🍀 5. Kesal 🍀

5.8K 465 182
                                    

Arumi pov.

Sudah seminggu semenjak hari pernikahan kami, dan sekarang gue sama Kak Nathan sudah kembali bersekolah seperti biasa. Ya, gue dan Kak Nathan cuti seminggu ke sekolah.

"Pagi Kak." sapa gue saat melihat Kak Nathan tengah sibuk dengan masakannya.

Tidak ada jawaban dari Kak Nathan, gue pun menghampiri keberadaan Kak Nathan lalu melingkarkan kedua tangan gue di pinggang nya.

"Kok gak dijawab." ucap gue cemberut sambil menghirup dalam-dalam aroma tubuh Kak Nathan yang masih belum mandi.

"Ck, bisa diem gak sih lo?!." kesal Kak Nathan.

Gue pun melepaskan pelukan gue di pinggang Kak Nathan lalu berjalan kesamping nya untuk melihat apa yang dia masak.

"Masak apa?." tanya gue basa basi padahal gue udah tau apa yang dia masak.

"Punya mata kan Lo?!."

Gue pun mengerucutkan bibir gue keatas.

"Nyebelin." gumam gue pelan.

"Lo yang nyebelin."

"Ehh??!!." kaget gue ketika Kak Nathan mendengar perkataan gue yang amat sangat pelan tadi.

"Jauh-jauh sana, lo udah mandi. Nanti seragamnya bau masakan." kata Kak Nathan sembari mendorong bahu gue sedikit kasar.

'Dug'

"Awhh.. Biasa aja dong Kak." marah gue ketika merasakan rasa nyeri di pinggang gue karena terbentur pinggir meja bar di dapur.

Dengan perasaan yang dongkol gue pun berjalan kearah meja makan.

"Lo makan aja duluan, gue mau mandi." ucap Kak Nathan setelah meletakan dua piring nasi goreng seafood di atas meja makan.

Gue pun mengangguk senang lalu menyuapkan sesendok nasi goreng buatan Kak Nathan kedalam mulut. Memang dari seminggu yang lalu Kak Nathan yang mengurus segala urusan dapur. Karena gue yang gak bisa masak kecuali masak mie rebus.

'Drttt drttt'

Gue pun mengalihkan fokus gue ke arah ponsel Kak Nathan yang bergetar di atas meja bar.

Karena penasaran, gue pun berjalan mendekat kearah meja bar lalu mengambil ponsel Kak Nathan.

From : Caithryn
Nath lo bisa jemput gue gak?

Gue pun membelalakan mata gue seketika. Enak aja minta jemput sama suami gue!!!. Dengan perasaan yang campur aduk antara kesal, dongkol, jijik, dan marah. Gue pun mengetikan balasan pesan untuk si mak lampir itu.

To : Caithryn
Emang lo siapa gue?!

Send.

Tangan gue pun mencengkram erat ponsel Kak Nathan. Dengan nafas yang memburu gue pun menaruh kembali ponsel tersebut di tempatnya semula dengan suara yang sedikit kencang. Biarin aja, biar Kak Nathan tau rasa.

***

-07.00 pagi

"KAK NATHANNN TUNGGUUU!!!." teriak gue dengan nafas yang tersenggal-senggal ketika melihat Kak Nathan sudah siap-siap untuk menjalankan motor nya.

Entah Kak Nathan denger teriakan gue atau nggak, Kak Nathan malah menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Gue pun memelankan langkah gue lalu menghentak-hentakan kaki gue kesal.

"Ck, kenapa gak nungguin gue sih?!." gerutu gue kesal.

Gue pun berjalan dengan lesu kearah halte bus yang berada tidak jauh dari sini. Berjalan dengan kepala yang tertunduk sambil menendang-nendang batu krikil kecil di bawahnya.

Nathan Untuk ArumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang