I'm ok

94 9 4
                                    

   “ Mungkin hatiku sudah lelah menyimpan perasaan ini, tetapi jiwaku tidak akan lelah untuk berusaha membuatmu jatuh cinta padaku. ”


°

    "Chukkae, oppa!" Ucapku memberi selamat dengan memeluk Taeyong.

Dia membalas pelukanku, "khamsamnida." Balasnya kemudian ia melepas pelukanku dan menatapku sedih.  "Mungkin aku tak bisa mengganggumu seperti dulu."

Aku memukul lengannya, "ini hari pertunanganmu dan kau sedih seperti ini, sangat menyedihkan!" Olokku dengan tertawa. "Aku sudah jauh lebih baik dari sebelumnya," kataku tersenyum meyakinkannya.

"Karena dia?" Mata Taeyong melirik ke Jeno.

"Anio!" Eomma gwa appa Jun tidak akan mengizinkanku pergi jika aku pergi sendiri!" Rajukku.

"Oh ya? Tapi, kenapa mukamu memerah?" Godanya.

Aku mencubit perutnya, "ya'!, Berhentilah menggodaku!"

"Kau suka padanya, ya?" Godanya lagi.

"Kenapa kau berbicara seperti itu?"

"Terlihat jelas di wajahmu," jawabnya tertawa.

"Dia sangat menyebalkan!"

"Tapi dia berhasil menyita pikiranmu, Letta." Katanya tersenyum penuh arti kemudian merangkulku.

"Nah, itu, Eunmin!" Katanya menunjuk yeoja tercantik di pesta ini. Badan indahnya berbalutkan gaun putih penuh kilauan.

Taeyong membawaku menghampiri Eunmin yang semakin tampak luar bisa ketika kami mendekat. "Chagi, ini Letta yang sering aku ceritakan." Ujarnya mengedipkan mata padaku.

Selama ini Taeyong sering menceritakanku padanya? Dasar tukang gibah!

"Annyeong, Letta." Eunmin memelukku dengan ramah, "akhirnya aku bertemu denganmu."

"Percayalah padaku, jangan percaya semua cerita Taeyong tentangku. Aku tidak semenyedihkan seperti apa yang ia ceritakan." Kataku tertawa membalas pelukan itu.

"Kau tak menyedihkan, Letta." Balasnya masih tetap memelukku, "kau hanya korban dari kejamnya keadaan."

Aku melepas pelukannya, menatapnya penuh tanda tanya.

Dia tertawa, sepertinya tawa yang dipaksakan. " Tidak usah dipikirkan."

Baru saja Taeyong akan ikut berbicara, seorang yeoja dari belakangku memeluk erat Taeyong.

"Chukkae..!" Ucap yeoja itu lembut. "Aku tahu kau akan mendapatkan pasangan yang baik," katanya, lalu beralih pada Eunmin.

"Gomawo, Hyura, sudah mau jauh-jauh datang kemari." Jawab Eunmin menerima pelukan wanita itu.

Hyura?!

"Ah iya, Jaemin minta maaf tidak bisa datang. Dia sedang tak sehat beberapa hari ini." Katanya Hyura masih dengan senyumnya yang lebar.

Jaemin sedang tak sehat? Bagaimana Hyura bisa tahu?

"Hyura," panggil Taeyong, "masih ingat dengan Letta?"

Yeoja itu membalikkan badannya dan ia benar-benar terkejut melihatku ada dibelakangnya. "hwagsillh." Katanya memandangku dengan pandangan menilai.

Aku hanya tersenyum simpul, tak tahu harus menjawab apa. Semua pikiran buruk terbang bebas di pikiranku. Sepertinya, Jaemin lebih memilih Hyura.

[1]THE MOON // 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu