15. Surat Izin

19.3K 1.1K 2
                                    

Jika bicara soal dunia tidak ada yang tersisa selain ujian dan musibah,maka dari itu persiapkan lah diri kita untuk bisa menghadapinya,dan percaya bahwa Allah tidak akan memberikan ujian kepada kita, melainkan kita bisa menghadapi ujian tersebut.Pernah dengar kalau sebuah ujian yang di berikan Allah merupakan tanda bahwa Allah mencintai kita?Allah punya cara sendiri untuk mencintai hambanya.

Hari ini hari kedua mas Fikram ke luar kota,perasaan khawatir menyelimuti hatiku,bagaimana keadaannya di sana?apa ada seseorang disana mengingatkannya untuk sholat,Astagfirullah mas.

Ponselku hanya ku pegang sejak tadi,niat ku menelpon selalu ku urungkan,mengingat pesan darinya sebelum berangkat kemaren.
jangankan untuk menelpon mengirim pesan saja aku tidak berani,takut kalau aku benar-benar mengganggu pekerjaannya,tapi bukankah itu tugas seorang istri,sudahlah ini ujian setidaknya aku bisa melewati ujian ini,dan berdo'a supaya Allah melunakkan sedikit hati mas Fikram.

Ku putuskan untuk berangkat mengajar ke TK,menggunakan jasa ojek online.Tak butuh waktu lama lima menit kemudian aku sudah sampai di tempat ku mengajar.

Ku keluarkan pecahan uang sepuluh ribu,kemudian menyodorkannya kepada bapak driver ojek online itu,setelah mengucapkan terima kasih perlahan ku langkahkan kaki ku memasuki TK maryamul islam.
Kedatanganku di sambut ceria oleh anak-anak,mereka mengiringku masuk ke dalam kelas,Ku arahkan pandanganku menghadap syifa,dia hanya tersenyum melihat tingkah anak-anak.

"sepertinya mereka sangat menyayangimu Aisya" Syifa beropini.

Perkataan Syifa hanya ku tanggapi dengan senyuman.

Setelah semuanya masuk,pelajaran dimulai dengan membaca do'a bersama.

***

Senja datang membawa keindahan,cahaya jingga dilangit tampak seperti lukisan yang terpampang jelas indah di pandang mata.Maha suci Allah yang telah menciptakannya.

Semilir angin bertiup kencang,suara ombak beradu dengan karang,menciptakan alunan bunyi yang mendominasi suara pantai.
Banyak muda mudi yang berkumpul menantikan sunset di tepi pantai.
Banyak diantara mereka yang belum diikat oleh tali pernikahan,dengan bebas mereka melakukan zina,bersentuhan dengan yang bukan mahrom,serta pantai di jadikan tempat berikhtilat antara laki-laki dan perempuan.

Hal seperti itu dianggap biasa dikalangan anak muda zaman sekarang,jangan sampai Allah cabut rasa malu didalam diri kita.
Kebanyakan umat akir zaman seperti sekarang,mereka tidak takut pada dosa,itu artinya mereka juga tidak takut pada zat yang menciptakan bumi dan segala isinya,ilmu agama tidak dianggap penting lagi,dimana-mana dijadikan tempat berkhalwat,Astagfirullahhalazim.

Sama hal nya seperti yang sedang dilakukan oleh sepasang manusia yang sama sekali tidak di ikat oleh tali pernikahan.
Mereka menikmati keindahan pantai,seorang wanita yang menggunakn dress pantai lengkap dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya,rambut indah nan panjang di biarkan tergerai,membuat semilir angin pantai mengibaskannya.
Wanita itu duduk di atas pasir,membiarkan kakinya terjulur ke depan.
Dengan santai seorang pria merebahkan badannya,menjadikan paha perempuan itu menjadi bantalnya,dan anehnya wanita itu sama sekali tidak risih pada laki-laki itu.
Ya mereka adalah Fikram dan berliana.Mereka menghabiskan waktu bersama,tak takutkah mereka menanggung dosa yang mereka perbuat?.

Mereka tampak serasi,Fikram terlihat gagah dengan dengan pakaian kasualnya,ia memakai kaos putih dan celana jeans selututnya.Tak lupa dengan kaca mata hitam bermerek yang bertengger gagah di hidungnya.

Berliana,gadis itu membelai rambut Fikram dengan lembut,mata mereka bertemu,senyum manis tak pudar dari keduanya.

"Kak Fikram?" Ucap beliana masih dengan mengelus rambut Fikram.

"ya,kenapa sayang?" Kata Fikram menanggapi.

Mata berliana beralih menatap Sunset yang sedang terjadi.

"Kakak tau kan sekarang berlian hanya punya kakak,mama sama papa udah tenang disurga"

Memang gadis ini hanya hidup sebatang kara,orangtua nya meninggal pada sebuah kecelakaan mobil sewaktu dia masih SMA.ia juga anak tunggal,sedangkan paman dan bibinya memilih menetap di luar negri.

Fikram mulai mengerti arah pembicaraan ini,

"Ya..aku tau.kenapa?"

Berliana menarik nafasnya panjang.

"Ayo kita menikah!" ucapnya to the point.

Fikram terpelonjat kaget.ia duduk dari tidurnya,apa yang harus ia katakan sekarang,tidak mungkin dia bilang dia sudah menikah,itu gilaa!!!.
Fikram masih diam.tak siap dengan situasi ini.

"kenapa kak,apa kakak tidak ingin menikah dengan ku?"

Fikram menggeleng.

"bukan Begitu___"

"aku hanya takut kakak ninggalin aku,beberapa hari terakir aku selalu mimpi buruk kak,mimpi itu seperti nyata,aku nggak mau itu benar-benar terjadi,aku ngga pengen kakak pergi bersama wanita lain."

Tangis berliana pecah,ia mulai terisak..
tanpa di minta Fikram langsung membawa gadis itu kepelukannya,membiarkan berliana bertengger di dada bidangnya.

"Cukup papa dan mama yang ninggalin aku,kakak jangan.Aku cinta sama kakak,ayo kita menikah kak!"
Gadis itu semakin mendesak Fikram.

"Hey berhenti menangis,aku janji secepatnya kita akan menikah okay! itu hanya mimpi sayang,jangan di hiraukan.aku mencintaimu"
Fikram mengelus lembut rambut panjang Berliana.

"Kakak janji?"

Fikram mengangguk,mereka menautkan jari kelingking mereka,

"oh iya kak,besok jadi kan main ke kebun strowberry?,aku udah ngga sabar metik strawberry yang banyak"

"Iya,besok pagi-pagi kita berangkat,sekarang kita balik ke hotel udah malam!"

Berliana menurut, mereka berjalan beriringan menuju hotel,kemudian menuju kamar masing-masing.

***

"Sebelum kita pulang,sekarang ibu mintak buat ngumpulin surat izin yang kemaren ya..ayo semuanya"

"ini buk guru"

"ini buk"

"Jangan desak-desakan,satu-satu ya"

Setelah semua terkumpul,aku menghitung satu demi satu surat izin dari anak-anak didikku.

"Semuanya ada 29, lengkap! semua dapat izin kan dari mama sama papa?"

"iya buk" jawab mereka serentak

"Kata mama kalau buk guru ikut,aku juga di bolehin buk guru"

Ku usap pucuk kepalanya pelan,kemudian memasang senyum manisku.

"oke besok pagi jam tujuh udah ngumpul di sekolah ya,yang perempuan jangan lupa bawa mukenahnya,yang cowok bawa sarung ya!"

"siap bu guru!"

"hmmm sampai kelupaan ibuk,bekalnya juga di bawa ya"

"siap buk bu guru"

***

Alhamdulillah up lagi,

Jika berkenan tinggalkanlah saran dan komentarnya.

Syukran🙏

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang