2. Stalking akun Bara

4.4K 205 84
                                    

Hati siapa yang sedang kamu perjuangkan? Tolong bicara! Agar aku tahu, sepantasnya aku terus bertahan, atau justru ambil haluan kanan.

®BilaNandara

•────────────•
[SUDAH DIREVISI]

Bila menghampiri Jovan yang kini tengah terduduk di sofa ruang tamunya. Bila sendiri tidak tahu kapan manusia itu datang. Karena yang Bila tahu hanyalah haus dan ingin mengambil air minum di kulkas. Namun, kebetulan dia menemukan batang hidung Jovan yang sudah duduk anteng, selonjoran di sofa.

Perihal siapa Jovan, dia adalah saudara Bila. Jadi ayah-nya Jovan ini adalah adik dari ayah-nya Bila. Mereka jarang bertemu. Tapi sekalinya bertemu malah menciptakan hal-hal yang merusuhkan.

Umur Jovan sepantaran Bila, hanya saja sekolah mereka berbeda. Tak heran jika mereka dianggap sepasang kekasih sama hal-nya seperti remaja lainnya. Bila selalu menganggap Jovan ini baik—kalau ada mau-nya saja.

Kedatangan Jovan adalah anugrah bagi Bila. Selain bisa dimintai hotspot, Bila juga bisa jajan banyak menggunakan uang Jovan. Jovan-pun tak segan membelikan apa yang Bila inginkan. Karena terpaksa. Kalau tidak, Bila Nandara akan merengek dan melapor pada Ibu-nya perihal yang tidak-tidak.

"Nongol dari mana, Van?" tanya Bila yang langsung duduk di samping Jovan sesudah menoyor kepalanya.

"Santai dong! Nggak usah noyor kepala gue juga!" sewot Jovan.

"Kelapa?" beo Bila. "Wahhh kelapa lo enak, tuh, kayanya."

"Anjay! Ini, tuh, kepala bukan kelapa!" cerocos Jovan sembari mengelus rambutnya yang wangi.

"Lagian siapa, sih, yang bilang itu kelapa?"

"Elo bego!" Jovan menjabak rambut Bila gemas sehingga gadis itu menjerit kesetanan.

"Ih, sakit!" rutuk Bila. Merasa tak terima, gadis itu balik melakukan hal yang sama kepada Jovan.

"Aduhhh woi! Udah! Udah! Jadi cewek kasar banget anjir!" Kini giliran Jovan yang menjerit sekaligus memberi umpatan untuk Bila yang berhasil memberhentikan aksinya.

Seketika, raut wajah Bila merengut. Bila menekuk menyedekapkan tangannya di depan dada dan membuang wajah sebelum akhirnya berkata, "Tau, ah! Kita musuhan!" ujarnya.

Merasa tak masalah, Jovan malah tertawa kencang seakan perkataan itu membuatnya senang. "Baguslah! Kuota sama uang gue jadi tambah ngirit," jawabnya enteng.

Dengan napas yang terhembus panjang, Bila mencoba menenangkan hatinya yang terus berkata, "Usir dia!" Dengan sekuat baja. Gadis itu tersenyum—meski terlihat tidak ikhlas tetapi setidaknya dia tidak terlalu dicap galak lah. Kan hati Bila lembut. Coba saja dibentak! Pasti gadis itu langsung roboh dalam pertahanannya.

"Apa lo senyum-senyum?" Lah, ini orang dibaikin kok malah songong? Sabar kan Bila ya Tuhan.

"Nggak papa kali. Kan senyum itu ibadah." Bila mengedipkan matanya berkali-kali hingga menampilkan wajah sok imutnya dengan pipi menggembung dan bulu matanya yang lentik. Jeda sesaat sebelum akhirnya Bila kembali bersuara. "Perihal hotspot...-"

"Nggak!" tolak Jovan mentah-mentah sebelum Bila melanjutkan perkataannya. Dia tahu, saat ini Bila ingin meminta hotspot darinya. Jovan tidak mau membiarkan kuotanya habis sebelum waktunya.

"Ah, pelit lo!" rengek Bila.

"Gue nggak pelit, cuma kuota gue lagi sekarat."

"Alesan!"

"Beneran, Bilaaa!"

"Yaudah, deh, mending lo pulang aja, sana! Nggak guna lo di sini." Dengan kasar, Bila mendorong bahu Jovan keras agar lelaki itu mau pergi dari rumahnya.

"Yaudah!" jawab Jovan santai. Jovan berdiri dan bergegas keluar dari rumah Bila walau dalam hati tak terima jika harus diusir. Macam ayam saja.

Bila kesal dengan hari ini. Di sekolah diomelin akibat lama mengambil buku di perpustakaan. Pulang kepanasan. Sekarang, tidak diberi hotspot pula. Menyebalkan. Tapi kalau dipikir-pikir... Bila jadi ingat waktu Bara menolongnya. Buktinya saja wajah lelaki itu masih melekat dibayangnya. Rasanya malu jika Bila harus berterus terang mengakui bahwa Bara sangatlah tampan di matanya.

Lantaran teringat Bara, Bila dengan cepat langsung berlari menuju ke kamarnya yang bernuasa putih. Diambilnya ponsel berwarna hitam dengan cepat, dan spontan Bila langsung masuk ke aplikasi Facebook dengan menggunakan mode gratis. Maklum lah kuotanya sedang menipis.

"Em... apa, ya? Coba, deh, Bara Danendra." Monolognya kemudian mengetik nama tersebut dikolom pencarian. "Ih. Kok nggak ada," gerutunya lagi saat hasil tersebut tidak temukan. Bila kembali berpikir. "Mungkin Bara 'tok kali, yaa?" gumamnya lalu kembali mengetik. "Nggak ada lagiii! Ish! Tuh orang punya Facebook nggak sih sebenernya?" tanya Bila frustasi terhadap rasa penasarannya.

Tak mau menyerah, Bila jadi menuliskan nama Gabriel Ganteng'z di kolom pencariannya. Karena hanya itu yang Bila tahu. Dan kata Ranum, Gabriel adalah sahabat dekatnya Bara. Jadi kemungkinan besar Facebook Gabriel juga berteman dengan Bara.

Dengan teliti, Bila mengepoi akun Gabriel. Mulai dari status, foto-foto, dan pertemanannya. Hal itu terus dilakukan sambil mencari akun Bara tanpa henti, hingga akhirnya ada salah satu status yang membuat Bila tertarik.

Gabriel Ganteng'z
2 hari yang lalu

Buat apa galau? Emang dia mikirin lo? Enggak kali! Palingan yang dia pikir kapan jajanan di Indonesia gratis semua:v-Bersama Danedra Bara Ap.

Satu status berjuta kebahagiaan. Bila-pun langsung menekan nama Facebook Bara. Dan wow-nya, status Bara selalu mendapat like beratus-ratus atau kadang beribu. Wajarlah orang dia ganteng.

Setelah melihat berbagai status Bara, Bila mulai merasa bahwa cerita yang selalu Ranum katakan adalah sebuah kebohongan. Yang katanya Bara itu judes, tukang buat onar, tertutup hatinya. Lah terus ini? Kenapa statusnya ngebucin semua? Kaya seakan-akan status itu tertuju untuk seseorang tapi orangnya siapa? Masa iya untuk dirinya? Kan dia baru kenal tadi.

"Terus buat siapaaa?!!" rutuk Bila, kepo.

Tak mau diduga stalking akun orang diam-diam, Bila-pun menutup aplikasi Facebooknya tanpa meminta pertemanan dengan akun Bara. Namanya juga gengsi.

Andai ada Doraemon, ingin rasanya Bila menggunakan satu alat yang mampu mendeteksi perasaan seseorang agar tidak ada lagi yang namanya kekepoan, kebohongan, dan kegeeran. Satu yang Bila minta, tolong jawab rasa penasarannya. Karena saat ini, Bila hanya ingin tahu, siapa gadis yang tengah Bara perjuangkan.


•────────────•

𝗗𝗶𝗳𝗳𝗶𝗰𝘂𝗹𝘁 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang