Bagian 19

1.7K 374 163
                                    

You were you,
and I was I;
we were two
before our time.

I was yours
before I knew,
and you have always 
been mine too.

Lang Leav, Love & Misadventure

•••

Jakarta tidak pernah sepi

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Jakarta tidak pernah sepi. Setiap sudutnya selalu menawarkan keramain yang memikat. Bahkan pada sudut terjauh sekalipun.

Tidak terkecuali di tempat Karina berdiri sekarang.

Auxiliary.

Tempat yang tidak pernah sepi. Setiap sore menjelang malam entah kenapa setiap sudutnya selalu ramai dipadati pengunjung yang hanya mampir sebentar untuk meneguk segelas kopi  atau menikmati sepotong kue sembari bercengkrama mengenai suatu hal.

Sepertinya setiap sudut pada tempat ini memiliki ceritanya masing-masing. Entah itu tentang suka maupun duka.

Dulu, Karina sempat bingung ketika Anindira atau yang kerap kali Karina panggil Mbak Rara memberitahu dirinya bahwa dia berencana membuka sebuah kedai kopi dengan konsep interior yang modern dan homey.

Masalahnya Anindira bukan termasuk orang yang menggemari minuman berwarna pekat dan bercafein tersebut. Selain itu, konsep interior seperti itu bukanlah seleranya.

Bukan hanya itu saja, dalam pemilihan nama pun Karina sempat dibuat bingung. Pasalnya dari tiga nama yang Bimantara ajukan, Anindira dengan terang-terangan menolaknya. Ia dengan santai mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki satu nama yang maknanya cukup dalam.

Auxiliary katanya.

Atau dalam cambridge dictionari berarti giving help or support, especially to a more important person or thing.

Karena sesuai dengan apa yang Anindira katakan, kedai kopi bukan hanya sekedar tempat untuk meminum kopi. Lebih dalam dari itu, kedai kopi bisa saja menjadi tempat melepas penat setelah seharian berjibaku dengan pekerjaan, atau tempat dimana inspirasi datang. Bahkan bisa saja sebagai tempat singgah bagi siapapun yang tak punya arah tujuan.

Seperti dirinya.

Tanpa sadar Karina menarik napas dalam-dalam sebelum menghembuskannya secara perlahan.

Matanya kini melirik pada beberapa sticky note yang tertempel tepat di sampingnya. Pada sticky note tersebut tertulis beberapa pesanan, salah satunya Iced Vanilla Late dengan keterangan yang tertulis rapi dibawahnya, "Esnya banyak."

Mendapati pesanan tersebut, dengan otomatis Karina mengalihkan tatapannya ke depan, pada pengunjung yang asik dengan dunianya. Hingga akhirnya, matanya berhasil menemukan satu individu yang menjadi penghuni tetap pojok ruangan itu dengan laptop yang menyala di depannya, sketchbook yang tersimpan rapi di sampingnya dan kamera yang sengaja diletakan tepat di atas sketchbook tersebut.

KARINA | SEULMINNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ