MAFIA - 08

10.7K 1.5K 142
                                    

Please comment and vote dan jangan lupa bagikan ke teman-teman kalian ya untuk ikutan baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please comment and vote dan jangan lupa bagikan ke teman-teman kalian ya untuk ikutan baca

❤❤❤

Seakan belum cukup dengan apa yang dialaminya kemarin, pagi ini, Abigail harus berhadapan dengan peliharaannya The Black Rose yang murka. Tentu saja Bellatrix yang akan mewakilkan kekesalan mereka.

"Katakan!!!" 

"Aahhh--" Abigail memekik saat Bellatrix menjambak rambut belakangnya. 

"Apa kau berusaha menggoda Tuan Lucca,hmm?!" Tuduhnya tanpa perasaan. "Dengan kedok menjadi pelayan, kau berharap bisa menjadi seperti kami."

"Sama sekali tidak--aahhh." Abigail mengeryit saat cengkramannya makin kuat. "Aku tidak berbohong. Bagiku, menjadi pelayan lebih baik dari pada menjadi piaraannya seperti kalian."

"Brengsek!" Umpat Bella marah dan semakin menarik rambutnya kasar. "Jaga bicaramu!!" 

Plaaak!!

Satu tamparan keras mendarat di pipi sebelah kanan hingga membuat kepalanya terhempas ke samping dan darah mengalir dari sudut bibirnya. Abi memegang sisi wajahnya yang berdenyut sakit dan menatap Bellatrix yang tersenyum meremehkan. Berta dan Kendra yang membayangi tertawa tanpa belas kasihan. Sementara Brianna dan Rosetta baru saja keluar dari kamar.

"Jangan jadi wanita munafik--" lanjutnya. "Wanita sepertimu yang perlu diwaspadai. Mengaku tidak tergoda dengan Tuan Lucca tapi menggunakan berbagai cara untuk memikatnya. Jangan harap Tuan akan terpikat karena kau sama sekali bukan apa-apa dibandingkan kami. Jadi, jangan sekalipun berharap dicumbu oleh Tuan." Bella menunjuk-nunjuk wajahnya. "Bahkan dalam mimpi sekalipun."

"Untuk apa kau begitu khawatir aku akan menggodanya," balas Abi dengan suara pelan. "Apa kau tidak merasa percaya diri  bersaing dengan seorang pelayan sepertiku. Lagipula, kau belum menjadi Nyonya rumah di sini jadi tolong, jangan bersikap selayaknya pemilik seorang The Black Rose. Kalian harus sadar apa fungsi kalian di sini--" Abi menatap mereka bertiga bergantian yang melotot marah. "Semata-mata hanya pelacur."

Bella jelas langsung marah meski pada kenyataannya memang begitulah statusnya. Abigail terkesiap saat Bella mencengkram lehernya kuat dengan amarah yang menggelegak.

"Aku akan menjadi nyonya di rumah ini," desisnya penuh penekanan. "Kau akan jadi yang pertama aku tendang keluar dari sini. Jangan berani macam-macam denganku!"

Abigail tidak bisa bersuara, mencoba melepas tangan Bella dari lehernya.

"Bella, hentikan!" Seru Brianna. "Kau bisa menyakitinya."

"Memangnya siapa yang peduli," cibirnya, makin mencengkram erat. "Dia benar-benar harus diberi pelajaran."

"Hentikan Bell." Rosetta buka suara. "Kau akan mendapatkan masalah nanti."

"Ahh kalian berdua--" ujar Kendra. "Pelayan ini harus diperingatkan agar tidak berbuat seenaknya sendiri."

"Setuju," sahut Berta. 

( TERSEDIA DI INNOVEL/ DREAME ) #MAFIAZONE - REFERRAL || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang