Jika ada yang ingin kalian tanyakan tentang Dipsha atau apa kalian bisa DM aku lewat ig @ainnunsila atau @nadainun_ ya jangan di wall karena akan tenggelam oleh promotan2 dan kalo di dm wattpad suka gak kebuka. Terima kasih
Dipta menghentikan mobilnya di depan rumah Echa. Dia merogoh ponselnya untuk memberi tahu gadis itu jika ia sudah ada di depan rumahnya. Bukannya tidak sopan karena tidak masuk terlebih dahulu, tetapi sepertinya rumah Echa sedang sepi jadi hanya menghindar supaya tidak menimbulkan fitnah. Tidak tau kenapa ia jadi kemakan omongan unfaedah Lisa kemarin.
Tidak lama dari Dipta mengirikan pesan pada gadis itu, ia sudah melihat Echa yang menutup pintu rumahnya lalu berlari kecil menghampiri mobil nya lalu masuk ke dalam mobil.
Dipta melihat wajah Echa yang murung, pria itu yakin cewek itu pasti marah karena ia tidak datang menemani nya membeli buku kemarin.
"maaf kemaren gue ketiduran. "
Echa hanya diam. Apa dia kata ketiduran? Enak kali pria itu bilang begitu sedangkan Echa sudah menunggunya dua jam lebih.
"Lo marah? "
Pertanyaan Dipta tidak Echa jawab. Udah tau Echa marah kenapa masih di tanya sih!
"Lo beneran marah? "
Bodo amattt Echa menggerutu dalam hati. Ia melirik Dipta lewat ekor matanya. Bahkan ia baru sadar jika Dipta belum melajukan mobil nya.
"Bisa tah lo marah lama sama gue? "
Echa masih tak bergeming, ia menatap lurus pohon mangga yang ada di perkarangan rumahnya.
"Kalo gak mau nemenin gak usah sok bilang iya. "Sindir Echa tanpa menatap pria itu.
Bukannya merasa bersalah Dipta malah tertawa pelan, menurutnya Ekspresi Echa saat ngambek begini malah terkesan lucu.
"Ngapa ketawa? Gak ada yang lucu. " Echa menatap Dipta kesal.
"iya maaf, "
"Gak usah buat aku nunggu, udah tau nunggu yang gak pasti itu gak enak."
"gak usah cuhat, gue udah tau. "
Emang dari dulu sikap menyebalkan Dipta itu tidak hilang, ingin rasanya Echa melemparkan pria itu ke tengah hutan.
"Yauda jalan, ngapain masih di sini aja bentar lagi gerbang di tutup. "Ucap Echa.
Dipta mengangguk lalu mulai melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah Echa.
Oh iya soal masalah Rama dengan Dipta waktu itu, Echa sudah mendengarkan penjelasan dari Dipta ternyata yang membuat pria itu menghajar Rama seberangas itu emang karena Friska, dan Echa paham maksud dari ucapan Dipta yang bilang kalo Rama udah menghancurkan masa depan Friska.
Jadi menurutnya sekarang tidak ada hal lagi yang mengganggu hubungan nya iti harapan Echa, karena ia sudah lelah dengan masalah masalah yang terus datang.
"Kak. " Panggil Echa, Dipta hanya menoleh sekilas karena takut ada orang yang tiba-tiba menyebrang sehingga dia harus lebih fokus ke jalanan.
"apa? "
"Pulang sekolah aku ada kerja kelompok di rumah Lisa jadi nanti gausah nungguin aku. ".
"Sama siapa ke sananya? "
Echa menggeleng. "Gak tau, paling nebeng Rendi soalnya dia juga mau kerja kelompok. "
"Biar gue yang anter. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipsha [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA ] (SUDAH TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA) PART SUDAH DI HAPUS SECARA ACAK. [#1 teenfiction] [#1 remaja] [#1 fiksi] [#1 Masasma] Memiliki sahabat yang kurang waras emang harus memiliki kesabaran yang besar. Seperti yang Echa rasaka...