24 - Fall in love

2.7K 198 4
                                    

Kalian bisa membayangkan bagaimana keadaan kelas yang sedang tidak ada guru yang mengajar di dalamnya? Alias jam kosong.

Singkatnya, bisa di katakan berantakan.

Itulah yang saat ini terjadi di dalam kelas XIID.

Lima siswa laki-laki di bangku pojok belakang saat ini sedang bermain game online—bahasa kerennya 'mabar'. Mereka saling teriak dan mengumpat di bangku pojok belakang tanpa mengontrol nada suaranya.

Berlanjut ke sekelompok siswi perempuan di bangku tengah yang membuat lingkaran sempurna dan saling bergosip, membicarakan keburukan, kelebihan, dan apapun yang ingin mereka bicarakan kecuali tentang pelajaran.

Di bangku depan, satu siswa laki-laki berkacamata yang duduk di bangku pojok asik membaca—bukan membaca buku pelajaran, melainkan komik kesukaannya. Ia begitu asik dan tenggelam dalam dunia fantasinya sendiri.

Lanjut di bangku tengah masih bagian depan, seorang siswa sudah larut dalam tidur lelapnya. Tidak peduli tentang keributan apapun yang sedang terjadi saat ini. Kalimat yang tertanam subur di kepalanya saat jam kosong seperti ini adalah jika teman kelasnya pada heboh dan ribut, artinya guru memang tidak ada, nah jika tiba-tiba kelasnya menjadi hening dan tenang itu yang berbahaya.

Sementara sebagian siswa lainnya menjadikan bagian depan kelas yang rengang sebagai lapangan sepak bola dadakan. Tentu saja, dengan botol minuman kosong sebagai bolanya, lalu siswa lainnya yang tersisa ada yang duduk di meja guru sebagai suporter.

Beberapa bangku-bangku yang terlihat kosong lumayan banyak, tidak usah di pertanyakan lagi dimana penghuninya, tentu saja mereka sudah melipir ke kantin. Mengutamakan isi perut saat mendapat waktu emas seperti saat ini.

Pintu ruang kelas yang awalnya sengaja di tutup oleh penghuni kelas XIID tiba-tiba terbuka secara mendadak.

Atmosfer di dalam ruang kelas berubah, semuanya hening, pandangan mereka bersamaan mengarah ke arah pintu kelas namun dengan sikap yang tidak berubah posisi.

"YEEE SI KAMPRET! GUE KIRA GURU PIKET NJIR!" Celutuk Dimas, bersamaan dengan penghuni kelas lainnya menghela nafas lega. Juga, Reno yang tertidur tadi sempat menongak melihat keadaan kelasnya dengan tubuh menegang sesaat.

Dimas lanjut bermain game, tidak memedulikan Arga yang baru saja membuat jantungnya berhenti berdetak untuk dua detik.

"Ck, ngapain duduk di atas meja guru sih? Pamali tau." Komentar Arga saat melangkah menuju meja guru yang masih di duduki oleh beberapa teman kelasnya.

"Minggir dulu lo semua."

"Mau ngapain si?" Tanya siswa yang bernama Iwan.

"Ya duduk dulu makanya, ini gue mau kasi tau."

"EH WOI DUDUK DULU DUDUK! PENTING INI KAYANYA!" Iwan menginterupsi teman-temannya yang akan lanjut bermain sepak bola.

Teman-temannya tetap saja tidak mempedulikan Arga yang sedang berdiri di depan yang untuk menyampaikan hal penting.

"Ada tugas. Di kumpul hari ini. Soal gue kirim ke grup." Ucap Arga tenang yang langsung membuat suara gaduh di kelasnya semakin lama semakin hilang bagai di sapu angin kencang.

"BECANDA LO YA?"

"AH ELAH GA USAH BUAT SEMUA WOI SOLID GITU SOLID!"

"GUE GA PUNYA WAKTU. BENTAR LAGI ISTIRAHAT WOI ELAHH!

"PENGKHIANAT LO MEN, NGAKUNYA KE TOILET TAUNYA KE RUANG GURU NYARI TUGAS! TAI!"

"TAU NIH ARGA SETAN!"

Princess SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang