Tuan, malam ini aku tersadar akan sesuatu.
Bahwa selama ini hanya aku yang berjuang,
serta mempertahankan sesuatu yang dengan mudahnya kau lepaskan begitu saja.
Aku sadar, bahwa dirimu hanya sosok ilusi yang tampak nyata bagiku.
Sosok ilusi yang begitu indah dan bahkan tak jarang membuatku terbuai
juga terkadang hilang arah.
Mungkin disini aku yang salah,
karena telah berharap pada orang yang peduli denganku saja tidak.
Kini, akan ku teguhkan langkahku kembali.
Lalu mencoba meniti jalan setapak ini tanpa hadirmu lagi.
Dan bila aku lelah, biarkanlah barang sebentar saja aku menoleh untuk sekedar mengenang masa indah itu.
Setelah itu, akan ku lanjutkan kembali perjalananku dengan harapan agar aku dan kau menemukan pemberhentian rasa yang sesungguhnya
YOU ARE READING
Aksara Dalam Hati
PoetryIni adalah bentuk ungkapanku, dimana setiap malam saat bulan penuh diatas kepala....aku selalu berharap ia cepat kembali dengan membawa senyuman serta rentangan tangan yang sangat lebar untuk ku peluk.
