada kehampaan berharap agar suara itu kembali muncul.

"Siapa aku tidaklah penting"

Dan benar saja suara itu kembali. Seketika tubuh San menegang, bukan karena dia ketakutan darimana suara tersebut berasal. Melainkan setiap kata yang diucapkan suara misterius tersebut, merupakan sebuah ancaman untuknya.

Werewolf And Vampire [DISCONTINUED]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum