Predestined Love Part 36

4.1K 270 27
                                    






•Happy Reading•

28 vote baru lanjut

{•Jinsoo•}_Predestined Love_{PL}

"Kurang ajar Kim Seokjin itu! Sayang sekali aku tertidur, kakau tidak, dia akan mati di tanganku!" kesal Ryujin. Amarahnya sudah naik pagi-pagi karena mendengar dari Jisoo, jika kemarin Seokjin datang bersama Soobin. Ryujin benar-benar kesal rasanya, merutuki dirinya sendiri yang tidak bangun.

Jisoo hanya membuang nafasnya. "Aku tidak menyangka Seokjin datang malam-malam sepertu itu dan juga aku tidak mengerti kenapa Soobin bisa bersamanya."

Ryujin terdiam, sebelum kembali berbicara. "Ya, aku mengingatnya. Kenapa Soobin bisa bersamanya? Aku juga bingung," tukas Ryujin. "Apa kau tidak mau--,"

Ting, Tong..
Ryujin dan Jisoo saling berpandangan mendengar suara bel itu. Jisoo langsung kembali takut, apa jangan-jangan Seokjin yang datang? Mengerti ketakutan Jisoo, Ryujin berdiri. "Tunggu disini, aku yang akan membukakan pintu," ucap Ryujin.

Tapi baru saja dia ingin melangkah, Jisoo menahan tangannya membuat Ryujin?  menoleh ke arahnya. "Tidak. Jika benar itu adalah Seokjin, aku akan mengusirnya. Tampaknya aku akan selalu bertemu dengannya, aku tidak mungkin menghindar terus-menerus."

Jisoo berdiri, melemparkan senyumnya kepada Ryujin. "Aku akan baik-baik saja," ucap Jisoo yang mengerti maksud pandangan Ryujin yang khawatir.

Ryujin menghela nafas. "Panggil aku ketika Seokjin macam-macam," ucap Ryujin dibalas anggukan dan senyuman dari Jisoo.

Jisoopun melangkah menuju ke pintu rumah Ryujin. Jisoo menarik nafas dan membuangnya perlahan, sebelum akhirnya membukanya. Namun Jisoo mergenyitkan keningnya, melihat siapa yang datang. Ternyata bukan Seokjin yang datang.

Yang datang adalah seseorang yang memakai baju dengan stempel gambar pizza di bajunya, memakai topi, dan masker. Dia mendongak, menatap Jisoo. Entah kenapa, Jisoo merasa nyaman melihat orang itu, seakan-akan dia mengenalnya.

"Pizza," ucap orang itu, dia adalah namja.

Jisoo mergenyit lagi suara namja ini terasa sangat tidak asing baginya. Dia berusaha untuk tersenyum. "Ta-Tapi disini tidak ada yang memesan pizza," ucap Jisoo, berusaha untuk tetap normal.

"Ada yang membelikannya untuk anda. Silahkan dicoba. Selamat pagi!"

Namja itu memberikan pizza itu langsung ke tangan Jisoo dan melangkah pergi, mengabaikan teriakan Jisoo. Jisoo mergenyitkan keningnya, benar-benar tidak mengerti. Diapun masuk kedalam dan langsung dihampiri Ryujin.

"Wae? Siapa yang datang?" tanya Ryujin.

"Aku tidak tahu. Katanya pengantar pizza, ini untukku. Tapi aku tidak memesan pizza, kau juga tidak memesannya kan?" tanya Jisoo dibalas gelengan kepala Ryujin. "Katanya ada yang membelikannya untukku. Aku tidak tahu siapa."

Ryujin juga bingung mendengarnya, entahlah siapa yang melakukan ini. "Coba saja buka kotaknya, mungkin ada sesuatu," ucap Ryujin dibalas anggukan kepala Jisoo.

Jisoo segera berjalan ke meja makan dan membukanya. Benar saja, didalamnya ada pizza, cokelat yang bulat dan dimasukkan ke tempat berbentuk love, dan kertas yang ditempel di atasnya. Jisoo mengambilnya dan membacanya.

Dear: Kim Jisoo.
Mianhae Jisoo, kesalahanku benar-benar besar, aku minta maaf. Marahlah kepadaku, tapi kumohon maafkan kesalahanku. Aku akan melakukan apapun. Semoga harimu indah, maaf atas kejadian kemarin juga. Kuharap kau mau mendengar penjelasanku, aku akan menelponmu dan menanyakan apakah kau sudah siap.

Predestined Love [JS]✅Where stories live. Discover now