Chapter 9

27.1K 3.4K 550
                                    

Karena banyak yang minta cerita ini lanjut sampe tamat. Dengan segala pertimbangan gua lanjut sampe end ya.

Dan setelah ini gak akan buat cerita lagi.

Mohon vote dan komen kalian seperti biasa.

Happy Reading~








Kai terkesiap kala bubble tea rasa coklat tiba-tiba berada tepat di depan matanya. Keningnya mengkerut lalu mengangkat pandangannya.

"Apa maksudnya ini?"

Sehun mengedikkan dagunya, mengisyaratkan Kai untuk mengambil minuman tersebut.

Dengan malas Kai menuruti perintah Sehun dan sedikit menggeser tubuhnya, memberi ruang kepada temannya untuk duduk.

"Bagaimana?"

"Masih sama namun jumlahnya bertambah. Ada sekitar 15 orang yang sudah tumbang, tinggal tiga orang lagi termasuk ketua mereka." jelas Kai sembari sesekali menyeruput minuman yang diberikan Sehun. Namun matanya tak lepas dari ketua mereka yang sedang memukul dan menendang dengan brutal musuh mereka.

"Bukan itu." kening Kai mengernyit. "Lalu?"

"Bubbld tea nya. Bagaimana rasanya? Bukankah kau baru pertama kali mencoba itu?" tunjuk Sehun. Mengerti akan ucapan lelaki pucat itu membuat Kai mendengus.

"Lumayan." jawab Kai seadanya. "Kupikir kau mengkhawatirkan Chanyeol."

"Takut kalau dia kalah dari 18 orang itu? Yang benar saja, mereka bahkan tidak ada apa-apanya." dengus Sehun remeh.

"Haruskah kita memanggil Baekhyun? Jika emosi Chanyeol makin tak terkendali, maka aku tidak yakin mereka semua akan tetap hidup." tutur Kai dengan nada khawatir yang begitu kentara.

Sehun mengusak cukup kencang surai coklat milik Kai yang membuat empunya berteriak kesal. Sedangkan pelakunya hanya mendengus geli.

"Kau itu seperti anggota baru saja. Pemandangan seperti ini sudah terlalu sering kita lihat, kau tidak perlu panik berlebihan seperti itu."

Kai yang merasa di ejek tanpa sadar mengerucutkan bibirnya. "Kan aku hanya khawatir jika Chanyeol sampai tidak bisa mengendalikan emosinya. Mereka akan mati konyol!"

"Saat aku babak belur karena dihajar BigBoss, kau bahkan tidak sekhawatir ini." gumam Sehun.

"Apa?" Kai membeo, namun Sehun hanya diam saja seolah tak pernah mengatakan apapun. Padahal jelas sekali Kai mendengar gumamam dari temannya ini, namun ia hanya perlu kejelasan saja.


KRAAKKK




"AAAAKKHHH"

"Panggil yang lainnya. Kita harus membawa mereka kerumah sakit." Sehun merasakan Kai terkesiap kala ia menepuk dua kali pundak si Tan itu.

Kai yang masih dalam mode bingung lantas mengangguk saja.

Cup

"Jangan melamun."

"Hah?" Kai lagi-lagi membeo dengan mata yang mengerjap cepat. Jarinya lantas ia bawa pada pucuk kepalanya, dimana Sehun dengan santainya meninggalkan kecupan singkat disana. "Ada apa sebenarnya dengan anak itu?"



 "Ada apa sebenarnya dengan anak itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BOOK 1 || BIG BOSS & HIS LOVER [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang