BAB 36 : Opinion

56.8K 6.6K 1.2K
                                    

Cerita ini ditulis oleh tangan yang tak pernah kamu genggam. Terimakasih :v

***

❝Sebuah kekeliruan jika berasumsi bahwa yang diam itu lemah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah kekeliruan jika berasumsi bahwa yang diam itu lemah. Ketahui lah, badai paling ganas muncul dari laut yang tenang.❞ —Hei, Bodyguard!

***

Author Pov

Kesalahan besar yang Rayyan lakukan malam ini adalah mengira jika sikap pendiam Keyla akan bertahan lama.

Tetapi ekspektasi tidak seindah realita. Beberapa minggu tak bertemu ternyata sama sekali tidak ada perubahan. Baru satu jam lalu gadis itu menangis, kini Keyla kembali menjadi perempuan tidak tahu diri, minus adab serta spek Abu Lahab seperti wujud semula.

Gadis itu kini tengah menikmati makanannya di dalam mobil Rayyan, dengan tiga belas jenis jajanan alun-alun hasil memoroti lelaki itu. Keyla nampak fokus mengunyah, sesekali mengusap ingus dan air matanya yang tak berhenti keluar. Persis seperti orang pinggiran yang kekurangan makanan. Memprihatinkan.

"Kenapa?" Keyla menatap Rayyan risi. "Kenapa lo liatin gue gitu? Jangan bilang lo nggak mau lagi nafkahin gue?!"

Rayyan menggeleng, lelaki itu menyenderkan sisi tubuhnya ke arah jok. Memperhatikan seraya mengunyah permen karet dengan wajah lempeng. "Suudzon mulu!" 

"Nanya doang njir, bukan suudzon!" balas Keyla sewot. Ia kembali makan, karena adegan sedih tadi cukup menguras tenaga.

"Nah gitu dong ngegas. Kan keliatan kalau Keyla gue—Keyla asli maksudnya balik lagi." Rayyan dengan cepat mengoreksi. Ia mengalihkan pembicaraan. "Oh ya, lo belum jawab. Ini ngapain malem-malem di jalan sendirian?"

"Cari angin," balas Keyla. "Sekalian mau ke hotel tadinya," tambahnya, karena gadis itu memang tidak berniat tidur di rumah.

"Lho?" Rayyan semakin ambigu. "Ngapain ke hotel?"

"Tidur lah,"

Rayyan tertohok, wajah lelaki itu nampak shock sekaligus pias. "T-tidur sama siapa, Key?"

Seketika Keyla tersedak hebat. Pertanyaan Rayyan barusan seperti mengira dirinya akan melakukan sesuatu yang iya-iya. P maksud?!

Keyla mengusap sudut bibirnya yang basah oleh air minum, lalu menatap galak. "GUE OPEN BO, BOD! OPEN BO! Karena lo pergi, nggak ada yang nafkahin gue, jadinya cari sugar daddy kaya raya. Apa lo?! Mau booking?! Tarif-nya mahal kalau buat lo!"

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Where stories live. Discover now