Chapter 66

1.5K 164 32
                                    

"Iya Tuan.. Tuan Kim hampir saja keguguran.."

"Ia mengalami dehidrasi dan kelelahan. Ditambah lagi beban pikiran dan stress membuat kondisinya semakin lemah, untung saja ketika jatuh pingsan, tubuh Tuan Kim tidak membentur lantai, apabila hal itu terjadi, kemungkinan besar bayi nya tidak bisa diselamatkan"

Kris yang mendapat penjabaran dari sang dokter hanya bisa membuka mulutnya, ia ingin mengucapkan sesuatu, namun tidak ada kata-kata yang keluar

Jadi.. Junjun ku.. sedang hamil..? batinnya masih tidak percaya

"Tuan..?"

"I-iya dok! L-lalu saya harus bagaimana?" Tanya nya gugup

"Tuan Kim harus bed rest, ia tidak diizinkan untuk melakukan aktifitas apapun dan harus selalu dalam pengawasan, saya samasekali tidak menganjurkannya untuk bangun dari tempat tidur karena dalam keadaan seperti ini ia sangat sensitive, posisi berdiri pun dapat memicu keguguran, dan karena kekurangan cairan, Tuan Kim harus diinfus sampai keadaannya cukup membaik"

"B-baik dok.. terima kasih banyak"

Mendengar berita tersebut, Kris langsung menelpon Minseok, memberikan kabar buruk tersebut. Kris dapat mendengar suara Minseok yang bergetar, lelaki 30 tahun itu tak kuasa menahan air matanya ketika mendapat kabar bahwa adik kesayangannya dirawat di rumah sakit

Tak berapa lama, Minseok dan Jongdae berlarian di lorong rumah sakit, berbeda dengan Jongdae, Minseok terlihat sangat panik, sesampainya di depan kamar tempat adiknya dirawat, ia langsung menggenggam tangan Kris dengan erat

"Dimana Jun? Bagaimana keadaannya? Ia baik-baik saja kan? Lalu bagaimana dengan bayi nya? Kau tidak-"

"Min.. hey.. tenanglah dulu.. Jun pasti sudah ditangani oleh dokter, dia akan baik-baik saja" ucap Jongdae berusaha menenangkan

"Maafkan aku Kris.. Min memang selalu begini kalau mengkhawatirkan adiknya"

"Tidak apa-apa, aku bisa mengerti" ucap Kris sambil tersenyum

"Jun sedang beristirahat di dalam, sejak tadi ia belum sadarkan diri, dokter bilang, ia dehidrasi juga stress, dan untuk sementara ia harus dirawat di rumah sakit sampai keadaannya membaik" sambungnya

Mendengar hal itu membuat hati Minseok hancur berkeping-keping. Adiknya yang ia rawat dengan sangat baik sejak kecil, kini diperlakukan orang lain hingga menjadi seperti ini

"Sudah kubilang Dae... firasatku tidak pernah salah.." Beta itu memeluk tunangannya sambil terus menangis, ia sangat menyesal tidak bisa melindungi Junmyeon sampai akhirnya adik kesayangannya itu harus terbaring di ranjang rumah sakit

"Sudah ya jangan menangis lagi, sekarang ayo kita lihat keadaan Jun"

Minseok menatap Jongdae dan mengangguk perlahan

Pasangan Beta itu membuka pintu kamar rawat Junmyeon perlahan

Omega manis itu terlihat sedang tergolek lemas di ranjang nya

Sang kakak yang tadinya sudah berhenti menangis mulai kembali berkaca-kaca, ia berjalan mendekati adik kesayangannya

Ya Tuhan.. adikku kurus sekali.. pipinya tidak terlihat gembil seperti sebelumnya.. area di bawah matanya menghitam.. dan wajahnya pucat sekali.. batin Minseok sambil meraba pipi Junmyeon

Jongdae hanya bisa menatap Minseok dengan tatapan iba, ia mengelus punggung tunangannya dengan lembut agar ia tetap tabah

"Hai keponakan kecilku.. bagaimana kabarmu di dalam sana..? Saat ini Mommy mu sedang menghadapi kesulitan terbesar dalam hidupnya.. Oleh karena itu kau harus tetap kuat dan memberi semangat pada Mommy mu agar ia tidak merasa sedih dan kesepian" ucap Minseok dengan bercucuran air mata sembari mengelus perut adiknya yang masih rata

Twenty FourWhere stories live. Discover now