Predestined Love Part 11

4.9K 398 11
                                    






•Happy Reading•

{•Jinsoo•}_Predestined Love_{PL}

"Terima kasih Soobin, sepertinya kau cukup mengantarku sampai sini. Aku tidak menyangka kalau pertemuan kita akan menyenangkan seperti ini, aku menjadi teringat masa-masa SMA." ucap Jisoo sembari tertawa kecil dan mengusap rambutnya yang sedikit basah karena terkena air hujan.

Tadi Soobin dan dia sempat terkena hujan ketika berjalan ke pintu rumah kediaman keluarga Kim. "Ne, aku jadi ingat, dulu kau senang sekali bermain hujan. " kata Soobin sembari terkekeh kecil dibalas kekehan kecil Jisoo.

"Karena aku sudah sampai dirumah, aku akan mengembalikan jaketmu. Tunggu." Jisoo bergerak ingin membuka jaket Soobin yang tadi Soobin pakaikan di tubuhnya. Namun baru saja dia ingin melepas jaket itu, tiba-tiba Soobin menahan tangannya membuat Jisoo heran, Soobin hanya tersenyum.

"Tidak perlu, kau simpan saja jaketku, anggap saja hadiah untukkmu." Soobin kembali merapatkan jaketnya di tubuh Jisoo yang tadi sempat melonggar.

"Yak! Tidak mungkin aku menyimpannya Soobin, ambil saja."

"Tidak ada penolakan Kim Jisoo. Kalau kau menolak permintaanku, artinya kau ingin membuatku sedih."

"Tidak, aku tidak bermaksud membuatmu sedih, tapi jaket ini--"

"Tidak usah merasa tidak nyaman Jisoo. Asal kau tahu, aku bisa membeli satu toko jaket kalau aku mau, jadi ambil saja jaket itu."

"Dasar sombong!" Jisoo tertawa lepas bersama dengan Soobin. "Geure, aku simpan jaket ini, gomawoyo."

"Semuanya untukmu chinguku sayang.." Soobin tersenyum, kemudian membelai lembut rambut chingunya. Jujur, sebenarnya dia tidak bisa percaya kalau Seokjin tidak mencintai Jisoo, padahal chingunya ini adalah yeoja idaman semua namja.

"Menjijikan tahu!" Jisoo menepis tangan Soobin yang membelai rambutnya. Soobin lagi-lagi hanya tertawa bersama dengan Jisoo. "Kalau begitu, sekarang aku masuk ya Soobin, kau juga kembali, jangan ngebut, arra?"

"Ne. Kau masih sama seperti dulu, cerewet sekali." Soobin dengan iseng mengacak rambut Jisoo.

"Aish Choi Soobin!" Jisoo menahan tangan Soobin yang mengacak rambutnya dengan raut wajah sebalnya. Namun itu justru malah membuat Soobin menjadi semakin gemas dengan wajah yeoja itu. Lagi-lagi keduanya tertawa. Ah.. Sudah lama Jisoo tidak tertawa lepas seperti ini.

Cklek!..

Tawaan Jisoo dan Soobin terhenti ketika pintu rumah mereka terbuka. Jisoo dan Soobin langsung membulatkan kedua matanya terkejut melihat Seokjin yang membuka pintu itu.

"Seokjin? Kau sudah kembali dari kantor?. Tumben sekali." Jisoo melepas tangannya dan Soobin yang akhirnya Jisoo sadari sedang berpegangan.

"

Ternyata inilah yang mengangguku sedaritadi. Kalian tahu? Suara kalian terdengar hingga kedalam dan itu sangat mengangguku, tadi aku sedang menonton televisi." ucap Seokjin tanpa menjawab pertanyaan Jisoo barusan, Seokjin tampak memandang Soobin tajam.

"Benarkah? Kalau begitu maafkan kami, tapi aku yang salah karena aku yang mengeluarkan suara keras, jadi kuharap jangan memarahi Jisoo seperti kebiasaanmu itu. Kau tahu? Kebiasaanmu itu membuatku ingin membunuhmu saja rasanya."

Soobin membalas tatapan tajam Seokjin, tidak kalah tajam. Kedua namja itu tampak sedang berperang melalui tatapan mereka. Andai saja kalau Soobin tidak mengingat kalau Seokjin adalah nampyeon Jisoo dan namja yang sangat Jisoo cintai, pasti sekarang dia sudah mendaratkan pukulannya di wajah namja itu.

Predestined Love [JS]✅Where stories live. Discover now