Bagian 5

996 111 14
                                    

Hari ini rumah sakit terlihat sangat ramai dan sibuk. Tidak terkecuali seorang dokter rambut merah muda yang sibuk berbicara dengan pasien dan perawat serta dokter lainnya. Saat ini unit gawat darurat sedang kedatangan banyak pasien karena terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh supir bus yang mengantuk sehingga bus menabrak tiang listrik. Tidak ada korban jiwa namun banyak yang terluka baik itu ringan ataupun parah.

Waktu berlalu cukup lama. Unit gawat darurat yang tadi ramai dan terlihat sangat sibuk sekarang mulai lenggang. Walaupun masih ada pasien yang tertinggal namun tidak sebanyak yang diawal.

Sakura menggantungkan tali snelinya ke leher sekaligus mengurut bahunya dengan lelah. Pagi sekali dia masuk ke rumah sakit karena ada jadwal pemeriksaan pasien rawat jalan. Siangnya dihebohkan lagi dengan kedatangan pasien kecelakaan bus. Ia cukup kerepotan karena tenaga medis untuk unit gawat darurat kekurangan dokter. Lelah mungkin sudah jadi makanan untuk para dokter tapi ini tidak menutup minatnya menjadi dokter. Karena dari kecil cita-citanya ingin menjadi dokter dan menyembuhkan orang yang sakit.

Sekarang pukul 8 malam dan jadwalnya hari ini sudah selesai. Dari kejauhan Gaara melihat Sakura yang berjalan gontai. Senyumnya terbit memperhatikan sahabatnya sekaligus orang yang dicintainya. Mobil Gaara bergerak mendekat kearah Sakura yang baru saja keluar dari rumah sakit.

"Hey nona butuh tumpangan?" Seru Gaara.

"Gaara? Kau datang disaat yang tepat, saat ini aku begitu lelah dan malas untuk berkendara" Gaara tersenyum menanggapi ucapan Sakura. Ia keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Sakura.

"Masuklah, kurir ini akan  mengantar tuan putri dengan selamat" ucap Gaara sambil membungkukkan badan. Tawa Sakura keluar melihat perlakuan Gaara.

"Mood ku kembali dengan adanya kau, terimakasih Gaara" goda Sakura pada Gaara.

"Apapun untuk mu" ucap gara seraya mengedipkan matanya.

.

.

.

"Ingin mampir dulu?" Gaara menggeleng dengan tawaran Sakura.

"Mungkin lain kali, hari ini kakak ku akan datang bersama suaminya"

"Baiklah, hati-hati di jalan. Titip salam untuk Kak Temari"

"Sampai jumpa" Gaara berjalan kembali ke mobilnya. Sebelum pergi Gaara menyempatkan untuk melambai pada Sakura dan dibalas juga oleh Sakura dengan ditambah senyuman.

Sakura memasuki kawasan apartemen setelah mobil Gaara tidak terlihat lagi. Helaan nafas panjang terdengar dari Sakura setelah dia sadar kalau apartemennya berada di lantai 3 yang mengharuskannya menaiki tangga. Apartemen yang Sakura tempati hanya memiliki 6 unit dan hanya mengandalkan tangga untuk naik. Namun walau seperti itu apartemen tersebut masih terbilang nyaman, tidak besar dan tidak kecil namun pas untuk ditempati (yang pernah nonton drama One Spring Night, gambaran apartemen Sakura seperti apartemen Jung Hae In di drama tersebut).

Sakura berjalan masuk ke dalam apartemennya setelah melalui tanjakan tangga yang menurutnya sangat melelahkan. Baru saja Sakura mendaratkan tubuhnya untuk duduk di sofa. Tiba-tiba suara ponselnya berbunyi dan terlihat nama Sasori.

"Halo"

"Halo, Sakura apa saat ini kau sibuk?"

"Tidak, tapi ak baru saja sampai ke apartemen, kenapa Nii-san?"

"Tidak jadi, kedengarannya kau sangat lelah. Baiklah istirahat saja. Kapan-kapan aku akan mengajak mu"

"Maaf Nii-san, kalau aku tidak lelah. Aku pasti menyempatkan bertemu dengan mu"

"Tak apa, istirahatlah, jangan lupa makan"

"Iya"

Setelah panggilan berakhir Sakura beranjak dari sofa dan menuju ke kamar untuk mandi dan tujuan terakhirnya yaitu tidur setelah mandi. Tidak ada makan malam yang diinginkannya hanya tidur.

.

.

.

"Itu Sakura?" Sasori terkejut karena suara tiba-tiba seseorang di belakang tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Sasuke menekuk alisnya mendengar pertanyaan Sasori. Bukankah sudah jelas kenapa ia ada di perusahaan ini.

"Ini perusahaan ku. Wajar aku disini dan juga apa itu tadi Sakura?" Tanya Sasuke sekali lagi. Jujur ia sangat penasaran dengan percakapan Sasori tadi karena Sasori ada menyebut nama Sakura. Apakah itu Sakura yang ia kenal atau Sakura yang lain.

"Sejak kapan kau di belakang ku?" Tanya Sasori.

"Jawab pertanyaan ku, dari tadi kenapa terus bertanya balik"

"Bukan urusan mu"

"Tolong jawab pertanyaan ku, apa itu tadi benar Sakura?"

"Wow, kenapa tuan Uchiha ini selalu menyebut nama adik ku? Sakura atau bukan itu bukan urusan mu, jangan mencoba mencari tahu dan jangan mencoba untuk mendekatinya. Simpan saja maaf mu atau apapun itu yang ingin kau sampaikan pada adik ku. Kau memang masih terkait keluarga dengan Haruno tapi itu karena keponakan ku. Jangan melewati batas mu Uchiha"

Sasuke terpaku dengan ucapan Sasori. Memang seharusnya dia tidak mencampuri urusan Sakura lagi tapi hatinya langsung menghangat saat mendengar Sasori berbicara dengan seseorang yang bernama Sakura. Pendengarannya tidak salah karena Sasori dengan jelas menyebut nama Sakura.

TBC

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SASUSAKU-F1 (Lost Marriage)Where stories live. Discover now