18. Kawin Yuk

1K 138 4
                                    

Chan sudah selesai mandi di kamar mandi Seungmin. Sejak pulang sekolah ia memang bertugas mengantar pulang Seungmin dan tak ragu untuk berkunjung ke rumah pacarnya ini.

Ia pun tak sengaja melihat Seungmin yang duduk diteras belakang kamarnya. Chan pikir ini waktu yang tepat untuk mengatakannya. Ia pun melangkah mendekat dan ikut duduk disebelah Seungmin.

"Muncul tiba-tiba kayak jelangkung!" semprot Seungmin sambil reflek memukul Chan

Chan menyengir "Siapa suruh ngelamun" katanya

"Ya suka-suka aku lah" Seungmin menatap Chan sengit dengan pipi menggembung

Chan gemas sendiri dan reflek menarik kedua pipi Seungmin sampai cowok manis itu mengerang tak suka "Aigo Chan! Jangan ditarik bodok!" gertaknya sembari mendorong dada Chan dengan bibir manyun

Chan bukanya kesal tapi malah menyengir lagi. Tak tahu dosa memang. "Ngapain disini malem-malem?" tanya Chan lagi

"Kan gue udah bilang suka-suka gue. Kepo ih" Seungmin menatap Chan dengan jengkel

Chan tertawa kecil, "Eh liat deh tuh kebawah ada monyet amazon lagi ngaca"

Seungmin sontak menoleh kebawah yang kebetulan memang ada kolam ikan koi milik ayahnya. "Gak ada tuh" ujar Seungmin menatap lamat-lamat bayangannya dengan jelas di air karna sinar lampu di teras

"Itu lagi ngaca" kata Chan dengan menahan tawa

Seungmin kesal setengah mati. Ia pun melemparkan pukulan-pukulan ringan kearah Chan dengan kesal "Eh dasar anakonda darat emang resek lo!" marah Seungmin

Chan menarik Seungmin kedekapannya agar berhenti memukulnya "Lagian sok-sokan sad boy. Kan mimi gak jomblo" Chan berujar sambil mengusak rambut Seungmin gemas

Seungmin menjauhkan dirinya dari Chan, "Geli gue lama-lama. Lo kayak om-om di pangkalan ojek tau gak" jelas Seungmin dengan ekspresi geli nya

Chan menaikan salah satu alisnya tak percaya "Masa sih" kata Chan menatap Seungmin ragu

"Iya liat aja sendiri di kolam" titah Seungmin dan bodohnya Chan mau-mau saja. Ia pun menatap bayangannya disana "Ah enggak tuh—"

"Ciee abang remot rusak di loak lagi ngaca" sindir Seungmin dengan tawa jenaka

Chan menoleh kearah Seungmin dengan wajah datar tapi Seungmin masa bodoh dia asik tertawa karna menjahili orang ternyata seru juga.  "Urusan ngejek mengejek aja nomer satu" kata Chan malas

Seungmin meredakan tawanya dan memeluk Chan sayang. Chan mengusap punggung Seungmin, sedetik kemudian ia ingat tentang tujuannya menghampiri Seungmin. Chan harus tetap mengatakannya sebelum Seungmin mengetahuinya terlebih dahulu. Ia pun menghela nafas berat, usapannya berpindah kearah rambut halus Seungmin membuat cowok manis itu nyaman.

"Min..kamu gak keberatan kan kalo aku kuliah di luar negeri?"

Pertanyaan Chan membuat Seungmin mendongak cepat kearah Chan "Kuliah di luar negeri?" tanya Seungmin dengan terkejut hingga pelukannya terlepas

Chan ikut terkejut, ia pikir Seungmin takkan merespon secepat ini. Ia pikir semua akan baik-baik saja walaupun berat. Chan akhirnya mengangguk pelan.

Seungmin yang sempat menunduk menatap Chan lagi "Kamu serius, mau kuliah di luar negeri?" tanya Seungmin pelan

"Ya gitu deh, papa sama mama memang udah ada niat buat kuliahin aku disana" ujar Chan berat

Jemari Chan bertaut hatinya tak menginginkan ini. Meramal bagai dukun amatir yang hendak menerka apa yang akan Seungmin lakukan. Ia juga takut akan apa yang dikatakan Seungmin, karna suasana mendadak hening. Jujur Chan adalah STU (Seme Takut Uke).

Seungmin menghela nafas pelan, ia menarik senyum sekilas "Kenapa kamu sedih gitu? kan ini juga demi kebaikan kamu sendiri" katanya sambil meyakinkan Chan. Ia menyentuh jemari bertaut gelisah pacarnya membuat Chan menoleh kearah Seungmin

"Tapi Min—"

"Aku selalu ada disini. Gak usah khawatir" sela Seungmin dengan senyum tulus. Chan ikut tersenyum "Kalo nanti aku udah di Australi kamu jangan nyari yang baru ya" pinta Chan dengan kekehan

"Tenang aja. Bule Jelek kayak kamu yang pertama" ujar Seungmin dengan senyum tipis membuat Chan tesenyum "Dan Mimi Cantik kayak kamu yang terakhir" sambung Chan

Seungmin dan Chan tertawa atas ucapan mereka yang membuat keduanya geli tapi juga menyukainya. "Gue benci sama lo Chan" kata Seungmin dengan suara samar bergetar ia segera memeluk Chan erat.

"Gue juga sayang sama lo Min"

Seberapapun senyum yang Chan bisa perlihatkan ia tak bisa membendam rasa yang akan menjadi rindu suatu hari nanti. Ia pasti akan merindukan Seungmin. Mata Seungmin terpejam menikmati pelukan dan usapan lembut pada rambutnya. Air matanya menetes kemudian, dan ia semakin membenamkan wajahnya agar suara isakan itu tak begitu terdengar. Kalau boleh jujur, ia ingin egois untuk kali ini saja. Karna ia tak rela Chan pergi jauh darinya. Bule obral itu yang selalu menjadi penyemangat hatinya.

Hari keberangkatan Chan ke Australia telah tiba. "Jangan pacaran sama bule lo" sinis Seungmin main-main

"Lo juga jangan pacaran sama orang lokal" Chan tak mau kalah ia balik menyangkal walau main-main. Apapun itu mereka akan saling percaya satu sama lain.

Chan menatap Seungmin sejenak sebelum membawa cowok manis itu kedekapannya dengan erat "Gak akan" bisik Chan  menjawab pertanyaan Seungmin sambil mencium rambut yang menutupi kening Seungmin sekilas.

Samar-samar Chan mendengar suara isakan, ia pun menarik dagu Seungmin agar menengadah menatapnya. "Nangis ya" goda Chan

Seungmin jengkel setengah mati, ia sedang sedih tapi Chan malah bercanda. Seungmin mengusap matanya kasar masih dalam dekapan Chan. "Sotoy banget" kata Seungmin mencebik kesal, ia masih mengusap air matanya yang membasahi kedua pipinya.

"Jangan nangis, aku kan udah janji bakal jadi epidermis kamu setiap saat" ujar Chan lagi, bahasanya melembut sembari mengusap pipi Seungmin dengan ibu jarinya "Tapi untuk sekarang, aku gak—"

"Jangan bilang gitu, lo akan selalu jadi pelindung gue tanpa pengecualian!" sela Seungmin kesal

Seungmin semakin memeluk Chan erat hingga wajahnya terbenam tepat di ceruk leher Chan. Chan terkekeh sambil memejamkan matanya. Hatinya nyeri karna harus berpisah dengan Seungmin. Mereka lalu saling melepas pelukan dengan senyum tipis.

Ibu Chan tersenyum dan ikut memeluk puteranya itu bersamaan dengan suaminya untuk kedua kalinya. Mereka akan sangat merindukan puteranya.

Seungmin melambaikan tangannya ketika Chan memasuki loket. Ia akan merindukan kekasihnya, moodboosternya, tukang menjahili, tukang narsis, sok tampan,sok keren dan masih banyak lagi sifat-sifatnya yang membuat kaum geli. Tapi bagi Seungmin Chan adalah orang yang langka.

Air matanya kembali membendung saat punggung itu perlahan menghilang. Akhirnya air mata yang sempat ia pendam keluar begitu saja. Ia menghapus air matanya namun saat ibu Chan memeluknya ia semakin menangis.

Chan menghela nafas berat saat pesawat lepas landas. Ia benar-benar meninggalkan negara ini. Bertemu dengan paman dan bibinya di Aussie nanti. Tak akan ada lagi salam hangat yang geli, umpatan kesal dari Seungmin yang ia sukai. Sindiran pedas dan juga gaya imutnya bahkan segalanya akan membuatnya rindu. Perlu berbulan-bulan untuk menunggu liburan semester untuk pulang kesana. Tapi Chan harus tegar, ia yakin dirinya bisa mandiri di tanah kelahirannya.



See ya 👋

Kawin Yuk |chanmin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang