Panggil aku sesukamu..

19 2 0
                                    

Fellin

Apa yang dikatakannya.....

Aku pikir dia gila....

Sepertinya dia tak bercanda...

Benarkah dia suka?....

Atau aku yang gila?...

"Jadilah pacarku!!" Itu perintah atau siksaan?

Cepat aku menarik tanganku dari asdos aneh itu. Kujauhi tubuhku darinya.

Entah kenapa dia menembakku, padahal dia tak tahu baik diriku. Aku mungkin mengenalnya semenjak berada di kampus. Tapi bukan berarti aku juga mengagumi, apalagi dalam diam..

"Maaf kak, kakak lagi bercanda kan?" Tanyaku pada asdos di hadapanku ini.

Asdos itu menggaruk kepalanya yang mungkin tak gatal. Tersenyum sendiri padahal tak ada apapun yang dianggap  lucu.

"Ah..., aku keterlaluan ya..., sebenarnya ini hanya latihan, karena aku sedang menyukai seseorang. Tapi aku gugup untuk mengatakannya."

Asdos itu terlihat polos, wajahnya bingung membuatku tertawa.

Hahahaha

"Gitu ya, kak.., kalau kakak lagi suka sama seseorang, bagaimana jika saya bantu aja?" kataku

"Ah..., tidak usah.., pasti sangat merepotkan."

"Siapa bilang kak. Meskipun aku gak pernah pengalaman soal cinta-cintaan. Tapi..., aku yakin kok bisa bantu kakak."

Malu-malu aku menawarkan diri, kak asdos menatapku lama.., tanpa sengaja aku juga ikut menatapnya.

Ingat Fell, jaga pandanganmu, dia terlalu sempurna untukmu

Cepat aku menggeleng, mengalihkan pandanganku ke belakang kak asdos.

"Jadi.., kamu beneran bisa bantu aku?"

"Beneran kak, aku bisa,kok"

"Kalau begitu..., bagaimana kamu temani saya ke mal." Ujar kak asdos. Aku menelan ludah, tak tahu ingin jawab apa.

"Berdua kak???" Aku bertanya.

Kak asdos itu mengangguk, dengan santainya dia mengajakku pergi bersamanya. Hanya berdua???, bukankah itu sama dengan kencan? atau seperti apa kencan itu sebenarnya?

"Kamu bisa, kan??" Kak asdos itu bertanya lagi.

"Iya, kak. Aku bisa kok." Jawabku karena sungkan sekali untuk menolak. Tapi kenapa harus ke mal?, apa disana tempat yang tepat untuk latihan menyatakan cinta?

"Ya sudah.., ayo pergi. Naik motorku saja.."

Aku mengangguk

"Kak.., maaf kalau boleh tahu nama kakak siapa ya?" Malu aku bertanya karena masih juga tak tahu nama asdos tampan ini. Asdos itu diam, lalu tertawa dengan keras.

"Fellin.., jadi kamu tak tahu namaku?"

Aku menggeleng malu.

Kak asdos melangkah maju, kini mendekatiku lagi, langkahnya semakin dekat, tubuh kami hanya berjarak beberapa senti saja. Hingga aku bersandar ke dinding. Perlahan bibir asdos itu mendekati telingaku, berbisik dengan lembut..

"Panggil saja aku sesukamu.., senyaman dirimu.., "

Nafasnya terasa panas di kupingku. Aku hanya bisa berdiam kaku dan gemetar. Perlahan aku mengangguk, anggukan kecemasan...

Only YouWhere stories live. Discover now