♻misteri 66

5K 353 9
                                    

Mirae pov

"Hey! Kau ini kenapa hm? Sejak dari tadi senyum senyum sendiri. Dan sepertinya tadi kau tidak foqus saat praktek"

Yah, aku baru saja selesai praktek di rumah sakit ini. Dimana aku bertemu dengan pria yang sudah lama aku idam idamkan. Dan ini terasa mimpi, bertemu dengannya lagi? Oh.. Tuhan, terlalu baik untuk mempertemukan ku kembali dengannya.

"Kan, sudah kukatan! Kau terlihat seperti orang bodoh, dengan senyum senyum seperti itu. Itu terlalu mengerikan"

"Shtt.. Diamlah KIM NARA, aku sedang berbahagia hari ini"

"Sebenarnya ada apa sih?"

"Aku bertemu dengan malaikat ku"

"Malaikat? Siapa?"

"Nanti akan ku beri tahu"

"Ughh! Kau selalu membuatku penasaran!"

Aku tertawa melihat wajah nara yang cemberut. Dan itu sangat lucu.
.
.
.
"Apa kau senang berada disini?" tanyan sang ayah.

Hyera menanggapi pertanyaan dari ayahnya, dengan cara mengangguk.

"Aku bahkan merasa lebih aman, berada disini ayah"

"Dan ini tempat mu sekarang"

"Jadi, aku sudah tidak bisa bertemu ibu lagi?"

"Yah"

"Tapi.., aku teramat merindukan ibu. Kira kira apa yang dilakukannya disana? Aku merasa sedih ayah. aku tidak mengatakan sepatah katapun pada ibu."

Hyera mulai menangis dalam pelukan sang ayah.

"Hikss-- aku ingin disini, tapi.. Aku juga ingin ke ibu. Hikss--"

"Hanyan tuhan yang menentukan takdirmu"
.
.
.
Taehyung kini sendirian di dalam ruangan hyera. Dalam keadaan malam seperti ini. Matanya tak kunjung lepas untuk menatap seorang wanita yang kini terbaring lemas di hadapannya.

Bahkan bintang dan bulan yang bersinar terang, membuatnya masih kokoh untuk menatap hyera.

"Aku benar benar merindukanmu hyera. Kumohon bangunlah"

Sebulir air mata jatuh begitu saja dari pelupuk matanya.

"A-aku tahu, aku ini pria bodoh. Aku gagal menjadi seorang pria yang baik untukmu. Hikss-- kumohon bangunlah. Apakau sudah tidak menyayangiku? Apa.. Kau sudah tidak merindukanku? Yah, aku tahu.. Kau sangat benci padaku. Tapi.. Percayalah.. Itu semua hanyan kesalah pahaman. Percaya padaku"

"Ayoo katakan sesuatu.. Kau bisa memukulku semaumu. Kau bisa mengataiku semaumu. Kau bahkan bisa menghancurkan hidupku. Aku ikhlas, asalkan kau bangun dari tidurmu"

"Kau tahu? Aku benar benar merindukan omelanmu. Aku merindukan hyera yang sedang sedih, bahagia, bahkan hyera yang sedang memarahiku. Aku merindukan segalanya darimu"

"Aku bahkan rela berada di posisimu saat ini. Tidak masalah jika aku harus pergi dari dunia ini. Asalkan kau tidak pergi, dan kau harus bahagia dengan seseorang yang mencintaimu dengan tulus"

Cklekk..

Mendengar suara pintu yang terbuka. Taehyung lansung menghapus jejak air matanya. Dan menegakkan badannya.

"Taehyungieee"

"Jimin?"

Jimin tersenyum. Lalu berjalan mendekat ke arah taehyung dan hyera.

"Tenanglah, jangan menangis. Percaya, bahwa dia hanyan tidur sebentar" gumam jimin, sambil mendaratkan bokongnya. Di kursi samping taehyung.

"Ka-kau mendengarnya?"

Psychopath [Kth] | Proses RevisiWhere stories live. Discover now