starish cheeks.

279 16 0
                                    






Jemarinya terulur, memeta pelan permukaan pipi pemuda di depannya. Tubuhnya bergetar, tatapannya sendu. Bahkan dalam cahaya yang temaram di bawah langit senja bulan Juli, pemuda-nya masih terlihat begitu rupawan. Bintang-bintang bagai mengukir jejak sepanjang tulang pipinya. Debaran jantung saling beradu, jejak-jejak air mata yang mengering menjadi saksi.

"Mengapa aku hanya dapat mencintaimu dalam diam? Mengapa aku tidak bisa mengatakan pada dunia bahwa aku bangga memiliki lelaki sepertimu? " gadis itu berujar lirih, isakan mulai lolos dari bibirnya yang memucat.

"Karena dunia akan iri, kasihku. Dunia tidak perlu tahu kisah yang sedang kita tulis, pun tidak perlu tahu akhirnya." Taehyung mengulas senyum getir, jemarinya terangkat untuk kemudian menyelipkan helai-helai rambut gadisnya ke belakang telinga, dan mengecup keningnya lembut.

"Dunia memang tidak mengijinkan aku bersanding bersanding denganmu, bahkan dengan kejamnya mempertemukan kita, untuk saling mengenal, namun tidak bersama," pemuda itu masih mengulas senyum, "apa yang diharpkan ayah ibumu, dari seorang pelukis jalanan, yang hanya punya cinta dan karya, tanpa banyak harta yang nantinya akan menunjang hidupmu di masa depan?"

"Aku tidak butuh hartamu, Taehyung,

neither do I need mine, or my parent's, because I need you, and only you, to hold me tight and to make sure that there won't be any more lonely nights,

kita bisa berjuang untuk itu, Taehyung, aku percaya akan kita."

Maka, bintang-bintang itu kembali bersemu di atas pipi si pemuda bak lukisan. Senyuman lebar terukir pada parasnya, "so let's run away, my love, to a world where I can love you, oh, so dearly."

Maka bulan kembali menjadi saksi, kedua anak manusia yang sedang memperjuangkan cinta.

Maka bulan kembali menjadi saksi, bagi mereka yang menulis kisah mereka sendiri.














End.

WINTER BEAR | TAEHYUNGWhere stories live. Discover now