[15] Kejutan

482 65 40
                                    

Hanna sedang duduk berdua dengan Putri di dalam rumah kaca saat Tata iseng masuk ke sana. Tapi tak lama kemudian, Putri terlihat bangun untuk menerima telepon dari seseorang dan pergi meninggalkan Hanna sendirian.

"Lo lagi ngapain!?" Tanya Tata tiba-tiba.

"Astaga! Ngagetin aja!" Omel Hanna karena kemunculan cowok itu jelas membuatnya melonjak kaget.

"Gue lagi ngerjain tugas biologi buat praktek nanti." Lanjutnya kemudian dengan tangan sibuk menulis sesuatu pada buku tugasnya.

"Ooh." Koor Tata, lalu dengan santai ikut duduk tak begitu jauh di sebelah Hanna.

Hening. Tata sibuk memainkan game di ponselnya, sedangkan Hanna sibuk mencatat bahan praktek untuk kelasnya nanti. Sampai tak sengaja, kotak pensil yang disimpan di atas pangkuannya mendadak jatuh dan berserakan.

Bunyi benda itu cukup nyaring dan menyita perhatian dari si cowok di sebelahnya. Tentu saja Tata tak tinggal diam, ia ikut berjongkok untuk memungut satu persatu isi benda tersebut. Hingga..

"Ah, maaf." Ucap Tata karena tak sengaja menyentuh tangan Hanna kala ia hendak mengambil sebuah penghapus di dekatnya.

Hanna hanya tersenyum simpul dan kembali mengumpulkan barangnya yang tercecer di atas betonan. Namun, setelah semuanya terkumpul dan ia hendak pergi, tiba-tiba saja Tata mencekal lengannya. Membuatnya terkejut dan segera melempar pandangan padanya.

"Ehm.. Han.. sorry, gue tau ini ngedadak banget buat lo. Tapi.." manik heterochromia itu menatap intens manik karamel di depannya. Ia menarik napas panjang dan dalam satu kali ucapan, dikatakannya dengan begitu tegas.

"Gue suka sama lo."

Braakkk!!

Kotak pensil itu jatuh lagi karena si pemilik benar-benar terkejut mendengarnya.

"Jadi? Lo gak bisa ngband lagi gitu!?" Hentak Haris seketika setelah mendengar penuturan temannya yang mengatakan jika gitarnya rusak parah

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


"Jadi? Lo gak bisa ngband lagi gitu!?" Hentak Haris seketika setelah mendengar penuturan temannya yang mengatakan jika gitarnya rusak parah.

"Kok bisa?" Itu Chakra yang ikut menimpali. Namun tak ada penjelasan lebih lanjut, Surya cuma menjawab dengan sebelah bahu mengedik pelan.

Kantin itu terlihat tak begitu ramai seperti hari biasanya. Entah, mungkin karena beberapa kelas sedang mengikuti ajang try out di sekolah lain jadi tak sampai ada antrian yang mengular pada counter makanan dan minuman seperti kemarin-kemarin.

Surya, Chakra, Jidan, Haris, Indra dan tentunya Fachri sudah berkumpul di sebuah meja untuk menyantap makan siang bersama. Niat mereka awalnya setelah ini akan segera melanjutkan latihan di studio seperti biasa. Namun, betapa terkejutnya saat leader malah bilang jika ia tak bisa ikut dikarenakan gitar kesayangannya rusak parah.

Namun, setelah berkali-kali ditanyakan apa penyebabnya, Surya enggan berbicara. Ia hanya bilang jika gitar hitam kesayangannya itu rusak beberapa hari yang lalu tanpa menjelaskan secara rinci.

For My Brother ✔ [Banginho]Onde histórias criam vida. Descubra agora