Rindu

43 12 0
                                    

Ku kira jika pisah dengan dia akan dapat membuat hidupku tenang tapi kenapa kok rasanya aneh!!!
                                        Risa💕

Aku mengawali pagi dengan mengucap syukur atas nikmat yang telah kau berikan ya Rabb hingga aku masih bisa menghirup oksigen sampai kini.

Pagi sekali aku berangkat dengan Putri karena takut kesasar.
Langkah kakiku terus berjalan menyusuri jalan yang sedikit ada genangan air karena tadi malam habis hujan. Terkadang aku heran dengan orang kota selokan saja di lantai, kan akibatnya air tidak dapat meresap dan akibatnya akan banjir karena siklus hujan itu turun ke tanah meresap menguap ke atas kembali lalu turun lagi, tapi kalau begini air tidak akan naik dan akan menggenang yang lama-lama akan menyebabkan banjir.
"Hati-hati, Sa, ada motor!" teriak Putri yang membuat ku sadar dari pikiranku tadi.

Prat prat

Genangan tadi mengenai baju praktekku dan membuatnya kotor.
"Yah gimana nih? bajuku kotor nanti dosen marah," ucapku panik.

Motor tadi yang melintas langsung berhenti.
"Aduh maaf saya nggak sengaja," ucap laki-laki yang turun dari motornya yang ternyata itu ketua RISMA yaitu Kak Dimas.

"Aduh, kak gimana, sih, kan harusnya pelan-pelan, klakson kek kalau lewat, bajunya temen aku jadi kotor nih, nanti kalau dosen tau dia nggak bakal boleh ikut praktek terus nilainya kosong, kan rugii Kak," omel Putri dia mengingatkanku sama Viona Jadi rindu masa-masa SMA dulu padahal baru berapa minggu kuliah.

"Udah Put, nggak papa Kak aku yang salah udah tau becek aku justru jalannya sambil ngelamun," ucapku langsung takut jika Putri akan melanjutkan omelannya.

"Nanti biar aku yang jelasin sama dosennya
Assalamualaikum," ucapnya lalu pergi

"Waalaikumussalam," jawab kami
Di sepanjang jalan Aku membersihkan bajuku dengan tangan agar sedikit bersih.

Sampai di kampus aku langsung ke toilet.

Saat masuk kelas aku ragu karena takut dengan dosen jika melihat keadaan bajuku yang kotor, tapi kalau tidak masuk nilai aku kosong. Aku memilih langsung duduk dengan para mata teman-temanku yang meluhat ke arahku.
Saat dosen datang aku langsung menghadapnya tapi saat aku baru berdiri.
"Risa, kan kamu?" tanya dosen jahit itu.

"I-i ya bu,maaf baju saya kotor," jawabku dengan nada gemetar

"Iya nggak papa tadi Dimas sudah bilang sama ibu, silahkan duduk," ucapnya mempersilahkanku duduk
Alhamdulillah, tapi bagaimana Kak Dimas tau kalau mata kuliah ku pagi ini jahit, lalu bagaimana dia bilang nya,,? Ah sudahlah nggak usah difikir batinku

Setelah mata kuliah jahit selesai aku dan Putri ke perpustakaan.
Letak perpustakaan tidak begitu jauh dari kelasku. Di depan atas pintu perpustakaan terdapat kata kata mutiara.

Manfaatkan lah waktumu sebisa mungkin, jangan mau diperbudak waktu karna kamu yang seharusnya memperbudak waktu.

Di dalam perpustakaan ternyata terdapat banyak mahasiswa yang masih minat dengan bacaan buku bukan hanya di hanphone saja.
Aku mengambil buku tentang macam-macam model kera seperti kera sanghai, shiller, setali, dan tegak, setelah membaca buku selesai aku membuka ponsel ku yang sedari tadi bergetar ternyata ada pesan dari Viona.
Aku keluar dari perpustakan untuk membuka posel.

From : Viona
Assalamualaikum Risa apa kabar? Rinduu

To : Viona
Waalaikumussalam
Alhamdulillah baik Vi, kamu gimana?

From : Viona
Alhamdulillah baik juga. Udah dulu aku mau ke perpustakaan.

Cuma sebentar chattingannya padahal masih rindu.

Ada Apa dengan Kacamata? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang