CINTA DAN DILEMA

1.5K 97 2
                                    

Suara kasak kasuk karyawan BIG Gharha Company begitu riweh sedari siang begitu sibuk menyiapkan Hut untuk perusahaan milik mendiang Tuan Aditya yang kini di pimpin oleh Irfan yang ke 18 tahun. Banyak wartawan yang berkeruman datang untuk membuat berita baru tentang perusahaan BGC, semua berdesak desakkan untuk mewawancarai putra yang katakan akan menjadi pewaris BGC di dalam gedung perusahaan itu.

Irfan menyenggol siku Ali yamg tampak melamunkan sesuatu agar ponakannya mau bicara dengan wartawan yang haus berita. Ali terkesiap kala Irfan menyenggol dirinya dengan sikutnya.

"Ada apa, Om?" tanya Ali yang sadar akan lamunannya.

"Kamu mikirin apasih? ampe ngelamun gitu..?" bisik Irfan bertanya pada Ali. Ali diam ia tak mau memberitahukan kejadian seminggu lalu yang mengusik.pikirannya hingga saat ini.

Ali menggeleng. "nggak kok, Ali cuma rindu sama Mamah di Bandung..." Ali tak sepenuhnya bohong, ia sangat merindukan Ibunya yang ia tinggal apalagi suara berisik dan kekocakkan ibunya ia rindu sangat tapi pikirannya saat ini mengarah ke Istrinya. Prilly.

Setelah kejadian itu, Ali jarang di rumah, ia memilih tinggal di Apartemen milik sahabatnya gunanya menenangkan dirinya apalagi Prilly tak pernah menelfonnya untuk menanyakan kabar.

Irfan menghela napas gusar, ia yakin ponakan kesayangannya itu pasti memikirkan wanita yang teganya melukai hati ponakannya itu, Ia tak habis pikir kenapa Ali tetap mempertahankan Prilly padahal sudah sangat jelas bukan Prilly berkali kali mengkhianati Ali. Ia ingin sekali menyuruh Ali untuk berpisah dengan Prilly tapi mengingat jasa almarhum papihnya Pilly kepada dirimya dan keluarga Ali membuat ia sungkan menyuruh Ali cerai dengan Prilly.

Acara pun dimulai dengan diawali presscon Ceo perusahaan BGC dan Manager sekaligus putra pemilik BGC ini. Para media yang haus berita memberikan beberapa rentetan pertanyaan soal perusahaan bahkan tak segan mempertanyakan hal pribadi membuat Ali dibuat risih oleh pertanyaan tak bermutu wartawan itu. Irfan melihat Ali menahan kesal hanya menahan tawa, ia paham sifat ponakannya itu jika ditanyakan soal privasinya.

"Apa yang Pak Ali harapkan untuk perusahaan BGC ini?" tanya wartawan satunya.

"Apa Pak Ali udah nikah ya?" tanya wartawan kedua.

Ali mengerutu dalam hati ketika mendengar pertanyaan menyangkut privasinya. kepo banget sih, gue udah nikah mbak! batin Ali kesal. Irfan ingin tertawa keras saat itu juga tapi jika bukan acara konfersi pers ia mungkin sedang menertawakan ali yang menelan kekesalan.

Ali menghela napas dan tersenyum manis. "baiklah saya awali dengan membaca hamdalah.. jujur harapan saya sebagai putra pemilik perusahaan Big Gharha Company berharap kelak perusahaan ini berkembang maju dan dikenali masyarakat luas.. jadi saya harap perusahaan ini--" ucapan Ali terpotong kala menahan sesuatu, ia melirik irfan dan meminta untuk melanjutkan  acara pressconnya karena sudah tak tahan dengan panggilan alam yang datang tanpa diundang. Irfan paham dengan gelagat ponakannya itu hanya bisa mengangguk dan menahan tawa. Alipun segera melengos ketoilet.

Setelah acara presscon kini acara pun berlanjut dengan acara hiburan gunanya merefresh otak sekaligus menikmati jamuan yang tersedia untuk para tamu. Keluarga besar Aditya menyambut para tamu dengan istimewah.

"My Boy, nyanyi gih!" pinta Reza, sahabatnya dan calon suami adiknya, Selfi, sembari merangkul Ali yang tengah menatap panggung yang dinaiki oleh salah satu tamu BGC tengah bernyanyi bersama pasangannya. Ali menarik napas menetralisirkan sesak di dadanya melihat wanita itu bergandengan pria lain yang tak lain adalah istrinya sendiri.

Ia akui para media tak tahu menahu bahwa ia sudah menikah dua tahun lalu bahkan ia tahu prilly tak akan sudi mengakuinya, buat apa ia mengaku sudah menikah jika istrinya pun tak mau menganggapnya ada tentu itu akan menjadi perbincangan negatif dari awak media ataupun masyarakat mengenai istrinya jadi Ali memilih bungkam saja.

Cinta Hanya Sekali (FIN√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang