Seusai menginap dihotel karna kecapekan paginya mereka langsung pulang kerumah. Mereka langsung membersihkan diri masing-masing dan bergegas sarapan. Sarapan hari ini sudah disiapkan oleh bibi yang kebetulan memang setelah pesta Tio langsung pulang kerumah dengan ART yang lainnya.
Pagi ini sama seperti pagi biasanya, seluruh keluarha sudah berkumpul dimeja makan hanya tersisa Tita yang belum turun karena tadi sedang menelfon.
"Pagi semuanya" sapa Tita pada semuanya
"Pagi sayang" sahut Opa
"Ada masalah dek? Makanya pagi-pagi udah nelfon?" Tanya Papi
"Itu dari pihak penerbangan pi. Aku kemarin nanya tiket untuk papi tapi kosong kata mereka untuk dihari yang sama"
"Terus adanya kapan dek?" Tanya Mami
"Lusanya baru ada pi"
"Yaudah entar lagi kita bahas itu mending sarapan dulu."ucap Kakek
Setelah itu mereka makan dengan didahului doa makan yang dipimpin oleh Kakek. Seusai mereka makan, mereka langsung menuju ruang keluarga untuk membicarakan masalah penerbangan tadi.
"Adek sendiri gapapa kok pi. Lagian papi juga kan banyak kerjaan. Adek janji begitu beres langsung balik"
"Tapi apa pihak sekolah akan percaya nak?" Tanya Kakek
"Percaya aja sih kek kan ada orang bang Bima. Sebenarnya juga papi bisa diwakilin sama mereka."
"Gak lah sayang.. papi bakal urus itu langsung sendiri. Selama ini papi jarang ngurus tentang pendidikan kamu." Ucap Papi
"Yaudah pi nanti kita urus berkasnya setelah papi sampe disana aja. Sekalian nanti mungkin aku liburan dulu bareng Carl sama yang lain."
"Iya gapapa nak." Ucap Oma
"Ohiya.. ini bang buat kalian" ucap Tita memberi amplop kepada Tio
"Apa lagi ini dek?" Tanya Tio bingung
"Penasaran ya buka aja" jawab Tita santai
"Tiket?" Ucap Tio dan Nindy bersamaan
"Yapp. Itu kemarin lupa aku kasih hehe"
"Tiket kemana emangnya bang?" Tanya Nenek penasaran
"Tiket ke Maldives" jawab Tio
"Berangkatnya bareng dihari papi berangkat. Tapi kalian beda jam kalian sore papi pagi"
"Adek udah ngerencanain ini semua?" Tanya Nindy
"Iya. Emang sengaja setelah itu kan kalian bakal pindah kerumah kalian sendiri."
"Kalau abang bilang gak pindah?"tanya Tio
"Ya terserah. Kan ini rumah kalian juga"
"Kita gak jadi pindah dek. Kita bakal disini kok" kata Nindy
"Kalaupun pindah yaudah. Oiya aku harus nelfon orang. Aku pamit dulu kekamar" ucap Tita sambil berlalu pergi
"Keputusan ada dikalian. Menurut Opa akan lebih baik kalian disini. Kita udah pada tua. Sayang rumah ini nantinya gak ditempati" ucap Opa
"Iya bener kata opamu. Lagian lebih baik kalian disini. Tita juga gak bakal sendiri nantinya" kata Kakek menimpali ucapan Opa
"Kita emang gak jadi pindah opa. Kita bakal disini. Tapi kita mungkin akan pindah setelah kita punya anak nanti. Kami pengen membesarkan anak kami sendiri nanti" ucap Tio
"Baguslah kalau gitu. Setelah kita gak ada nanti rumah ini akan kami serahkan ditangan kalian" ucap Nenek
"Jangan ngomong gitu nek. Kalian harus ada sampai kita berkeluarga nanti" ucap Jere
KAMU SEDANG MEMBACA
TITANIA
Teen FictionTita yang sejak kecil tinggal di London hanya ditemani oleh bodyguard pribadinya diminta untuk pulang menetap di Indonesia menjelang pernikahannya. Titapun memutuskan untuk memikirkan hal tersebut, setelah dipikirkan dengan baik akhirnya Tita memutu...