[#EXOFFIMVT2019] SISTER DIDI_OUR HEARTBEAT IS YOURS

2 0 0
                                    


Our Heartbeat is Yours

Oleh Sister Didi

Selang infusku lagi-lagi terlepas, aku menekan tombol pelayanan untuk memanggil perawat, namun lima belas menit lamanya tak kunjung juga ada yang datang. Kembali aku menekan tombol tersebut dan tetap saja tak ada perawat yang datang. Kuputuskan untuk keluar dari kamar dan mencari beberapa perawat untuk membantu memasangkan kembali selang infusku. Lorong begitu sepi, kemana orang-orang ini ?. Aku berjalan menuju ruangan perawat, langkahku terhenti dan teralihkan oleh kerumunan orang di salah satu kamar pasien. Terlihat beberapa perawat dan juga dokter di sana. Aku bergerak menuju kerumunan itu, beberapa orang berbisik dengan memasang wajah ketakutan serta khawatir. Aku mendongak berusaha melihat apa yang sedang terjadi, kemudian mataku terbelalak ketika kulihat seorang gadis cantik sedang menaiki jendela, dia juga mengenakan pakaian pasien sepertiku.

"Youra, hentikan ! kakak mohon."

"Untuk apa ? selesai sudah hidupku."

"Youra, dengarkan kakak. Kau bisa melakukan banyak hal selain modeling, kakak akan membantumu menemukan passion yang cocok untukmu."

"Selama 21 tahun aku hidup, hanya modeling satu-satunya hal yang kusukai. Aku telah mencoba banyak hal ketika gagal audisi, tapi hanya modeling yang benar-benar bisa membuatku merasa lebih hidup. Sekarang tanpa ini aku tak akan pernah menjadi seorang model. Mereka telah membatalkan kontrak, padahal aku telah bekerja begitu keras untuk mendapatkan tawaran itu," teriak gadis itu dengan air mata berlinang di antara kedua pipinya. Dia benar-benar cantik meskipun terlihat pucat.

"Kakak janji akan mencari cara agar kau bisa menjadi model lagi. Meski kau tak memiliki itu kau akan tetap bisa menjadi model," ujar seorang pria yang kutebak adalah kakaknya. Dia berusaha menggapai gadis itu, namun gadis itu mengancam akan terjun ke bawah jika dia memaksanya untuk turun dari jendela.

"Mana ada agensi yang menerima gadis penderita kanker payudara sepertiku di Korea ? tak ada !!!."

"Pasti ada Youra, kakak akan membantumu," kulihat wajah pria itu juga memucat, bukan karena sakit tapi karena takut dan khawatir.

"Standar kecantikan kita tak seperti negara lain, semuanya harus sempurna kak. Dan siapa pula yang akan menyukaiku ? tak ada. Aku lebih memilih mati daripada menjalani hidup seperti orang buangan," gadis itu terisak tangis dan pegangannya mulai melemah pada pintu jendela.

"Maafkan aku kak, aku tak bisa hidup seperti ini," dia mulai melepas satu tangannya dari pintu jendela.

"Youraaaa !!! kakak mohon, kau satu-satunya yang kakak miliki," pria itu berlutut dan terlihat air matanya mulai berlinang. Orang-orang mulai panik, beberapa perawat dan dokter juga membujuk gadis itu, namun dia semakin membungkuk bersiap untuk terjun.

"Apa kau yakin dengan mengakhiri hidupmu seperti itu kau akan tenang ? aku ragu akan hal itu. Bisa-bisa kau akan menjadi hantu gentayangan dan justru membuat dirimu tak bernilai," sahutku mendekatinya.

"Apa maksudmu ?!," bentak gadis itu.

"Jika kau mati dan menjadi hantu gentayangan kau akan menyesal dan meminta dihidupkan kembali. Jadi, pikirkan lagi jika berniat mengakhiri hidupmu," balasku.

"Jangan berbicara omong kosong !," kulihat bola matanya mulai mengecil, dia tampak ragu dan kembali kedua tangannya berpegangan pada pintu jendela.

"Kau sangat cantik, lebih dari cantik. Jika tak ada agensi korea yang menerimamu aku yakin banyak agensi luar korea yang sangat menginginkanmu. Branding dirimu di modia sosial, coba lakukan audisi di Los Angeles, di sana banyak agensi yang dengan senang hati menerima cancer survivor sepertimu, itu justru akan membuat nilai jualmu tinggi," kataku.

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now