CINTA 24 KARAT

2.9K 146 17
                                    

Ali mengembuskan napas berat, wajahnya menampakkan ke khawatiran saat istrinya belum pulang di tengah malam ini bahkan saat ia menelfon pun handphone istrinya sama sekali tak diaktifkan membuat Ali khawatir kalang kabut. Ali sesekali melirik jam di dinding nya yang menujukkan pukul 23.00 dengan cemas, tiba tiba suara ensel pintu berasal dari tamu berbunyi membuat Ali keluar dari kamarnya untuk membukakan pintu di ruang tamu. Sesampainya diruang tamu ia segera membukakan pintu dan terkejut melihat istrinya pulang dengan keadaan mabuk bahkan bau alkohol menyengat di indera penciumannya membuat ia mual.

"Astagfirullah, Pril.." Ali segera membantu Prilly meski wanita itu memberontak.

"Dasar perusak! pembawa sial, aku benci kamu Ali!" racau Prilly membuat Ali bungkam, hatinya menjerit sebegitu bencikah prilly padanya sampai dalam keadaan tidak sadarpun wanita itu selalu mengucapkan kata kata menohok itu. Ali menarik napas, pria itu membopong tubuh Prilly sampai kekamar.

Sesampainya di kamar Ali membantu Prilly untuk berbaring dikasur.

"Aku sangat membencimu Ali, sangat! lihat saja hidupmu akan jauh lebih menderita. Kamu itu hanya parasit dan perusak hubunganku dengan Aditya! aku membencimu brengsek!" racau Prilly mengigau membuat dada Ali sesak. Ali tersenyum pahit mendengar lontaran kebencian istrinya padanya. Lagi, Ali menarik napas menetralisirkan sesak di dadanya lalu mengambil selimut untuk menutupi tubuh prilly.

"Aku tau Prill kamu memang membenci pernikahan ini tapi apa aku salah ingin sedikit dihargai olehmu?" lirih Ali dalam hati saat ia memakaikan selimut untuk prilly dan memandang Prilly nanar.

Usai memakaikan selimut, Ali mengecup kening istrinya lama lalu pergi dari kamar prilly..Ya selama pernikahan ia dan prilly pisah kamar bahkan Ali tak pernah menyentuh prilly hanya sebatas cium kening saja  itu sudah cukup bagi Ali bahkan melihat senyuman prilly yang bukan untuknya ia bersyukur.

Ali tersenyum miris memandang foto pernikahannya dengan prilly, matanya berkaca kaca melihat senyuman palsu prilly yang wanita itu perlihatkan di khalayak umum. Masih terngiang dimana masa ia diJodohkan oleh Ayahnya untuk menikahi seorang gadis mungil dan cantik yang merupakan seorang putri Big boss Ayahnya di Singapore dulu. Gadis itu adalah Aprillyana Zafira, Putri sulung dari Tuan Fandi dan Dwi Zafira Tama. Sebelum ayahnya meninggal beliau berpesan padanya agar menjaga pernikahannya dan Ali mematuhinya meskipun ia menerima konsenkuensinya.

"kamu memang gak bahagia kamu menikah dengan aku , prill. Aku tau, kamu juga masih menjalin hubungan dengan dia tapi apa aku salah ingin dihargai?" batin Ali menahan sesak di dadanya, pria itu memejamkan mata menahan airmatanya jatuh.

Ali menarik napas berat, ia harus kuat menghadapi sikap prilly yang begitu membencinya ia tak boleh lemah. Di dalam kertas ia sudah berjanji akan menjaga prilly seumur hidup meskipun ia harus menghadapi kebencian prilly yang begitu besar. Pria itu melangkahkan kakinya menuju kekamarnya dengan gontai.

Sesampainya dikamarnya Ali menghempaskan tubuhnya dan memandang langit langit kamarnya, lagi laki laki itu menghela napas berat dan bangun dari tidurnya. Matanya tak sengaja melihat sebuah gitar askutik tergeletak di rak bukunya, pria itu beranjak mengambilnya lalu ia balkon untuk menikmati angin tengah malam sembari bernyanyi.
_____
Apa lagi yang bisa buktikan?
seluruh cinta telah kuserahkan, tanpa berfikir apa kusanggup bertahan.. bila ternyata cinta pun pupus dijalan.

Yang kuinginkan bisa buat mu bahagia, dari bahasa dan tatapan mata, dapat kau lihat dapat kau rasakan ketulusan cintaku seperti emas murni..

24 karat, 24 karat, 24 karat cintaku..

24 karat 24 karat 24 karat, sayangku.. untukmu..

yang kuingin bisa buatmu bahagia, dari bahasa dan tatapan mata dapat kau lihat dapat kau rasakan ketulusan cintaku seperti emas murni..

24 karat, 24 karat, 24 karat, cintaku..
24 karat 24 karat 24 karat, sayangku..

Apa lagi yang bisa kubuktikan?
bila ketulusanku kau lakukan.. ho..

24 karat, 24 karat, 24 karat.. cintaku..
24 karat, 24 karat, 24 karat.. sayangku..
24 karat 24 karat 24 karat
cintaku .. hoo.. 24 karat..

___

Ali menyelesaikan lagu kepemilikkan Erie Suzan dengan nada klasik dan petikkan gitar yang menimbulkan nada syair yang syahdu. Ali tersenyum pedih menerawang kembali kehidupan pernikahannya dengan prilly yang diwarnai dengan luka dan sakit akibat kebencian prilly padanya yang katanya ia hanya perusak. Ali mencintai prilly melebihi dirinya sendiri namun ia sadar ia tak mungkin dilirik oleh prilly apalagi memcintainya, itu sangat mustahil. Tapi Ali selalu berjanji akan menjaga prilly dan menyayangi wanita itu meskipun ia tak dilirik dan sangat dibenci dan berharap Prilly akan mencintainya.

***

Ali mengembuskan napas berat, sembari memijat pelipisnya kala mengerjakan proposal perusahaan pamannya. Entah kenapa akhir akhir ini ia gampang drop bahkan ia pernah mimisan tanpa sebab membuat ia bertanya tanya, ada apa dengannya?

"Li, kalau kamu lagi kurang enak badan biar om aja yang beresin ini..." ucap Irfan saat melihat wajah Ali tampak pucat pasi.

Ali tersenyum simpul, "Ali nggak papa kok, Om.. Ali masih kuat kok!" ucap Ali tenang namun rasa sakit kepala kembali menyerangnya membuat ia merasa pusing bahkan pandangannya memburam. Irfan yang melihat itu langsung menghampiri ponakannya yang hampir jatuh.

Tes!

Darah dari hidung Ali keluar membuat Irfan panik bahkan suhu tubuh Ali makin dingin dan keringat dingin mulai membasahi tubuhnya Ali hingga Ali tak mampu menopang tubuhnya pun langsung tak sadarkan diri di pelukkan Irfan. Irfan langsung memekik kencang melihat Ali pingsan da tanpa pikir panjang ia langsung menggendong tubuhnya Ali.

****

|CERITA DIREVISI|

Cinta Hanya Sekali (FIN√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang