Perlakuan Manis

1.6K 86 5
                                    

Kali ini, bolehkah aku bersikap egois?.
Aku memaksa mu menjadi milikku.
Karena sungguh, menahan perasaan ini lebih lama membuatku takut kehilanganmu.

~Theo Zergavin Tama~


Sejak tiba di rumah wajah Theo benar-benar terlihat bahagia. Naomi yang sedari tadi mengamati Theo sampai bergidik ngeri. Kok serem sih ni bocah, batin Naomi. Merasa di perhatikan Theo menoleh ke arah Naomi yang memang sudah ada di rumahnya. Bahkan, sebelum Theo dan Yuda pulang. Jangan tanya kenapa Naomi bisa masuk karena sudah pasti ia menduplikat kunci rumah mereka. Benar-benar wanita gila setengah bar-bar, pikir Theo.

"Kayaknya aku melewatkan sesuatu ya dek?" Tanya Naomi yang sudah sangat penasaran.

Theo tidak terlalu menanggapi perkataan Naomi. Menurutnya, kakak cantiknya itu jangan tau dulu tentang hubungannya dengan Anzel. Yang ia paksa berpacaran. Dengan dirinya yang pasti. "Kakak kepo." Naomi terperangah mendengarnya.

"Ih, kok kamu gitu sih dek main rahasia-rahasiaan ke kakak," protes Naomi.

"Lagian gak ada apa-apa juga kak," elak Theo. "Udahlah, kak. Kakak ganggu kak Yuda aja sana aku mau Mabar." sungguh adik tidak tau adab. Enak saja main usir seenak jidat, kalau tidak sayang sudah Naomi damprat dia ke planet Mars.

Theo kembali fokus pada handphonenya. Tadi memang Kenzo menghubunginya untuk Mabar game online yang tengah ramai di mainkan oleh anak-anak pencinta game. Apalagi kalau bukan PUBG. Ini kali pertama Theo mencoba memainkan game ini jadi wajar jika ia masih sedikit bingung. Ingat ya! Sedikit gak banyak.

"Durhaka sama yang lebih tua dosa tau dek," kata Naomi yang masih berada di tempat.

Lagi-lagi Theo tidak menanggapi perkata Naomi, kali ini fokusnya benar-benar tertuju pada game yang ia mainkan. "Dek. Ih, lo mah parah banget sih." kesal Naomi yang terus di abaikan Theo.

"Apalagi sih kak? Lagian kakak seneng apa di bilang tua?" Sergah Theo sarkastik.

Naomi yang mulai kesal pun pergi meninggalkan Theo yang masih asik dengan gamenya. "Jadi anak kok nyebelin banget persis kayak kakaknya. Syukur ganteng mereka tu kalo jelek aku buang juga mereka ke kali Ciliwung," gerutu Naomi yang berjalan pulang. Toh, tidak ada gunanya ia lebih lama di sana orang yang ia cari pun belum pulang bekerja. Harusnya saat ini Naomi sudah berkerja seperti teman-teman seangkatannya. Namun, ia harus lulus setahun lebih lama karena masa pemulihan setelah sakit.

Sepertinya Theo menyukai game yang baru ia mainkan, game ini memang memiliki kapasitas besar. Namun, setara dengan item-item yang di sediakan di dalam. Game ini seperti survival yang memfokuskan para pemainnya untuk bertahan hidup dari serangan musuh. Kali pertama Theo memainkan game online ini ia sudah merasa tertantang. Ini hampir mirip dengan free fire hanya saja jangkauan dan fokusnya di buat senyata mungkin sehingga euforia saat memainkan game ini sangat terasa.

"Ternyata menantang juga," guman Theo tanpa sadar walau masih asik dengan game yang ia mainkan.

◾◾◾◾

Pagi ini adalah list pagi tersial Anzel. Setelah hampir seminggu ia tidak menginjakkan kakinya ke ruang BK. Kali ini ia harus kembali kesini karena perbuatan Gevan, dan orang yang telah membuatnya sampai di sini malah dengan tidak berdosanya tidur nyenyak di UKS.

"Anzel- Anzel kapan kamu itu tidak bikin ulah? Baru juga seminggu kamu jadi anak baik kok sekarang sudah di ulangi lagi," keluh Damar selaku guru BK SMA kencana. "Kamu itu gak bosen apa ya masuk ruang BK terus?" Tanya Damar.

GAMERS VS PLAYGIRL (TAMAT)Where stories live. Discover now