Predestined Love Part 34

4K 277 19
                                    







•Happy Reading•

25 vote baru lanjut

{•Jinsoo•}_Predestined Love_{PL}

Busan.
Disanalah Seokjin berada sekarang. Setelah mengetahui dimana Jisoo, akhirnya keesokan harinya, Seokjin langsung bersiap pergi ke Busan dengan pesawat dan sore ini akhirnya dia sampai. Mertuanya dan orang tuanya benar-benar mendukung Seokjin sehingga Seokjin mempunyai semangat yang besar untuk semakin memperjuangkan Jisoo.

Seokjin datang sendirian, walaupun sebenarnya Jimin bersedia menemaninya, tapi Seokjin tidak mau. Dia ingin berjuang sendiri untuk mendapatkan Jisoo, semua ini adalah kesalahan bodohnya, jadi dia akan menanggung dan berusaha memperbaiki semuanya sendiri. Jimin akhirnya menerima perkataab hyungnya itu.

Seokjin langsung pergi ke hotel yang dipersiapkan sebelum dia pergi setelah dia sampai di Busan. Sekarang Seokjin berada didalam kamarnya sembari memandang langit melalui jendela kamarnya sembari meminum coffeenya yang masih hangat.

"Jisoo-ya. Aku benar-benar merindukanmu, merindukan segalanya tentangmu," ucap Seokjin sembari memandang langit itu.

Seokjin mengepalkan tangannya mengingat semua perlakuan bodohnya hingga Jisoo menyerah dan pergi meninggalkannya. Seokjin juga merutuki dirinya sendiri ketika dia mengatakan itu kepada Jisoo, sebelum Jisoo pergi dari pengadilan.

"Kuharap ini pertemuan terakhir kita."

Andai waktu bisa diputar, maka Seokjin tidak akan mengatakan itu. Sebenarnya saat itu Seokjin merasakan sesak luar biasa ketika Jisoo pergi meninggalkannya, tapi dia malah menjadi tidak tahu harus berkata apa ketika Jisoo menoleh, sehingga akhirnya dia berkata seperti itu.

Benar-benar kata yang bodoh.

"Aku tidak ingin berpisah denganmu, Jisoo. Aku ingin selalu bersamamu saja, selamanya. Semua yang terjadi adalah karena kesalahpahaman. Kau bisa memaafkanku, Jisoo?"

Tangis Seokjin akhirnya pecah, dia pun langsung menundukkan kepalanya dan menangis. Coffee di tangannya, jatuh begitu saja ke lantai. Tangannya memukul kepala dan dadanya sendiri. Menyalahkan dirinya sendiri, hingga akhirnya Seokjin mengangkat kepalanya.

"Aku akan selalu memperjuangkanmu, Jisoo. Sama seperti dirimu yang memprioritaskanku dan selalu memperjuangkanku," ucap Seokjin penuh tekad.

•Predestined Love Part 34•

"Lalalalala..."

"Yak! Shin Ryujin! Bisa kau berhenti bernyanyi? Mengangguku memasak saja!" tukas Jisoo yang tampak tidak tahan lagi mendengar Ryujin yang terus bernyanyi karena menganggu acara memasaknya, membuatnya tidak bisa fokus.

"Yak! Ini rumahku dan inilah rutinitas pagiku, kau harus menerimanya. Sudah diam saja!" tukas Ryujin yang tidak mau kalah.

"Maka lakukan rutinitasmu di kamar, kau mau, kau tidak makan hari ini?" tanya Jisoo membuat Ryujin menghela nafas lega. Memang Jisoo lah yang membuat masakan untuknya. Kalau membeli makanan diluar, Ryujin tidak mau terus-terusan menggunakan uangnya.

"Geure, aku ke kamar."

Ryujin segera berdrii, kemudian ke kamarnya di lantai 2.Jisoo hanya geleng-geleng kepala, sebelum kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda. Jisoo sekarang sedang membuat makan pagi sekaligus untuk siang. Jisoo memang sudah ahli memasak, terlebih setelah dia menjadi istri Seokjin, dulu.

Ting, Tong!..
Suara bel kembali menghentikan Jisoo. Jisoo menghela nafas kasar, banyak juga yang menganggunya. Jisoo segera mematikan kompornya. "Ne! Tunggu sebentar!" Jisoo berlari menuju pintu, terlebih ketika bel itu ditekan semakin terburu-buru.

Predestined Love [JS]✅Where stories live. Discover now