1

1.5K 150 114
                                    

Di bagian timur, matahari mulai menampakkan diri diiringi dengan kicauan burung yang seolah menyambut para makhluk untuk memulai aktifitas pagi. Keindahan yang tercipta dari semburat merah nan eksotis itu tidak mungkin bisa dipungkiri oleh siapapun yang menatapnya.

Begitu pula dengan laki-laki ini, yang tengah menikmati keindahan dari salah satu ciptaan Tuhannya. Bagaikan mentari pagi, sosok yang diperhatikan lelaki ini nampak begitu bersinar dimatanya.

Winwin terpaku. Pandangan matanya seolah tak bisa terlepas dari sosok yang begitu ia kagumi sejak tadi. 'Aku nggak tahu apa yang sebenarnya aku rasakan, apa ini cinta? Nggak, aku nggak percaya. Tapi kemudian apa sebab dari perasaan canggung dan degupan kencang jantungku ketika melihatnya berjalan melewatiku? Dia memang baik, ramah dan menggemaskan.' ucap Winwin dalam hati. Matanya terus mengawasi Taeyong yang tengah berdiri di seberang lokernya, mengobrol bersama teman-teman lainnya. Winwin masih terus menatap Taeyong dari pantulan cermin di pintu lokernya, sengaja ia buka lebar-lebar supaya bisa menangkap bayangan manis Taeyong.

Sesekali ia tersenyum begitu Taeyong terbahak-bahak karena ulah teman-temannya yang rusuh. Lee Taeyong adalah kakak kelas Winwin yang sangat populer di sekolah, sudah sangat dikenal dengan ikonnya sebagai pangeran di SMA Aighara. Tidak diragukan lagi, begitu banyak siswi yang menyukainya bahkan tidak sedikit dari mereka yang membuang waktunya untuk menyelipkan kartu ucapan berisi kata cinta yang manis di lokernya, sungguh klasik. Entah dari mana para siswi mendapatkan motivasi untuk melakukan hal kuno seperti itu.

Winwin kemudian tersadar, menggelengkan kepalanya seolah tak percaya atas apa yang ia rasakan, ia tidak tahu sejak kapan perasaan itu muncul. Perasaan yang bisa dikatakan sebagai cinta yang terlarang. Taeyong begitu mengagumkan, ia sangat ramah dan memiliki banyak prestasi. Ia dipilih sebagai kapten tim sepak bola dan menjadi salah satu peraih juara pertama dalam perlombaan debat Bahasa Inggris tingkat Nasional dua bulan yang lalu. Tak hanya prestasi, kondisi fisik Taeyong juga sangat mendukung dengan tinggi 175 cm dan berdada bidang, kulitnya putih dan tampak halus seperti bayi, rahangnya tegas, matanya bulat dengan alis tebal yang hampir tertutup oleh poninya, kemudian yang paling utama adalah senyum sederhana yang tercetak di wajahnya.

Bohong jika ada perempuan yang tidak tertarik dengan pesona Lee Taeyong. Pun jika ada, berarti dia tidak waras ehehe. Coba saja lihat senyumnya.

Untuk kesekian kalinya Winwin kembali menggelengkan kepalanya keras, 'Gila aja! Nggak mungkin lah aku suka sama Kak Taeyong, lagi pula kalaupun iya, emang bisa? Kak Taeyong terlalu sempurna untukku yang biasa

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Untuk kesekian kalinya Winwin kembali menggelengkan kepalanya keras, 'Gila aja! Nggak mungkin lah aku suka sama Kak Taeyong, lagi pula kalaupun iya, emang bisa? Kak Taeyong terlalu sempurna untukku yang biasa.' Yakinnya lagi dalam hati. Tangan kanannya membanting pintu loker itu kemudian berjalan kembali menuju kelasnya. Ia berjalan menuju kelasnya dengan langkah gontai, lalu tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundaknya dengan lembut membuat Winwin menoleh ke belakang.

"Kamu anak kelas satu kan? Kelas mana?"

Oh, rupanya Taeyong yang mengajaknya bicara. Ia pikir siapa.

MISTAKEN | Winwin ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ