Beberapa Garis di Tanganmu

114 7 4
                                    

Beberapa Garis di Tanganmu


Beberapa garis di tanganmu

Yang kamu sembunyikan di lengan baju

Juga yang kamu tunjukkan dengan kebanggaan yang perih

Dengan harapan mereka tahu, jika kamu sedang sakit

Tapi tidak, mereka tetap tak paham


Beberapa garis di tanganmu

Membicarakan kesengsaraan dari pikiran paling liar

Lalu berhenti menceritakan

Karena khawatir mereka akan ikut tertular, sinting

Tapi tidak, kamu tidak bisa terus menimbunnya


Untukmu, cinta

Siapa pun yang sedang berjuang dengan kepalanya

Siapa pun yang sedang berjuang dengan batinnya

Siapa pun yang lelah dengan hidupnya

Tataplah langit dan berdirilah

Tidak perlu berpikir positif, karena itu tidak menyembuhkan


Bicaralah, cinta

Kuucapkan salamku kepadamu

Aku tidak tahu seberapa sakitnya kamu, tapi aku ingin mendengarnya

Aku tidak tahu siapa yang lebih sakit, itu tidak penting, bukan?

Kita sakit, kita ingin sembuh, dan kita perlu mengakuinya


Dekaplah, cinta

Apa pun yang bisa kamu dekap

Menangislah dengan nada yang indah, nada kejujuran

Tertawalah dengan nada yang kuat, nada pengakuan

Menyerahlah, pada pendapat yang mengatakan kamu harus kuat

Tidak, tidak, tidak masalah menjadi lemah, tidak masalah untuk istirahat

Setelah itu bangunlah, aku menyambutmu


Percayalah, cinta

Pada apa yang kamu percaya

Genggamlah, meski kepala tak pernah menyetujuinya

Kamu kuat, aku kagum, pada apa yang kamu lalui setiap hari

Perang yang tiada henti, asumsi yang memakan hati


Bertarunglah, cinta

Aku adalah bayanganmu, yang tak kalah nyata dari delusimu

Aku adalah temanmu, yang tak mau kalah dari musuhmu

Aku adalah persamaanmu, yang tidak pernah tahu,

Kenapa kita unik dan diberi pelatihan yang berat

Kita adalah pejuang, dari setiap menang dan juga kalah

Di setiap hari, setiap pikir, setiap sesak, setiap naik juga turun


Achmad Aditya Avery

(Tangerang, 2 September 2019)

Aku Kenapa?Where stories live. Discover now