8. Uks

2.6K 89 0
                                    











Amel Pov
Kurasakan tubuhku diangkat oleh vino banyak kudengar suara suara cemas dari teman sekelasku termasuk jojo sahabatku.

Aku merasa vino berjalan keluar kelas mungkin dia mau membawaku ke uks seperti apa yang disuruh riski tadi.

Selang beberapa saat.

Aku tidak ada mendengar suara bising lagi dari teman sekelasku lalu aku membuka mata dan ternyata aku sudah berada diluarkelas.

"Woy vin turunin gue". pintaku

"Nanti honey disini masih banyak guru honey mau ketahuan gak kan sudah bobo cantik aja lagi pas sudah sampai uks baru gue turunin". Jawabnya

"Owh yaudah oke cepetan bawa guenya". Suruhku

"Hmm sekarang pejemin mata lo". Pintanya aku pun menurut.

Vino melanjutkan perjalanannya menuju uks.

Derap langkah vino yang terdengar ditelingaku tiba tiba berhenti aku kira kita sudah sampai. Aku ingin membuka mataku tapi suara seseorang menghentikannya.

Aku seperti mendengar suara keila. "Amel". Panggilnya

Aku mendengar keila bertanya kepada vino. "Dia kenapa".

"Pingsan". Jawab vino datar aku tidak tau kenapa vino yang hangat menurutku bisa berubah dingin seperti itu jika bertemu seseorang.

"Sat amel pingsan sat". Tanya keila kepada seseorang.

"Sini biar gue yang bawa dia ke uks". Aku mendengar suara satya meminta vino memberikanku kepadanya.

Aku sempat tersentak ingin segera membuka mata tapi aku mengurungkan niatku aku berfikir sejenak aku ingin melihat reaksi vino apakah ia mau memberikanku kepada satya aku selalu berdoa dalam hati semoga vino tidak menuruti permintaan satya.

"Kayanya gak perlu deh gue bisa bawa dia sendiri". Jawabnya aku pun akhirnya bisa bernafas lega.

Aku mendengar suara keila seperti orang memohon.
"Gue mohon tolong biarin satya aja yang bawa".

"Maaf gak bisa". Tolak vino

Aku sempat mengintip sedikit ke arah keila dan satya kulihat wajah keila yang sedang ceman dan wajah kecewa dari satya.

Lalu aku dibawa pergi jauh dari mereka. "Vino ngertiin gue banget".gumamku dalam hati lalu tersenyum simpul.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Autor Pov

Mata amel terbuka dilihatnya bahwa dia sudah berada diatas kasur dia tau bahwa vinolah yang menaruhnya disana.

Amel bangun lalu duduk dibibir kasur.

"Eh sudah bangun". Tanya vino

Amel hanya melihat vino dengan wajah datar. "Thanks". Ucap amel

Vino langsung menaikan satu alisnya tanda tidak mengerti. "Untuk apa".

"Karna lo sudah nyelamatin gue dari pak wasis".

Vino tersenyum simpul lalu berjalan ke arah amel dan ikut duduk bersamanya.

"Yakin cuman itu". Jawab vino sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Iya". Jawab amel yakin padahal dalam hati amel sangat berterima kasih kepada vino karna tadi dia tidak menuruti permintaan satya untuk memberikan amel kepadanya.

"Sama sama". Sambil mengacak rambut amel gemas.

Amel tidak perduli dengan perlakuan vino barusan dia hanya melirik vino sekilas.

"Lo bisa tinggalin gue sendiri gak gue ngantuk". Pinta amel

"Oke". Vino menyetujui permintaan amel.

Vino turun dari bibir kasur lalu dilihatnya amel sudah berbaring membelakangi vino.

"Gue cuman mau pesan mel coba belajar buat buka hati lo untuk orang lain". Pintanya

Amel sedikit tersentak dengan perkataan vino ia tidak mengerti maksud dari laki laki itu perasaan amel dia juga baru akrab dengan laki laki itu untuk beberapa hari yang lalu tapi kenapa dia begitu care dengan amel mungkin karna sifat hangat yang dimiki oleh seorang alvino ananta membuat amel merasa sedikit nyaman berada didekatnya walau ada juga rasa kesal jika vino sudah mulai mengganggunya.

"Hmmm". Gumam amel lalu ia berbalik dilihatnya sudah tidak ada vino disana mungkin sudah kembali ke kelas.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Amel Pov

Amel berfikir sejenak kenapa seorang alvino ananta mengatakan hal itu kepadanya ia tidak tau amel mencoba tidak peduli dengan apa yang dikatakan vino tadi.

kalau boleh jujur sebenarnya amel belum bisa move on dari satya ia masih sangat mencintai laki laki itu ia rindu bertemu dengan lelakinya.

Amel terbangun dari lamunannya dilihatnya pintu uks yang ingin terbuka lalu ia kembali memejamkan matanya ia tidak ingin ketahuan jika dia hanya berpura pura pingsan amel sangat malas jika harus berurusan dengan pak wasis guru yang memiliki postur tubuh pendek dan hanya memiliki setengah rambut dikepalanya kata teman sekelas amel sih pak wasis itu kebanyakan makan rumus kimia makanya kepalanya botak setengah.
(Oke2 maaf ya sedikit menghina😂)

Amel merasa jika orang itu masuk keruang uks dan berjalan mendekati amel.

"Hay mel apa kabar". Tanyanya kepadaku aku masih setia dengan mataku yang terpejam.

Kurasakan dia duduk dibibir kasur dan mengelus lembut kepalaku aku sangat rindu perlakuannya ini kepadaku kurasakan suasana disekitarku berubah dadaku terasa sesak ya ampun rasanya aku ingin menangis sekarang juga.

"Ternyata lo bisa sakit juga ya". Ia bergumam sendiri aku bisa sangat jelas mendengar suaranya suara lelaki yang sangat kucintai.

"Maaf maafin gue karna gak bisa lagi jagain lo kaya dulu". Kudengar ia menghembuskan nafas pasrah.

"Gue rindu kita yang dulu mel". Ucapnya aku yang mendengar perkataan satya barusan ingin segera membuka mataku dan ingin sekali memeluknya melampiaskan semua rasa rindu dan beban berat yang selama ini aku pikul sendirian aku ingin bercerita banyak dengannya tidak boleh ada satu ceritapun yang aku lewatkan.

Tapi aku harus sadar diri lagi itu rasanya sudah tidak mungkin dilakukan."ingat mel dia udah milih keila bukan elo".gumamku dalam diam.

"Gue liat lo lagi dekat ya sama vino si kapten futsal itu". Tanyanya lagi.

"Gue seneng bisa liat lo bahagia". Kudengar suaranya lirih seperti sangat kecewa dengan keadaan.

"Kalau vino macam macam sama lo orang yang pertama bakal ngabisin dia itu gue ". Satya tertawa sumbang.
"Gak ada yang boleh ngeganggu apa yang gue milikin". Kata kata itu kata kata yang satya ucapkan saat membela keila didepanku sekarang dia ucapkan lagi kepada amel apa maksudnya jika dia beranggapan bahwa aku adalah miliknya bukankah dia yang memutuskan hubungan denganku dan lebih memilih keila yang notabennya adalah sahabatku aku masih tidak mengerti jalan pikiran satya.

"Gue gak bisa lama lama gue pamit dulu ya jaga diri lo baik baik lo itu selalu ada di hati gue". Hancur sudah pertahananku yang sedari tadi kutahan air mata keluar tanpa izin aku sudah tidak kuat lagi jika harus menahan beban berat ini sendirian aku ingin bertemu satya berbicara dengannya dan memeluknya aku memberanikan untuk membuka mataku tapi saat aku melihat didepanku sudah tidak ada satya dia sudah pergi tadi itu seperti mimpi yang nyata aku bangun dan duduk diatas kasur aku menangis sambil menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku.

Banyak yang beranggapan bahwa aku itu kuat tapi sebenarnya aku itu lemah lemah tidak berdaya banya beban yang harus aku tanggung didalam kehidupanku.

Aku hanya terlihat kuat didepan orang orang karna aku tidak mau orang orang beranggapan bahwa aku itu lemah aku ingin terlihat kuat didepan orang orang denga karakter bad grils ku yang sudah melekat dalam diriku orang orang hanya boleh tau amel yang kuat bukan amel yang lemah.




Loving Cold GirlWhere stories live. Discover now