Bagian 2

4.5K 290 26
                                    

US Amerika 1 minggu kemudian

Setelah diberi waktu satu minggu untuk memikirkan tentang pemindahan tenaga kerja dokter dan tibalah hari ini pemutusannya.

Semua dokter yang terlibat berkumpul dalam satu ruangan termasuk Sakura dan Gaara.

Bicara mengenai Sakura, selama seminggu ini ia sudah memikirkan apakah menerima atau menolak dan keputusannya adalah menerima karena tidak ada salahnya mencoba. Disanapun dia tidak perlu tinggal dengan orang tuanya yang memungkinkan terjadinya pertemuan dengan orang-orang yang tidak ingin ditemuinya untuk saat ini.

Selama tiga tahun ini ingatan menyakitkan itu tidak dapat dilupakan, namun jika memang ini sudah waktunya apa boleh buat.

Selagi para dokter mendengarkan penjelasan dan pengarahan dari kepala rumah sakit termasuk Sakura. Gaara tidak terlalu memperhatikan yang ada dipikirannya hanya Sakura. Apakah perempuan itu akan menerima keputusan rumah sakit atau menolaknya.

.

.

.

Tokyo

"Ayaaaah, Kei datang" seorang pria dewasa yang ada dalam ruangan luas yang sedang menandatangani berkas mengalihkan atensinya kearah sosok lelaki kecil yang datang tidak terduga.

"Kenapa datang kesini, bagaimana dengan sekolahmu?" anak tersebut cemberut mendengar nada datar dari ayahnya.

"Ayah tidak senang Kei datang kesini?"

"Ayah bukan tidak senang Kei datang kesini, tapi membolos itu tidak baik" dengan nada lembut pria itu mulai mendekati anaknya dan menggendongnya menuju sofa yang ada diruangan tersebut.

Anak berusia tiga tahun itu memeluk leher ayahnya dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher ayahnya. Bahkan isakan tangis mulai terdengar.

"Hei apa yang terjadi dengan jagoan ayah ini" sambil duduk pria itu menepuk punggung anaknya. Sehingga cukup lama anak tersebut mulai tenang dan mengangkat kepalanya dan menatap ayahnya dengan mata sembab.

"Kei lindu ayah, ayah sudah tidak pulang tiga hali, Kei kila ayah pergi. Kei takut ayah" pria itu menatap mata anaknya yang serupa dengan miliknya. Dia melihat bagaimana tatapan polos itu menatapnya dengan mata berair karena merindukannya.

"Maafkan ayah nak"

"Apa ayah pulang hari ini"

"Ya ayah pulang demi Kei"

"Yey, ibu juga pasti senang kalau ayah pulang"

Mendengar kata ibu yang disebutkan anaknya membuatnya terdiam. Tidak membalas perkataannya anaknya pria itu hanya tersenyum menanggapi ucapan anaknya.

Melihat bagaimana anaknya begitu senang mendengar ia akan pulang rasanya tidak tega menghacurkannya dengan alasan pribadinya kenapa tidak ingin pulang.

.

.

.

US Amerika

"Honey disini!" tetiak seorang wanita blonde dengan keras, bahkan semua pengunjung menatapnya. Tapi yang ditatap hanya acuh bahkan lambaiannya membuat semua orang yang memperhatikannya tadi mengalihkan pandangan menuju seorang perempuan dipanggil tersebut.

Mereka menyayangkan kedua orang itu harus seperti itu. Karna keduanya begitu cantik, tapi itu bukan urusan mereka dan mereka melanjutkan kegiatan mereka kembali.

Sedangkan yang dipanggil dengan sebutan honey tersebut hanya bisa tersenyum canggung mendapat tatapan dari semua pengunjung kafe.

"Bodoh, kenapa kau memanggilku seperti itu?" ucapan bernada galak itu langsung dilayangkan setelah sampai dimeja.

SASUSAKU-F1 (Lost Marriage)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ