lima |LAMP|

39 12 2
                                    

Ku hanya lelaki santuy yang terkadang di salah artikan menjadi sok cool.

**

Derap langkah santai terdengar jelas dari ujung koridor menuju kelas. Sembari mengunyah permen karet tanpa menghiraukan bahwa bel masuk telah berlalu 15 menit yang lalu.

Khevin. Lelaki itu dengan tenangnya berlalu tanpa menghiraukan berbagai macam tatapan yang ditujukan untuknya. Ada yang menatap dengan tatapan kagum, sinis, histeris, bahkan tatapan tajam pun tetap tak menggetarkan hatinya untuk tunduk dan takut.

"Khevin" Yang dipanggil hanya acuh tak ingin menanggapi si pemanggil. Toh, bukan urusan yang sangat penting. Batin enteng khevin

Terlihat seorang gadis yang tempo hari namanya disebut sebut oleh Alfa sedang berusaha menyamakan langkahnya dengan Khevin. Ia adalah  satu dari sekian banyak gadis yang berani mengajak Khevin bicara di luar jam pelajaran. Ia adalah gadis yang cukup gigih dan pantang menyerah. Meski terkadang yang diajak bicara hanya diam saja, ia tetap melanjutkan kata kata hingga ke intinya.

"Khevin.. Apa kabar?Baik kan" Basa basi gadis disebelah khevin yang gencar menyamakan langkah nya dengan Khevin.

"Hm.." Jawab Khevin menggangguk disertai deheman ringan. Namun terdengar oleh si lawan bicaranya.

"Oh iya vin, basket mau ada turnamen ya?" Tanya sosok perempuan di sebelah khevin. Siapa lagi kalau bukan kesya. Ya. Kesya adalah seorang gadis cantik, penyabar, dan pantang menyerah. Apabila salah satu keinginan nya belum tercapai. Termasuk keinginan untuk menjadi orang spesial dari kutub sekolahan ini.

"Hm.." Hanya deheman itu lagi yang disuarakan oleh Khevin.

Kesya hanya bisa menghela nafas. Selang beberapa menit ia melirik benda melingkar di tangan mungilnya. Sontak ia menepuk puncak kepalanya.

"Astaga.. Vin gua pamit ke kelas dulu ya. Udah telat 20 menit nih. Bye vin." Pamit kesya yang sebelumnya menepuk lengan Khevin. Mengapa lengan? Jawabannya karena tangan Kesya tak sampai pada pundak Khevin. Alhasil, ia hanya bisa menepuk pundaknya.

Khevin pun melihat gadis tersebut, yang lama kelamaan punggung nya menghilang diantara tikungan antar kelas. Yang memisahkan ruang kelas IPA dan IPS. Khevin berada di ruang kelas IPS, sedangkan Kesya di ruang IPA.

"Masa bodo sama hukuman macam apapun. Yang penting gua gak bolos."
Prinsip yang sudah khevin pegang sejak ia duduk di bangku SD pun masih ia pegang teguh. Khevin ini adalah seorang yang skeptis, walaupun kebanyakan anak skeptis lainnya masuk di jurusan IPA, lain dengan khevin yang lebih memilih masuk jurusan IPS. Katanya ia lebih suka nalar daripada menghitung. Ribet.

Sedangkan kesya. Kalem kalem sabar, tidak peka, pantang menyerah pada hal yang diinginkan. Ia sudah mengagumi khevin sejak duduk di akhir bangku SMP. Sempat dekat juga dengan Khevin. Namun, waktu itu kesya hanya cuek bebek. Tidak merespon usaha yang khevin lakukan untuknya. Ia baru merespon khevin semenjak ia merasa ada perubahan pada diri seorang khevin. Dan, akhirnya kesya terkena karma. Ia diabaikan oleh khevin sejak saat itu. Awal kelas 11 hingga... Kini.

Khevin pun melanjutkan langkahnya menuju ruang kelasnya. Sesampai dikelasnya, ternyata sedang jam kosong. Ia menuju bangku paling ujung, lebih tepatnya ia menghampiri Alfa-teman sebangkunya sejak kelas 10.

"Bro..Cabut ngantin yuk." To the point khevin pada teman temannya.

Alfa pun menjawab " Siap kalo ini mah, tapi tadi gua udah sarapan. Gua gaikut."

Tidak seperti biasanya. Baru kali ini Khevin menuju suatu tempat tanpa usikan Alfa. Tidak mau yang berpikir tidak tidak, akhirnya Khevin menuju kantin tanpa sahabat karibnya itu. Kali ini ia ditemani oleh teman kelasnya saja tanpa sahabat karibnya.

***

To be continued

Maaf gaes telat publishnya.. Tiba tiba kemaren gada kuota buat pub MasyaAllah (/istighfar sambil ngelus kepala)

Yeaayyy.. Akhirnya bersambung...
Gimana gaes.. Masih belum ketemu ya Khevin sama Lia nya heheee...

Haduh.. Maaf ya kalo alurnya kadang masih belum nyambung.. Maklum ini work pertama akooh gaess... Bakal ku usahain yang terbaik untuk karya ku ini.

Udah gitu aja..

Oiyaa Jangan lupa vote dan komennya yak..

Salam hangat
Si kalem nan manis ikhtiar

Look at me,Please!! (ᴘᴇɴᴅɪɴɢ)Where stories live. Discover now