13. Who is She?

1.5K 175 6
                                    

Happy Reading!


Sebuah mobil terhenti di depannya. Krystal dengan segan membuka pintu kemudian masuk ke dalamnya. Saat ia masuk lengannya tak sengaja menyenggol tangan milik Jaehyun yang sedang berada di sisi kemudi. Krystal tersentak kaget seolah merasakan sengatan yang merembes ke permukaan kulitnya.

Pikiran mengenai kejadian beberapa saat yang lalu, ketika dirinya berkali-kali berada di pelukan lelaki itu tiba-tiba berputar kembali di kepalanya. Bertambah satu penyesalan, kenapa dia dengan begitu mudah mengiyakan ajakan Jaehyun untuk berangkat ke klub bersama dengannya.

"Jangan berpikiran macam-macam. Aku mengajakmu berangkat bersama karena kondisimu sedang sakit." Kata Jaehyun dingin.

Belum sempat Krystal menjawab, Jaehyun membuka suara lagi,

"Aku melakukannya karena kau karyawan~"

"Aku tahu." Krystal memotong. Jaehyun kontan menoleh kepadanya.

"Tidak diberi tahu pun. Aku sudah tahu." Tambah Krystal membuat arah pandang Jaehyun kembali fokus ke depan.

"Jika kau sakit lagi, itu berarti perusahaan akan terbebani biaya rumah sakit. Dan kau tahu sendiri, jaman sekarang biaya rumah sakit tidak murah."

Krystal terdiam. Kali ini ia membiarkan lelaki itu berbicara semaunya. Ia menebak, Jaehyun melakukan itu hanya untuk mencairkan kecanggungan di antara mereka. Ia tahu setiap hari mereka akan bertatap muka mulai saat ini, dan ia juga harus bisa membiasakan hal itu.

-

"Jangan menghalangi jalanku. Murahan!"

"Aishhh jinjja! Berani sekali dia mengataiku murahan."

Krystal menghembuskan napas kencang sehingga menimbulkan suara yang keras. Memikirkan bagaiman dengan mudahnya bibir wanita itu menyebutnya murahan sungguh membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.

"Siapa yang mengataimu murahan?"

Untuk kesekian kalinya kehadiran Haechan membuatnya terperanjat kaget. Krystal heran kenapa Haechan tidak pernah membuat suara ketika mendatanginya. Untung saja ia tidak mempunyai riwayat penyakit jantung.

"Kau mudah sekali terkejut Krystal ssi." Haechan terkekeh sembari menaruh bokongnya duduk di sisi Krystal.

"Ayo ceritakan!" Lanjutnya.

"Ah bukan apa-apa." Krystal tertawa remeh.

"Lalu kenapa wajahmu seperti itu?"

"Tadi ada wanita yang menyebalkan!" Imbuh Krystal kemudian membekap mulutnya sendiri. Ia merutuk karena ketidakkonsistenannya dalam berbicara. Hal itu membuat Haechan tersenyum karena tingkah lucunya.

"Hmm.. lalu?" Pancing Haechan membuat Krystal terpaksa bercerita.

"Dia mengataiku murahan. Padahal aku hanya tak sengaja menghalangi jalannya saat sedang membersihkan lantai 5 tadi." Jelas Krystal dengan raut kesal.

"Kau tahu siapa dia?" Tanya Haechan tenang.

"Aku tidak tahu. Baru malam ini aku melihatnya. Yang pasti dia sepertinya orang yang kurang sopan karena menerobos pintu ruangan sajangnim dan masuk begitu saja. Padahal aku memperingatinya untuk tidak masuk karena tidak sembarang orang bisa kesana."

"Aahh.. apa dia cantik?" Goda Haechan membuat Krystal menyipitkan mata ke arahnya.

"Apa tubuhnya tinggi sepertimu?" Tanya Haechan lagi membuat Krystal semakin terlihat kesal.

"Dia Yerin. Kim Ye Rin."

Krystal membeku. Kenapa Haechan bisa langsung menebaknya?

"Jangan aneh. Yerin memang begitu, dia tidak pernah memikirkan apa yang akan dikatakannya. Dan kami karyawan sudah terbiasa melihatnya keluar masuk ruangan sajangnim."

MY HAPHEPHOBIA BOSS Where stories live. Discover now