one

4.9K 351 57
                                    

╔═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══╗

g h o s t - 1
who are you?”

╚═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══╝

Yeonjun dengan jas hitam dan kemeja putihnya, sangat rapih dengan senyum yang dibuat-buat.

Dia nggak yakin kalo ini keputusan yang tepat. Tapi well, nggak ada yang bisa dia lakuin.

Hari ini, hari pernikahan dia dengan Hueningkai, anak perusahaan besar yang membangun kerja sama dengan perusahaan ayahnya.

Dia jelas nolak, bahkan berontak sama mamanya yang sayang banget sama dia.

Tapi setelah kencan buta beberapa hari, Yeonjun nerima-nerima aja.

Dia juga sadar akan kondisi perusahaan yang agak menurun beberapa hari ini.

Yeonjun ngecek HPnya sekali lagi, gak ada notifikasi. Seperti biasa, harinya tak berwarna.

Tapi nggak beberapa lama, ada telepon masuk. Yeonjun ngecek hapenya, "halo?" tapi pas ngedenger supirnya ngangkat telepon dia nyadar, bukan HP dia.

"Ok, saya akan lewat tol. Terimakasih atas informasinya."

"Kenapa pak?" tanya Yeonjun.

"Jalanan biasa macet den," jawab supirnya ramah.

"Oh."

Sekitar setengah perjalanan dari tol, ada salah satu truk yang melaju cepat. Well, ini jalan tol tapi- aneh.

BRUKKK

Yeonjun ngebuka matanya satu persatu setelah bunyi yang hampir ngebuat kuping dia copot.

Dadanya naik turun, jantungnya nggak bisa berdetak secara normal. Truk tadi nabrak mereka dan sekarang posisi setengah mobil mereka di udara, karena mereka di jembatan tol.

Yeonjun langsung make safety belt dan sesaat setelah itu, mobil mereka jatuh.

Yeonjun ngerasain layangannya. Di wahana mungkin dia bisa teriak kesenengan, tapi kali ini... Nyawa taruhannya.

Tapi setelah itu dia nggak merasakan apa-apa lagi.

Yeonjun ngebuka matanya, dia pikir dia udah mati, dia megang kepalanya dan ngerasain cairan di tangannya, iya darah.

Dia ngeliat ke depan, dunia kebalik. Nggak, mobilnya yang kebalik. Yeonjun ngelepas safety beltnya, berusaha sekuat mungkin untuk keluar dari mobil.

Yeonjun berhasil tapi dia kehilangan kesadarannya. Saat itu mobilnya meledak dan polisi datang.

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

Yeonjun bener-bener mikir dia udah mati. Tapi ternyata dia masih bisa buka mata di rumahnya. Iya, di rumahnya. Dia juga bisa ngeliat mamanya yang lagi nangis.

"Ma?"

"Yaampun Yeonjun!?" mamanya ngapus air matanya, tangannya perlahan melayang untuk nyentuh Yeonjun, tapi ditarik lagi pas seseorang masuk ke kamar mereka.

"Mama, ayo makan, mama nggak boleh kayak gini, nanti sakit," tutur papanya Yeonjun.  Kayaknya Yeonjun mulai ngerti situasinya.

"Iya, mama makan ya, Yeonjun gapapa kok."

"Yeonjun nggak laper?"

"Nggak."

"Kalo Yeonjun laper mama bisa pesenin makanan kesukaan Yeonjun, kamu mau apa? Siput goreng bumbu sapi panggang?"

"Hah!?"

"Iya! Makanan kesukaan kamu! Mama pesenin ya, kamu tunggu disini."

"Ma! Jangan!"

"Ke- kenapa? Kamu nggak mau goreng-goreng? Oke sup ya, sup kuda kamu mau?" rahang Yeonjun turun.

"Ng- nggak ma, aku cuma mau minum-"

"Jus markisa dicampur pisang? Iya, mama bikinin."

"Nggak ma! Aku mau nanya."

"Iya, apa sayang?"

"Aku nggak sadar berapa hari? Hari ini tanggal berapa?"

"Hari ini?" mamanya dia ngapus air mata yang jatuh lagi, "oh hari ini ya," tangan bergetarnya ngambil hape disamping tempat tidur Yeonjun.

"11 Juli 2050."

"HAH!?"

"Ka- kamu pingsan, se- seminggu."

"Seminggu!?" Yeonjun ngerutin dahinya, dia sampe ngitung jari tangannya.

"Nggak mungkin, aku pasti- aku umur berapa?"

"18 tahun."

"18!? Aku umur 24!"

"Kamu 18 tahun Yeonjun!" kata mamanya mengeluarkan air mata lagi, dia pikir anaknya amnesia.

"Ma- mama jangan nangis."

"Jia, kamu ngomong sama siapa? Kamu harus makan, ayo," tutur papanya Yeonjun sambil membantu mamanya berdiri untuk ke meja makan.

"Aku ngomong sama Yeonjun! Anak kita! Pa, dia masih hidup! Dia nggak pernah kecelakaan."

Yeonjun membeku. Kecelakaan. Iya kecelakaan, yang melemparnya ke masa depan.

Yeonjun ngambil handphone disamping tempat tidur, iya bener 2050.

"Nggak mungkin."

Lantas Yeonjun ngutak-ngatik handphonenya.

Taehyun

6 Juli 2050

|Lo masuk sekolah gak?

|Udah mau bel nih

|Gausah ngegalauin Beomgyu mulu

|Kemaren-kemaren lo udah baik-baik aja kan?

7 Juli 2050

|Rasanya bodoh banget gue ngechat lo lagi.

|Walaupun kalo lo ada, lo juga bakal selalu slowrespon.

|Sekarang gue nggak tau mau ngomong apa
Dan entah kenapa gue berharap lo ngejawab gue kalo lo lagi telat sekolah. Haha. Dasar.

|Tukang telat.

"Jangan bilang- gue ngegantiin Yeonjun masa depan!?" Yeonjun megang-megang pipinya dan seluruh badannya.

"Oh my gawd."

Yeonjun berenti didepan pintunya, terus napakin kakinya di lantai bergambar telapak kaki sesaat setelahnya pintunya ke geser sendiri. Itu ngebuat bulu kuduknya berdiri, tapi dia keinget.

Inikan masa depan.

Yeonjun hampir jatoh mundur sesaat setelah dia keluar kamar karena matanya bertatapan sama sesosok manusia yang bikin dia merinding dengan mata dingin yang amat menusuk dan- paras yang amat imut.

"Siapa lo!?" kata dia sambil megangin dadanya.

To be continued

[2.0] ifyoureGhost; Yeongyu/Yeonbeom/BeomjunWhere stories live. Discover now