10. Kawin Yuk

1.2K 172 2
                                    

Seungmin mengalihkan pandangan secepatnya dan menarik gas lebih kencang dan alhasil laki-laki yang berkumis itu menyamai lajunya lagi. Laki-laki itu tertawa "Adeeek, ikut yuk"

Seungmin memelankan laju motornya dan kembali mempercepat laju motornya berharap semua akan cepat berakhir. Perasaannya tidak enak sama sekali dan ia semakin takut. Ia tak menoleh sedikit pun pada lelaki itu. Karna, minggu lalu ayahnya sempat membaca koran yang berjudul 'Tukang Ojekku, Tukang Hipnotisku' nalurinya berkata bisa saja lelaki berkumis yang mengikutinya ini berniat menghipnotisnya.

Hati Seungmin semakin takut ia bahkan tak bisa berfikir jernih dan seketika lelaki itu menyalip Seungmin dan membuat motor cowok manis itu berhenti dengan memarkir motornya. Dengan sigap Seungmin ingin kabur tapi lelaki itu lebih cepat menahan lengan Seungmin menariknya turun dari motor. "Ayo dik, ikut saya"

Belum sempat lelaki itu menyentuh Seungmin, lelaki itu telah jatuh tersungkur ke jalanan aspal. Membuat Seungmin menatapnya dengan badan bergetar takut. Seseorang dengan celana abu panjang sepatu hitam putih yang ia kenakan dan baju seragamnya yang dilepas begitu saja. Seungmin tahu itu adalah Chan. Seungmin menarik badan Chan agar menyudahi untuk memukul lelaki itu. Lelaki itu kabur, dengan tergesa-gesa ia menyalahkan motornya.

"Lo gak diapa-apain kan?" tanya Chan lembut

Seungmin menggeleng sambil menyentuh tangan Chan yang menyentuh sebelah pipinya. Kemudian ia menarik badan Chan hingga membuat kedua tubuh mereka berpelukan. Chan tentu terkejut, ini kali pertama Seungmin bersikap manis terhadapnya. Namun ia tak ragu untuk mengusap rambut belakang pemuda manis itu.

Seungmin melepas pelukannya dan mengusap jejak air mata yang sedikit keluar itu. "Modus lo ya" kata Seungmin. Chan menggeleng ribut "Enggaaak kok, siapa yang modus"

Seungmin menghentikan isakannya yang berangsur mereda. Seungmin mengerti dan ia tahu, Chan bukanlah modus tapi hanya ingin menenangkannya dengan usapan lembut di punggungnya bahkan ia merasakan jika pelukan mereka mengerat tadi.

"Lo kenapa disini, kok gak disekolah?" tanya Chan

"Gue telat, jadi gue lewat sini biar cepet sampe disekolah" ucap Seungmin kikuk

"Ohh. Lain kali hati-hati makanya"

Seungmin mengangguk dengan pipi samar-samar merona, ia tak sengaja melihat jam tangannya yang melingkar. Sialan. "Chan, kita telat satu jam pelajaran" cerca Seungmin

Chan dan Seungmin diam-diam lewat tembok belakang sekolah "Ayo buruan naik"

"T-tapi gue gak bisa manjat" rengek Seungmin

Chan yang sedang berjongkok diatas tembok menggumam resah. "Kan ada gue Mimi..."

"Ayo cepet, nanti kalo ketauan bisa dihukum" lanjut Chan lagi

Seungmin meraih uluran tangan Chan lalu dengan kuat Chan menarik tangan itu hingga membuat Seungmin naik keatas tembok. Chan melompat dengan pelan-pelan. Pak Agung si satpam sekolah biasanya nongkrong untuk bermain ponsel disini. Syukurlah keadaan aman, Chan meraih tangan Seungmin setelah anak itu berhasil turun dari tembok. "Sekarang gimana?"

Akhirnya mereka melewati lorong osis, lab dan juga perpustakaan demi menghindari ruang guru dan sesekali mereka harus bersembunyi agar terhindar dari pandangan guru-guru yang berlalu lalang.

"Lo masuk duluan ok, gue mau ke kamar mandi" ujar Chan sambil menepuk bahu Seungmin. "Lo yakin Chan?" tanya Seungmin dengan sirat kecemasan

Chan mengangguk "Udah buruan masuk nanti Bu Yuni keburu masuk kelas" usir Chan lembut dan Seungmin masuk kekelasnya.

Kawin Yuk |chanmin|Where stories live. Discover now