3

5.3K 616 21
                                    

DORR

Peluru itu keluar dan tepat mengenangi teman felix yg hampir memukul mark.
Felix langsung kaku ditempat dan ketakutan melihat temannya yg langsung terjatuh itu.

"Masih berfikir ini mainan felix?" kembali menyodorkan pistolnya kekepala felix.
Setelah mengatakan itu, terlihat anak buah mark datang
"baru saja kami sampai, sudah ada korban dari pistolmu!" ucap lucas, ia melihat 7 orang terkapar babak belur yg salah satunya sudah terkena tembakan.
"diam lah! Urus mereka" ucap mark sembari berdiri ingin meninggalkan tempat, tapi tiba tiba sebuah tangan langsung memegang kaki mark, dialah felix.

"ahhh culu_ahh bukan mark tolong ampuni aku janji tidak akan melakukannya lagi, aku akan menuruti semua perintahmu. Jadi kumohon lepaskan aku!" ucap felix memohon.

"Melepasmu? Itu tidak ada didalam kamusku!" tekan mark sembari tersenyum mengejek dan menendang tubuh felix.
"cepat angkut mereka, jangan sampai ada jejak!" ucap mark
"BAIK BOS" ucap para anak buah mark.

Terlihat felix terus terusan meneriaki mark, memohon untuk dibebaskan. Tapi mark tidak peduli, ia jalan menuju mobilnya dengan diikuti lucas sang asistennya sekaligus temannya.

"kau, akhirnya menunjukkan dirimu yg sebenarnya?" tanya lucas
"karna kelakuan mereka, membuat singa tidur terbangun" ucap mark sarkas
"apa alasannya? Sampai kau seperti ini!" tanya lucas lagi
"bukan urusanmu, sana urusi saja para kutu itu! Aku ingin pulang" ucap mark
"ehmmm, baiklah pulang dan urusi lukamu itu" ucap lucas mengalah
"Iya" ucap singkat mark dan berlalu pergi.

0000

Sesampainya dirumah, mark langsung menuju kekamarnya untuk membersihkan tubuhnya dan mengobati lukanya. Selesai mandi ia hanya diam didepan cermin kamar mandinya sembari mengatakan.

"Haruskah aku menunjukkan diriku yg sebenarnya ke renjun?......ahhh tidak tidak belum saatnya." Ucap mark menggaruk kasar rambutya frustasi.
Entah kenapa tiba tiba ia teringat foto renjun lagi, wajah mark langsung memerah, seharusnya ia tidak memikirkan foto itu lagi.

"kenapa aku memikirkan itu lagi? Ayolah mark sekarang kau terlihat seperti pria mesum! Dari pada memikirkan itu lebih baik aku tidur." ucap mark bergegas pergi tidur.

Renjun POV

Sedari ia pulang dari kampus, renjun hanya berdiam diri dirumah tanpa pergi kemanapun hingga jam telah menunjukkan pukul 7 malam. Meski begitu ia tidak membuang buang waktunya untuk hal yg tidak berguna. Renjun terus berkutik dengan lukisannya, tapi entah kenapa ia kembali teringat pria yg tidak lain ialah mark.

Renjun masih tidak tau nama pria itu yg ia tau orang orang dikampus menyebutnya culun atau si kacamata bodoh, tidak mungkin juga kan ia memanggil seseorang seperti itu sangat tidak sopan dan jahat sekali
(injun kamu terlalu baik + polos 😑)*

"besok aku harus menemuinya!_" ucapan renjun terhenti, "kenapa setiap kali melihat pria itu, aku kembali teringat dengan orang yg pernah menolongku dulu?!" Seketika wajah renjun memerah.

"bagaimana ya kabar orang itu sekarang? Ahhh, saat itu wajahnya tidak terlalu jelas...tapi_" Ucap renjun kembali terhenti, ia langsung mengambil kuas yg masih bersih, beberapa cat air dan kertas yg masih bersih. Lalu ia mulai untuk melukis yg saat ini ada dipikirannya. (Injun langsung ngelupain mark yg culun 😪)*

*8 jam kemudian*

"WAHHH, akhirnya jadi. ingatanku benar benar tajam!" ucap renjun berbangga diri.

(Bayangin aja kayak gini, mohon dimaklumi aku gak pinter ngedit 😅)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin aja kayak gini, mohon dimaklumi aku gak pinter ngedit 😅)

Renjun menatap dalam lukisan itu dan tersenyum.

"punggung yg indah, bagaimana bisa seseorang memiliki punggung yg begitu indah?!" ucap renjun dengan kagum, seketika senyumnya pudar diganti dengan wajah sedih. "aahhh, aku hanya tidak tau seperti apa wajahnya dan juga kenapa saat itu tidak ku kejar ya? Ahhh renjun bodohhh" ucap renjun seperti orang gila. (injun sehat)

"ahh bodo amat lah, jika bertemu dengannya lagi aku akan berusaha mendekatinya aku tidak peduli jika itu akan sulit" ucap renjun percaya diri.
(injun nanti kalau gak sesuai ekspektasimu sakit lo 🙄)*

Saat renjun sedang sibuk berkhayal, tiba tiba ponselnya berdering
"halo"
"........."
"APAA!......."

Tbc

Maaf terlalu sedikit, maaf kalau ceritanya amburadul 😅🙏🙏

He is the same person!!! (MarkRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang