3

1.1K 82 30
                                    

Naruto telah selesai menyanyikan lagu milik Christina Perri yang berjudul 'Human', Ia terdiam dengan nafas terengah-engah karena berhasil menyanyikan bagian nada tinggi di akhir lagunya itu.

Tidak ada suara tepuk tangan, semua orang terpukau, tidak menyangka dengan suara pemuda itu yang ternyata sangat bagus berbanding terbalik dengan fisiknya.

Naruto masih setia menunggu komentar para juri dengan perasaan gugup,  Ia berharap suaranya mampu membawanya lolos dari audisi ini.

Setelah beberapa saat, salah satu juri wanita yang berambut ungu dengan hiasan bunga mawar dikepala nya mulai bersuara.

"Ehm... Naruto Uzumaki. Hanya lulusan SMP, sebatang kara,  bekerja sebagai pelayan disebuah Mini Market." Ujarnya seraya membacakan kertas yang berisi biodata lengkap si pirang.

"Suaramu sangat bagus,  tapi aku tidak akan mengomentari itu,  karena itu bukan bagian ku." Lanjutnya dengan mata yang mengamati tampilan pemuda didepannya.

Jeans hitam lusuh, sepatu ketinggalan jaman,  kaos polos berwarna putih, jaket orang,  rambut jabrik pirang,  kulit tan yang kelewat kusam, wajah penuh jerawat dan bekasnya, kantung mata yang hitam dan tebal, bibir tipis namun juga sama hitamnya dengan kulitnya.

Juri wanita itu menghela nafas, apa dia tidak bisa datang ke audisi dengan sedikit lebih bergaya? Atau jangan-jangan itu adalah gaya terbaiknya? "Ada banyak sekali yang harus diperbaiki dari penampilan mu itu.."

"Penampilan tidak jadi masalah 'kan, Konan? Dia bisa kita ubah dan ajari sedikit style agar terlihat keren." Timpal juri disebelahnya.

Konan menoleh pada Anko kemudian mengangguk. Toh mereka berdua sudah biasa menyulap seekor itik buruk rupa menjadi angsa yang cantik.

Namun tidak dengan kedua pria disebelah mereka,  keduanya tampak masih belum puas akan penampilan pemuda didepannya.

"Kau bisa menari?" Tanya Hidan sambil menyenderkan punggungnya disandaran kursi.

Naruto menggeleng sebagai jawaban,  Ia memang tidak bisa menari.

"Jadi kau hanya bisa menyanyi saja?" Tanya pria lain yang bernama Kakuzu.

Naruto mengangguk, meng'iyakan. Ia cukup tegang menunggu keputusan juri didepannya.

"Coba kau berakting." Perintah Hidan.

Naruto tampak bingung,  pasalnya Ia memang tidak bisa berakting, dia itu sangat kaku.

Hidan mengernyit tidak suka saat peserta didepannya hanya diam saja, "Ada apa? Kau juga tidak bisa berakting? Kau hanya perlu berpura-pura menjadi orang lain."

"Bagaimana kalau kau coba yang lain, jadi MC,  atau melawak mungkin?" Usul Anko.

"A-Aku tidak bisa itu..." Jawab Naruto dengan jujur.

Jangankan untuk berakting, dan ngelawak, selama ini saja jika dia berkumpul dengan teman-temannya, hanya Juugo dan Toneri lah yang saling bercanda, Dia hanya akan sesekali ikut tertawa tanpa membalas candaan mereka.

Para juri saling berpandangan, agak sulit memutuskan apa peserta didepannya ini bisa lolos atau tidak walaupun suaranya cukup bagus.

"Kau harus keluarkan semua bakat yang kau punya di audisi ini,  Naruto. Jika kau tidak bisa melakukan itu,  cobalah dengan pelan-pelan, jangan sia-siakan waktu yang masih tersisa ini." Ujar Konan tanpa bermaksud untuk memaksa,  bagaimanapun jika orang tidak bisa berakting atau sebagainya,  mereka bisa apa? Tapi sepertinya bagi Konan, suaranya saja sudah cukup untuk mereka bisa meloloskan pemuda pirang itu.

"Hah..... Kurasa aku tidak setuju jika dia di loloskan." Ucapan Kakuzu membuat seluruh orang yang berada diruangan itu terkejut,  pasalnya si pirang sudah cukup mendekati kriteria untuk lolos walau banyak gagal dibeberapa bagian seperti berakting dan lain-lain. Tapi suaranya sangat bagus,  bahkan lebih bagus dari beberapa peserta yang mereka loloskan sebelumnya.

BROKEN DREAM'SWhere stories live. Discover now