Benci dan Cinta beda dikit

30 5 0
                                    

Cinta rangkaian kata yang tajamnya melebihi pisau dan silet yang di asah, membuat korbannya kehilangan akal.

"Maaf, Anda siapa?" tanya gadis itu. Alpi mengangkat kepalanya dari tundukan yang dalam itu. Ia menatap orang di depannya dan betapa terkejutnya ia menemukan orang yang salah.

"Ehmm, ehh. Maaf salah orang." ucapnya lalu berlalu pergi karena malu. Orang itu menggelengkan kepalanya.

Bodoh, bodoh. Kenapa bisa salah orang, lalu Risa apa dia sudah berangkat? Ya Allah di mana dia? Batin Alpi merutuki kebodohannya.

Alpi berjalan menjauhi bandara, ia putus asa karena pencariannya gagal. Tapi, di belakang Alpi, melintas Risa dan Melky. Melky membawakan satu koper milik Risa. Mereka mengobrol senang sebelum akhirnya kembali berpisah.

Awalnya Melky tidak mau mengantarkan Risa tapi, berhubung Fahri atasannya yang meminta, ia mau karena kebetulan juga ia disuruh mengambil peralatan di rumah sakit Padang dan menemui dokternya.

Mereka menaiki pesawat dan duduk bersama. Risa menatap awan yang selalu dihindari pesawat.

Melky memegangi jantungnya yang tertutupi dadanya, yang berdetak sangat kuat, rasa yang tidak pernah ia rasakan itu ada di hatinya. Melky berusaha menetralkan jantungnya.

"Lo kenapa?" tanya Risa saat melihat Melky di sampingnya.

"Nggak papa."

Jangan, Mel. Jangan untuk kali ini.

"Lo itu sahabat gue dan akan selalu jadi sahabat gue. Jadi, lo wajib cerita ke gue!" ujarnya.

"Nggak ada apa-apa. Udah sana lihat awan lagi!" serunya.

Entah sejak kapan Risa menuruti perkataan Melky.

***

Akhirnya setelah menaiki taksi online, mereka sampai di kosan Risa paginya.

Mereka masuk ke halaman kosan Risa. Risa mengetuk pintu berharap Putri ada di dalam. Pintu langsung terbuka menampakkan wajah kedua sahabatnya dan seperti biasanya Putri, Rinda dan Risa saling melepas rasa rindu mereka.

Putri yang melepas pelukan mereka langsung membulatkan matanya dan meletakkan kedua tangannya di pipi ala girl band cerrybele dulu. Ia melihat Melky yang ternyata mirip dengan dokter tampan itu.

Putri langsung menghampiri Melky dan berdiri di depannya.
Ia menatap tak percaya dengan muka Melky yang sangat mirip dengan Dokter tampan itu.

"OMG. Ini benar Dokter Melky Saputra?"

Melky yang masih membawa koper Risa langsung mengerutkan keningnya tanda tak tahunya.

"Boleh foto bareng nggak atau tanda tangan atau jadi pangeranku?"

"Jangan ganggu, Put dia sahabatku." ujar Risa cepat.

Melky adalah dokter tampan yang diidamkan oleh Putri. Bermula dari postingan Melky yang selalu menyematkan berbagai ilmu yang membuatnya menjadi terkenal. Banyak kaum hawa yang mengidolakannya bahkan, baru-baru ini ia mendapatkan kado dan bunga dari penggemarnya di instagram.

Mereka duduk di depan teras tapi, Melky. Ia tidak mau berlama-lama berada di kerumunan para gadia-gadis itu, ia juga akan langsung ke rumah sakit yang disuruh Fahri.
"Gue langsung, Bek." ujarnya.

Setelah Melky pergi, mereka masuk ke kamar membereskan barang-barang Risa.
"Sa, kok lo bisa kenal sama Dokter Riski sih?" tanya Putri.

Risa yang lagi meletakkan baju-bajunya berhenti. "Sahabatku."

Putri berjalan dari duduknya mendekati Risa. "Comblangin dong!" pintanya membuat Risa tersenyum kecil.

Rinda masih asik bersama sahabatnya yaitu ponsel yang dari tadi tak lepas dari tangannya.

"Hem." hanya dengungan dari mulutnyanya yang keluar.

Mendengar itu Putri langsung meloncat ke atas kasur seperti anak kecil yang senangnya diberi balon. Risa hanya menggelengkan kepalanya, melihat tingkah sahabatnya.

Risa membereskan pakaiannya lagi.

"Jebol tuh kasur." ujar Rinda yang ikut lompat karena ia duduk di atas kasur.
"Biar."

Setelah membereskan pakaiannya mereka duduk bersama di kasur untuk berbagi cerita.

***

Di depan rumah sakit ia langsung menuju meja kasir, menanyakan tentang dokter yang mempunyai alat yang dikatakan Fahri.

Setelah selesai dengan urusannya ia akan langsung pulang ke Jawa tapi, mendadak cuaca buruk jadi ia tidak bisa ke Jawa karena ia menaiki pesawat.

Melky mencari penginapan untuknya menginap satu malam ini. Tapi, saat akan berjalan meninggalkan rumah sakit, ia menabrak seseorang di depannya.

"Maaf." ucap orang itu pada Melky.

"Dika?" panggilnya melihat sepupunya yang telah lama ia tak melihatnya atau mendapatkan kabar darinya.
"Akhirnya lo kembali." lanjutnya.
Melky memegang pundak Dika.

Dika langsung membuang tangan Melky kasar. "Gue kembali bukan untuk lo." ucapnya penuh tekanan dan berjalan masuk ke rumah sakit.

Melky hanya bisa diam dengan kelakuan Dika, ia tidak bisa marah padanya.

"Suatu saat nanti, pasti lo berubah." ujarnya yakin pada perkataannya.

Melky kembali berjalan mencari tukang ojek untuk mengantarkannya ke penginapan.

Setelah menemukan ojek ia langsung mencari penginapan, hari mulai gelap karena awan akan mengeluarkan cadangan air akan turun.

Melky memang anak yang beruntung karena hujan turun setelah ia sampai di penginapan.

Melky menuju kamarnya setelah memesannya tadi. Ia menghempaskan tubuhnya di empuknya kasur dan nyamannya ruangan yang disediakan. Tapi, lagi-lagi perasaannya kacau karena kata-kata Risa terngiang di pikirannya terus

"Lo itu sahabat gue dan akan selalu jadi sahabat gue."

Ingat, Mel dia cuman anggap lo sahabat dan akan selalu jadi sahabatnya jadi, jangan anggap lebih darinya. Batin Melky.

Ia berusaha menutup matanya tapi, nama itu selalu menari-nari di otaknya.

Cinta itu benci, benci itu cinta. Cinta berawal dari benci dan benci itu ada karena cinta. Dan itulah yang dirasakan Melky saat ini sebuah benci yang dulu membuatnya enggan mendekati gadis itu kini sebaliknya, ia merasakan cinta yang membuatnya gila. Manusia pasti mempunyai fitrah ini dan banyak yang menjadi korban atau budak cinta karena ketidakmampuannya menahan rasa yang berlebih. Tapi, itu semua tergantung manusia, bagimana ia menyikapinya.
Sama halnya dengan Melky yang hanya menyikapi rasa itu dengan diam bisa kalian sebut itu dengan cinta dalam diam yang tak mampu ia ucapkan lewat kata karena cinta itu perbuatan atau tingkah dalam mendekatkan diri kepada Allah. Cinta hanya untuk Allah.

Kaset memorinya berputar dengan baik, semua masa lalunya bersama Risa terngiang di pikirannya. Dia yang dulu selalu menjahilinya, dia yang pernah membuatnya menangis, semuanya ada. Melky mengacak rambutnya frustasi.

Di tengah kebingungannya ponselnya bergetar menunjukkan pesan dari Fahri.

From: Dok Fahri
Maaf mengganggu malam-malam tapi, saya mau bicara serius setelah kamu pulang dari Padang.

Kini rasa takut yang menghantuinya. Apa ia berbuat salah? Kata itu mewakili Melky.

Ia langsung menggerakkan jarinya mengetik sebuah balasan.

To: Dok Fahri
Iya, Dok

Send!!

Kini Melky mulai menutup matanya menyingkirkan semua tentang Risa di pikirannya.

Assalammualaikum gue balik lagi

Jangan lupa vote dan komen yah!
Wasalamualaikum

Ada Apa dengan Kacamata? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang