MAFIA - 06

10.8K 1.4K 146
                                    


Please comment and vote 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please comment and vote 

❤❤❤

Flashback On

"Tuan--"

"Katakan saja apa yang ingin kau tanyakan sejak tadi." 

Lucca tahu, Serafine menyimpan keheranan akan keputusannya membawa Abigail ke mansion. Ketika ada kesempatan, pengawal pribadinya itu langsung menanyakan meski tahu jawabannya tidak akan memuaskan. Lucca bukan jenis orang yang akan menceritakan segala hal secara mendetail, bahkan jarang berbicara. Tidak ada bawahannya yang berani menanyakan keputusan yang dibuatnya kecuali Serafine. Baginya, menjadi lunak itu kelemahan dan berbahaya karena di luar sana banyak yang mencari cara untuk membinasakannya. Meski dia juga terkejut dengan sikap implusifnya membawa Abigail menjadi tawanan alih-alih langsung saja membunuhnya bersama Erick Brigton tadi malam. 

Abigail memiliki kalungnya yang bodohnya dia berikan ke seseorang yang sekarang entah berada di mana. Pilihan apa yang Lucca miliki selain menawan Abigail untuk mendapatkannya kembali.

Lucca menegak whiskey-nya, duduk di balik meja besar di ruang kerjanya. Dihadapannya, Serafine berdiri memperhatikan kesibukannya minum. 

"Wanita itu sama sekali tidak membahayakan. Dia berasal jauh dari sini, catatannya bersih bahkan kelihatannya tidak tega untuk membunuh seekor lalat, tidak memberontak saat kau menempatkannya bersama mereka bahkan terlihat mencoba untuk menerima. Kesalahannya hanya satu, berada di tempat yang salah saat kau seharusnya bertemu dengan Erick Brighton malam itu di Dermaga."

"Langsung saja intinya," sela Lucca.

"Apa alasan kau menahannya di sini?"

Lucca tidak langsung menjawab, Serafine diam menunggu. Satu tegukan lagi membuat isi gelasnya kosong. 

"Aku mencarinya tapi tidak menemukannya. Aku membiarkannya, dia malah muncul sendiri di hadapanku. Malang sekali nasibnya." Lucca mengetukkan jemarinya di atas meja. "Seharusnya dia berterima kasih padaku karena melepaskannya dari lelaki tua licik itu. Nasibnya akan berakhir di rumah bordil setelah bajingan itu puas dengannya dan menjadi salah satu koleksinya di sana."

"Sikap murah hati anda kepada Abigail hanyalah alasan untuk membunuh Erick Brigton," Serafine mengingatkan.

"Kami impas."  Lucca menyeringai. "Erick sudah lama aku bidik untuk dilenyapkan, tetapi laki-laki itu begitu licik. Aku tidak peduli bagaimana wanita itu bisa 

berakhir bersamanya tapi justru itu memberiku keuntungan besar. Aku membunuh tepat di jantungnya dan rasanya menyenangkan." Lucca tersenyum menakutkan. Seakan-akan, membunuh seseorang adalah kesenangan yang membuatnya bahagia tidak terkira. "Apa pemakaman sedang berlangsung saat ini?"

"Iya Tuan. Beritanya menjadi hot news di Jerman."

"Kita lihat, siapa yang akan maju membelanya atau mereka hanya akan tutup mulut dan mengambil keuntungan dari kematian Erick ini. Bukan hanya aku yang menginginkan kematiannya meski mereka tidak pernah berani melakukannya."

( TERSEDIA DI INNOVEL/ DREAME ) #MAFIAZONE - REFERRAL || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang