28. Tahu dari mana?

1.8K 83 0
                                    

Aku tak benci, karena aku sadar diri.

®Nana

•────────────•

"Non Bila?" panggil Bi Inem—pembantu di rumah Bila yang baru saja mengambil cuti. Bi Inem berdiri di ambang pintu kamar.

Bila yang tengah bergelimpungan di atas ranjangnya itu menoleh. "Kenapa, Bi?"

"Di bawah ada temennya, Non."

Temen? Gumam Bila dalam hati. "Cewek apa cowok?" tanyanya lagi, penasaran.

"Cewek, Non," jawab Bi Inem.

"Cewek?" gumam Bila dalam hati. "Siapa yang tahu rumah gue?" Bila mengernyit heran. Gadis itu menoleh pada Bi Inem dan segera memberinya instruksi agar pergi. Bila mengganti pakaiannya terlebih dahulu sebelum langkahnya bergerak menuju lantai bawah.

Dari atas undakan tangga, Bila dapat melihat sosok gadis yang tengah duduk manis di sofa. Bila tak bisa melihatnya jelas karena gadis itu tengah menatap ke arah lain.

Bila memelankan langkahnya.

"Siapa, ya?" tanya Bila. Bila terkejut bukan main saat gadis itu menoleh.

"Gimana kaki lo?" tanyanya sok perhatian, "masih sakit?"

"Udah membaik," jawab Bila acuh tak acuh. "Lo tahu rumah gue dari mana?"

Nana terlihat salah tingkah. Berkali-kali gadis itu menatap ke arah lain dengan raut wajah yang aneh. "Pulang sekolah tadi gue nggak sengaja ngikutin lo sama Bara." Jujur Nana.

Bila mengambil duduk di samping Nana. Tidak terlalu dekat. "Terus, lo ke sini mau apa?"

Nana menghembuskan napasnya panjang. Bila lagi-lagi dibuat mengerutkan dahi saat tangan kanan gadis itu terjulur di hadapannya.

"Gue minta maaf."

Bila yang merunduk jadi mendongak kaget mendengar ucapan itu. Dirinya sedang tidak bermimpi kan? Nana meminta maaf padanya. Dalam rangka apa? Atau kah gadis itu tengah menyusun rencana buruk lagi padanya?

Melihat Bila diam tak bergeming membuatnya tersenyum miris. Nana meraih tangan Bila. Menganggamnya lembut dengan kedua tangannya.

"Gue tahu gue nggak pantes bilang maaf. Tapi kali ini...." Nana menatap Bila intens. "Gue bener-bener minta maaf."

•────────────••────────────•

Bila menenggelamkan wajahnya di atas kedua tangan yang dilipat di atas meja. Sedari awal pelajaran dimulai, gadis itu sama kali tirak mengeluarkan obrolan dengan Ranum membuatnya jadi kebingungan.

Ranum berpikir jika Bila sedang merasa tak enak badan. Dia menyuruh Bila untuk istirahat di UKS. Namun, Bila menggeleng marah. Gadis itu terus menutup wajahnya. Hari ini Bila benar-benar aneh.

"Bila? Lo kenapa, sih? Lo sakit?" tanya Ranum seraya menggoyang-goyangkan tubuh Bila. Bila tidak menggubris, "kalo sakit mending ke UKS."

𝗗𝗶𝗳𝗳𝗶𝗰𝘂𝗹𝘁 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang