5. Kawin Yuk

1.3K 187 1
                                    

Semua sudah datang kerumah Seungmin, kecuali Chan. "Kemana sih tu anak" gumam Seungmin kesal.

Soalnya Chan sudah 30 menit belum datang. Apa dia ketiduran atau lupa? Atau jangan-jangan dia tersesat.

"Kak, lo gak kasian sama kak Chan? Dia kesasar kali" ujar Daehwi

Seungmin jadi ikutan cemas, pasalnya kalau si Chan itu kesasar bisa bahaya. Satu perumahan bisa angkat kaki gara-gara terkena bala oleh Chan. "Y-yaudah gue cari dulu. Kalian lanjut buat aja dulu ya. Gue mau cari Chan"

Namun baru memakai sandal, suara motor vespa antik yang khas namun tak begitu berisik itu terdengar. Chan berbinar melihat Seungmin. "Mimphh"

"Be-ri-sik" tekan Seungmin membungkam bibir Chan dengan tangannya

Mata Chan menatap Seungmin dengan menyengir. Lalu Seungmin melepas bungkaman itu dengan mata memutar dramatis

"Sorry gue telat. Gue kesasar" ujar Chan

"Yaudah buruan masuk"

Chan ditatap teman-temannya ada Sakura, Yuna dan juga Yeji yang telah ada disana. "Lama banget sih lo Chan, nyasar dimana?" tanya Yeji

"Komplek sebelah" jawab Chan sambil merapikan rambut panjangnya yang agak turun. Membuatnya terlihat cool

"Kak Chan minum dulu"

Chan terkjut ketika ia disodori minuman oleh seseorang lelaki pendek yang setara dengan bahunya. "Makasih" jawab Chan dengan senyuman
Senyuman itu, membuat Daehwi menatapnya dengan penuh puja. Tahukah Chan jika didalam hati Daehwi sudah ada banyak panah asmara darinya.

"Hwi pstt" Seungmin mengode

"Ah apaan?" tanya Daehwi yang mulai terserang lemot

"Kekamar" usir Seungmin dengan berbisik. Ia mendekat ke arah Daehwi.  "Aah enggak. Gue mau liat kak Chan" rengeknya

Seungmin menghela nafasnya dan membiarkan Daehwi ikut. Selama membuat tugas kelompok yang fokus itu hanyalah Sakura, Yuna dan Yeji. Chan dan Daehwi adiknya malah asik bercanda.

"Woi bule kw jangan bercanda mulu napa sih. Buat nih, nanti lo ditanya Pak Yoga gak tau apa lagi" titah Yeji kesal cuma dia yang berani menggugat anak aneh itu

Chan melirik Seungmin yang juga meliriknya tapi cowok manis itu melepas pandangan begitu saja. Chan akhirnya ikut mengerjakan karna ia yakin Seungmin sedang tidak mood.

Semuanya sudah pulang tinggal Chan saja yang masih mengetik dan Seungmin yang membacakannya. Daehwi sudah ketiduran disofa dekat mereka. "Abis ini gimana nih?" tanya Chan menggaruk kepalanya frustasi

"Enter aja. Terus lo ketik ini nih" tunjuk Seungmin pada suatu kalimat di bukunya lalu ia bangkit berdiri

"Eh lo mau kemana?"

"Mau tidur"

Chan ikut bangkit berdiri "Masa lo tidur gue buat tugas"

Seungmin duduk lagi dan menarik tangan Chan hingga pemuda itu terduduk disebelahnya "Makanya cepetan"

Seungmin kembali mendikte Chan, bukannya tidak mandiri tapi Seungmin yang memaksa dan Chan menurut saja, sesekali ia mengerjai Seungmin.

"Buruan ah, eh lo ngetik apaan itu Chaaan" geram Seungmin, pasalnya Chan telah beberapa kali salah dengar dan juga salah mengetik. Entah itu sengaja atau tidak Seungmin tidak tau.

Chan akhirnya mengetik sampai selesai ditemani Seungmin yang menyandar pada sofa namun samar-samar ia mendengar dengkuran halus dari belakangnya. Ia tersenyum saat melihat Seungmin tertidur. Ia buru-buru menyimpan rangkaian makalah itu pada sebuah file. Lalu mematikan laptop membereskan barang-barang yang berserakan.

Chan mendekat dan terkekeh pelan di depan wajah Seungmin, pemuda manis ini amat berbeda jika sedang tidur dengan mode marah-marahnya.

"Gue minta maaf ya.." lirih Chan sambil menyingkirkan helaian rambut yang menutupi mata Seungmin. Ia pun mengangkat tubuh ringkih namun molek Seungmin untuk ia pindahkan keatas sofa sebelah Daehwi. Kakak beradik itu masih terlelap dalam tidurnya. Namun belum benar-benar tubuh Seungmin mendarat di sofa pipi tembab Seungmin menempel lebih tenggelam ke dadanya. Perlahan tangan Seungmin meremat baju kaus hitam Chan tanpa sadar.

"Loh mereka tidur?"

Chan segera menidurkan Seungmin diatas sofa dan melepas rematan tangan Seungmin pada bajunya dengan jantung berdegup kencang. Ia ingin tenggelam saja saat dipergoki oleh ibu Seungmin.

"I-iya tante, kalo gitu saya mau pulang dulu ya" kata Chan gagu namun ibu Seungmin tersenyum

"Makasi ya"

Chan hanya mengangguk sopan, ia bahkan tidak tau apa alasan ibu Seungmin berterimakasih padanya.

•••

Malam ini Seungmin malah tidak bisa tidur. Brengseeeek. Ia memukul-mukul gulingnya kasar membayangkan itu adalah Chan. Kenapa sih orang itu harus sok perhatian padanya saat tertidur sore tadi. Ibunya bercerita sambil tersenyum-senyum begitu.

Ia memikirkan hal-hal aneh yang dilakukan Chan kemarin sore terhadapnya. Seungmin memukul kepalanya saat sadar ia memikirkan Chan terus menerus. Ia pun pergi ke kamar mandi untuk keramas. Karna nenek moyangnya bilang keramas adalah cara efektif menolak bala atau mimpi buruk. Mistis memang tapi bodohnya Seungmin rela melakukannya.

Keesokan paginya, Seungmin sudah bersiap ke sekolah tapi ia juga harus menunggu adiknya yang lemot itu. "Kambing buruan napa sih!" teriaknya dari ruang tamu

"Iya sabar!"

Seungmin mengerinyit saat melihat adiknya membawa kotak bekal. Dia kan bukan tipe-tipe orang yang begitu suka membawa kotak bekal kecuali terpaksa. "Ngapain bawa gituan?" tanya Seungmin heran

"Ini? Ini buat Kak bule" ujar Daehwi

Seungmin tertawa dalam hati adiknya ini memang sudah jatuh cinta pada Bangchan yang otaknya seperempat itu. "Terus?" tanya Seungmin acuh

"Ya lo tolong bawain lah"

"Ogah ah"

"Ih Kakakkk kali ini aja ya" rengek Daehwi sambil memelas

Seungmin akhirnya pasrah, ia pun menerima kotak bekal itu dan mulai mengantar adiknya ke sekolah. Sepanjang perjalanan Seungmin merasa ada yang aneh ia tidak yakin jika itu berasal dari hatinya tapi pikirannya selalu saja ada Chan.

"Mimi!"

Seungmin sedikit terkejut saat melihat kaca sepion motornya ada Chan dengan vespa antiknya dibelakangnya. Tapi yang jadi fokus Seungmin kenapa bule kw itu sok-sok an memakai kacamata hitam sih. Membuat Seungmin geli dan merasa ingin muntah disaat yang bersamaan. Namun entah kenapa hatinya selalu berdebar jika menatap ketampanan pemuda itu. Lalu Chan menyamai laju motornya dengan Seungmin.

"Kita barengan nih" ucapnya dengan sedikit keras

"Pd banget sih lo. Siapa juga yang mau barengan sama orang tengil kayak lo" sambung Seungmin dengan nada yang sama

Chan hanya tertawa "Tengil-tengil gini banyak yang suka"

Seungmin masa bodoh, ia menambah kecepatan pada laju motornya meninggalkan bising motor Chan.

"Mau balapan ya Min" pekiknya. Chan melihat kaca sepion Seungmin mengarah padanya yg ternyata pemuda itu juga sedang menatapnya sambil menjulurkan lidahnya. Chan menyeringai rupanya Seungmin memang ingin balapan.

Seungmin tidak tahu kenapa tapi rasanya amat bahagia mengalahkan Chan dengan motor antik jaman dulu itu sampai disekolah. Ia tertawa saat kacamata Chan sedikit miring, membuat kesan cowok itu tambah tengil dan lucu secara bersamaan.

Chan membeku menatap tawa Seungmin dari dekat. Sungguh, tawa Seungmin itu seperti tak'kan pernah ada lagi. Sejarah yang mengatakan senyum Seungmin hanya dapat diabadikan dengan mata. Sifatnya yang sementara dan jarang tampak. Tapi bisa membuat hati Chan berdebar lebih cepat saat itu juga.

wifian

Kawin Yuk |chanmin|Where stories live. Discover now