🍀 3. Wedding day 🍀

5.6K 379 69
                                    

Arumi pov.

Seminggu kemudian~~

Setelah akad kecil-kecilan yang diadakan di rumah gue dan dihadiri oleh kedua keluarga, akhirnya hari ini gue resmi menjadi istri sah nya Kak Nathan. Huaaa gak sabar mau malem pertamaan.

"Rumi, mulai sekarang kamu sama Nathan bakalan tinggal di apartemennya Nathan ya." ucap Mamer gue sambil ngelus-ngelus rambut gue lembut.

Gue pun hanya mengangguk-anggukan kepala gue dengan semangat. Yaiyalah, siapa sih yang gak mau tinggal berduaan sama Kak Nathan?.

Seakan teringat sesuatu gue pun langsung bertanya keberadaan nya Kak Nathan.

"Oh iya Ma, Kak Nathan mana?." tanya gue sembari celingak-celinguk.

"Nathan lagi di kamar kamu. Mau istirahat sebentar katanya." jawab Mamer gue lagi.

"Ohh yaudah, Rumi nyamperin Kak Nathan dulu ya Ma." ucap gue lalu melenggang pergi dari hadapan Mamer.

Gue pun berjalan kearah kamar gue yang ada di lantai dua. Setelah sampai di depan pintu kamar gue, gue pun langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Toh ini kamar gue kan.

'Cklek'

'Deg'

Astaga... Ini gue gak lagi mimpi kan?! Anjirrr itu punggung kok pelukable banget sih asu. Pengen grepe-grepe kan gue bawaan nya?!.

"Kak Nathan." panggil gue pelan.

Kak Nathan pun berbalik dengan mata yang melotot seolah-olah ingin keluar.

"NGAPAIN LO DISINI?! KELUAR." usir Kak Nathan dengan suara yang nyaring.

Bukannya keluar atau sekiranya menjauh, justru kaki gue malah membawa gue semakin dekat dengan Kak Nathan. Tangan gue pun secara refleks langsung meraba perut sixpack nya Kak Nathan.

"Omaygat ini gue lagi pegang perut cowok?!." gumam gue pelan.

'Plak'

"Awwwhhh." ringis gue sembari mengusap-usap tangan gue yang habis di pukul Kak Nathan.

"Kak Nathan galak banget sih?!." gerutu gue pelan yang masih bisa di dengar oleh Kak Nathan.

"GUE BILANG KELUAR." sentak Kak Nathan lagi.

Gue pun mengerucutkan bibir gue keatas.
"Ihh kan kita udah sah ini Kakkk." ucap gue gemes sembari mencubit kedua pipi Kak Nathan.

"Ck, apaan sih lo?!." ucap Kak Nathan marah.

"Huhhh Kak Nathan gimana sih, kan Kakak bisa pake baju di Kamar mandi, atauuu Kakak sengaja ya pake baju di luar buat mancing-mancing Rumi?!." ucap gue dengan menarik turunkan kedua alis gue.

"Jadi orang gausah kepedean bangsat." ucap nya kasar.

"Kak Nathan kenapa sih ke Rumi ngomong nya bad word mulu?!." kata gue kesel.

Kak Nathan pun melipat kedua tangannya di depan dada lalu memajukan kepala nya sedikit mendekat kearah wajah gue.

Jari telunjuknya pun diarahkan ke jidat gue lalu di toyor nya seperti biasa.

"Karna lo tuh NGESELIN." tekan Kak Nathan.

Kak Nathan pun hendak berbalik badan tapi langsung gue cekal pergelangan tangannya.

"Apalagi sih?! Gue mau pake baju." kesal Kak Nathan kesekian kalinya.

Gue meringis pelan mendengar ucapan Kak Nathan tadi lalu melepaskan cekalan tangan gue di pergelangan tangannya.

Nathan Untuk Arumiजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें