4

1K 81 9
                                    


Seminggu berlalu sejak Naruto mengikuti audisi di AKS Ent, Ia kembali menjalani kehidupannya seperti biasa.

Di pagi hari mengantar koran dan susu ke rumah-rumah dan siang hari ia bekerja di restauran cepat saji karena toko milik orang tua Jugoo sedang di renovasi.

Naruto tidak bisa menunggu hingga toko itu selesai, Ia bisa kehabisan uang nantinya, jadi Ia memutuskan untuk bekerja sementara di tempat lain.

Juugo sama sibuknya dengan Naruto. Dia yang bekerja disebuah perusahaan swasta harus kembali berkutat dengan tumpukan berkas yang harus segera Ia berikan kepada Pemimpinnya untuk ditanda tangani.

Sementara Toneri tengah berfokus pada kuliahnya untuk mengejar cita-citanya, kejadian minggu lalu bersama dua temannya membuatnya sadar jika Ia juga harus semakin giat lagi meraih apa yang diimpikannya.

Sudah 4 hari mereka tidak bertemu karena kesibukannya itu. Naruto berusaha untuk tidak se-stres seperti biasanya setelah mengalami kejadian pahit, Ia menahannya, Ia memilih mendengarkan lagu dan kembali bernyanyi di kamar kosnya untuk menenangkan pikirannya.

Naruto juga mendengarkan saran Juugo untuk lebih sering-sering mendengarkan lagu berlirik positif, dan menonton acara lucu di komputernya, Ia berusaha kembali bangkit, berusaha hidup 'normal' seperti orang lainnya.
.
.
.
Tak disangka, malam itu ia mendapatkan email dari perwakilan agensi AKS Ent yang menyatakan jika mereka memutuskan untuk meloloskannya.

Naruto menatap layar ponselnya tidak percaya, bagaimana ini bisa terjadi? Keajaiban baru saja menghampirinya... Setelah sekian lama.

Namun keterkejutan itu menghilang, tergantikan oleh perasaan sakit yang dulu didapatnya dari penghinaan oleh dua juri padanya saat audisi minggu lalu. Mereka jelas-jelas menolaknya secara mentah-mentah, Naruto masih mengingat itu dengan jelas, Ia tidak akan mungkin melupakannya. Jadi bagaimana bisa kini Ia diterima begitu saja? Kenapa ini terasa aneh? Pikirnya.

Naruto memutuskan untuk mengabaikan email itu, Ia juga tidak menceritakan tentang ini pada Juugo dan Toneri. Selain karena tidak mau mengganggu kesibukan mereka, sudah menjadi kebiasaannya untuk memendam semuanya sendiri.
.
.
.
Sementara itu Sasuke tampak berjalan tergesa-gesa didalam gedung besar AKS Ent, Ia menuju ruangan sang Kakek yang berada dilantai paling atas. Setelah sebelumnya mengetuk pintu, Sasuke pun langsung membukanya dan masuk kedalam tanpa menunggu dipersilahkan si empunya ruangan.

Madara yang tengah memperhatikan berkas-berkas para calon idol baru di mejanya melirik Sasuke, Ia tidak bertanya, Ia menunggu cucunya itu untuk bicara terlebih dahulu.

"Apa benar Kakek sudah menghubunginya?" Tanya Sasuke to the point.

"Sudah." Jawab Madara dengan singkat.

"Tapi kenapa dia tidak ada disini? Ini sudah dua hari berlalu.." Kata Sasuke dengan gusar.

Madara membuang nafasnya. Seminggu yang lalu, Ia yang tengah berlibur ke Hawaii harus diganggu oleh cucunya itu yang menelponnya saat Ia tengah menikmati minum bersama para gadis.

Sasuke meminta dia memecat dua pekerjanya, Kakuzu dan Hidan, yang tentu saja langsung ditolak oleh Madara karena keduanya sudah lama bekerja padanya.

Cucunya itu menceritakan penghinaan yang didapatnya juga yang didapat salah satu peserta audisi karena kedua pekerjanya itu, namun Madara bersikap acuh, Ia hanya mengatakan akan menegur keduanya nanti saat Ia pulang yang tentu saja membuat Sasuke murka.

Cucu penghasil uangnya itu juga meminta Madara untuk meloloskan peserta tersebut, dia mengatakan jika pemuda itu mempunyai suara bagus. Sasuke bahkan menyuruhnya untuk melihat video pemuda itu di YouTube.

BROKEN DREAM'SWhere stories live. Discover now